News Stream Pro – JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) mengambil langkah tegas dengan melakukan suspensi atau penghentian sementara perdagangan saham empat emiten sekaligus, yaitu PT Graha Layar Prima Tbk (BLTZ), PT Sinergi Multi Lestarindo Tbk (SMLE), PT Pudjiadi Prestige Tbk (PUDP), dan PT Tanah Laut Tbk (INDX). Suspensi ini berlaku mulai sesi I perdagangan hari ini, Kamis (25/9/2025).
Langkah cooling down ini diambil BEI sebagai bentuk perlindungan bagi investor, menyusul lonjakan harga kumulatif yang signifikan pada keempat saham tersebut. Tujuannya adalah untuk meredam volatilitas dan memberikan kesempatan bagi para pelaku pasar untuk mengevaluasi kembali posisi investasi mereka.
Penghentian sementara perdagangan saham BLTZ, SMLE, PUDP, dan INDX ini berlaku di Pasar Reguler dan Pasar Tunai. BEI berharap suspensi ini memberikan waktu yang cukup bagi investor untuk mempertimbangkan informasi yang tersedia secara matang sebelum mengambil keputusan investasi terkait saham-saham ini.
BEI juga mengimbau seluruh pihak yang berkepentingan untuk terus memantau dan memperhatikan keterbukaan informasi yang disampaikan oleh masing-masing perseroan. Hal ini penting agar investor dapat membuat keputusan yang tepat berdasarkan data dan fakta yang akurat.
Sebelum suspensi ini diberlakukan, saham INDX tercatat melonjak hingga 178,79% dalam sebulan terakhir. Sementara itu, saham SMLE, PUDP, dan BLTZ juga mengalami kenaikan signifikan, masing-masing sebesar 100%, 108,04%, dan 83,33%. Kenaikan harga yang fantastis ini menjadi perhatian utama BEI, mendorong mereka untuk mengambil tindakan preventif.
Sebelumnya, BEI juga telah membuka suspensi terhadap 8 saham lainnya pada hari Selasa (23/9), menunjukkan dinamika yang tinggi di pasar modal saat ini.
Menanggapi suspensi ini, William Hartanto, seorang praktisi pasar modal dan Founder WH-Project, menilai bahwa langkah BEI sangat wajar mengingat kenaikan harga yang sangat signifikan pada keempat saham tersebut.
William menambahkan, “Secara teknikal, tren keempat saham tersebut masih menunjukkan potensi kenaikan. Akan ada kesempatan buy on weakness setelah suspensi dicabut.” Ia merekomendasikan strategi buy on weakness untuk saham BLTZ dengan target harga Rp 3500 – Rp 4000, SMLE dengan target harga Rp 330 – Rp 340, PUDP dengan target harga Rp 500, dan saham INDX dengan target harga Rp 300. Rekomendasi ini tentu perlu dipertimbangkan dengan cermat oleh investor, sejalan dengan profil risiko dan tujuan investasi masing-masing.
Ringkasan
Bursa Efek Indonesia (BEI) mensuspensi perdagangan saham BLTZ, SMLE, PUDP, dan INDX mulai 25 September 2025 di Pasar Reguler dan Tunai. Keputusan ini diambil karena lonjakan harga kumulatif yang signifikan pada keempat saham tersebut dalam sebulan terakhir, mencapai 83,33% hingga 178,79%.
Analis pasar modal William Hartanto menilai suspensi ini wajar dan merekomendasikan strategi buy on weakness setelah suspensi dicabut. Ia memberikan target harga untuk BLTZ (Rp 3500-4000), SMLE (Rp 330-340), PUDP (Rp 500), dan INDX (Rp 300), namun investor tetap perlu mempertimbangkan profil risiko masing-masing.








