Lapangan Karang di Kelurahan Prenggan, Kotagede, Yogyakarta, kini menjadi perbincangan hangat. Bukan tanpa alasan, kualitas rumput lapangan ini disebut-sebut menyerupai lapangan stadion profesional. Rahasia di balik rumput yang memukau ini adalah perawatan intensif yang dilakukan oleh PT Harapan Jaya Lestarindo.
Agus, salah satu staf Lestarindo, mengungkapkan bahwa pihaknya baru mulai menangani perawatan Lapangan Karang sejak awal Maret 2025. “Kita vendor baru di Lapangan Karang, mulainya dari bulan puasa. Kontrak kami di sana selama 8 bulan, sampai Oktober,” jelas Agus saat dihubungi oleh Pandangan Jogja, Kamis (29/5).
Ketika Lestarindo mulai bekerja, rumput yang digunakan sebenarnya sudah memenuhi standar stadion, yaitu jenis Zoysia Matrella. Namun, kondisinya belum ideal karena tercampur dengan jenis rumput lain. “Tercampur beberapa rumput, bukan rumput Zoysia Matrella. Ibaratnya, rumput itu sudah banyak campurannya,” imbuhnya.
Langkah awal yang diambil Lestarindo adalah melakukan penyulaman, yaitu mengganti atau menanam ulang rumput di area-area yang rusak. “Ada beberapa spot yang masih hilang rumputnya, seperti di bagian tengah, dan bagian depan gawang,” kata Agus.
Selanjutnya, mereka fokus menghilangkan rumput-rumput pengganggu seperti Bermuda dan Grinting yang dapat menghambat pertumbuhan rumput utama Zoysia Matrella. “Setelah penyulaman selesai, kita juga melakukan pengobatan untuk rumput yang mengganggu, seperti rumput bermuda, rumput grinting. Kita fokus untuk menghilangkan rumput tersebut karena mengganggu ekosistem rumput Zoysia itu sendiri,” jelasnya. Tujuannya adalah mengembalikan Lapangan Karang menjadi lapangan dengan rumput Zoysia Matrella yang murni, sesuai standar lapangan sepak bola profesional.
Untuk menjaga kualitas rumput, Lestarindo menerapkan serangkaian perawatan rutin dan berkala. Penyemprotan anti-jamur dan anti-hama dilakukan setiap dua minggu sekali, ditambah dengan pemupukan dan pemotongan rumput secara berkala. “Untuk tanaman-tanaman itu kan juga ada jamurnya, jadi untuk menghilangkan jamur juga. Terus ada menghilangkan hama-hama seperti uret, itu kan mengganggu daripada pertumbuhan dari rumput itu,” ungkap Agus. Selain itu, perataan permukaan lapangan juga dilakukan secara rutin melalui proses pengerolan.
Sebelum menangani Lapangan Karang, Lestarindo telah berpengalaman merawat lapangan di berbagai daerah, seperti Teluk Weta (Jepara), Cisahayung (Jawa Barat), dan Pekalongan. Mereka juga berencana memulai proyek baru di Karanganyar, Jawa Tengah, pada bulan berikutnya. Menariknya, Lestarindo ternyata pernah terlibat dalam perawatan Stadion Maguwoharjo. “Dulu waktu 2019 kita pernah maintenance di stadion Maguwoharjo, dulu sih sebenarnya, sebelum Covid, kita tahun 2018 atau 2019 itu sudah di Jogja,” kenang Agus.
Saat ini, pengelolaan Lapangan Karang berada di bawah Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Dindikpora) Kota Yogyakarta. Kepala Bidang Pemuda dan Olahraga Dindikpora Kota Yogya, Agus Trimadi, menjelaskan bahwa lapangan ini disewakan kepada masyarakat umum dengan sistem retribusi. “Pemeliharaan lapangan ini memang membutuhkan anggaran besar. Namun, untuk sekolah-sekolah di Kota Yogyakarta, mereka tetap dapat memanfaatkan Lapangan Karang tanpa biaya sewa,” terang Agus. Dana retribusi dari penyewa dialokasikan untuk mendukung pemeliharaan dan pengelolaan fasilitas lapangan. Sementara itu, anggaran perawatan lapangan secara keseluruhan bersumber dari APBD Kota Yogyakarta.
Ringkasan
Lapangan Karang di Kotagede, Yogyakarta, kini memiliki kualitas rumput yang menyerupai stadion profesional berkat perawatan intensif oleh PT Harapan Jaya Lestarindo. Perawatan dimulai sejak Maret 2025 dengan fokus pada pemurnian rumput Zoysia Matrella, yang meskipun sudah ada, tercampur dengan jenis rumput lain.
Langkah-langkah perawatan meliputi penyulaman, pemberantasan rumput pengganggu, penyemprotan anti-jamur dan hama, pemupukan, pemotongan rumput berkala, serta pengerolan untuk perataan lapangan. PT Harapan Jaya Lestarindo sendiri berpengalaman dalam perawatan lapangan di berbagai daerah dan pernah terlibat dalam perawatan Stadion Maguwoharjo. Lapangan Karang dikelola oleh Dindikpora Kota Yogyakarta dan disewakan kepada umum, sementara sekolah di Yogyakarta dapat menggunakannya tanpa biaya sewa.








