Liverpool Guncang Bursa Transfer: Pecahkan Rekor Belanja Terbesar di Premier League!
Liverpool baru saja mencatatkan sejarah dengan melakukan belanja pemain yang paling spektakuler, tidak hanya bagi klub, tetapi juga di seluruh Premier League. Total dana yang digelontorkan The Reds pada bursa transfer musim panas ini mencapai GBP 450 juta (setara dengan Rp8,9 triliun). Angka fantastis ini berhasil melampaui rekor sebelumnya yang dipegang oleh Chelsea dengan GBP 435 juta pada tahun 2023. Sebuah gebrakan yang menunjukkan ambisi besar Liverpool di musim mendatang.
Sorotan utama dari aktivitas transfer ini adalah kedatangan Alexander Isak dari Newcastle United. Dengan mahar sebesar GBP 125 juta, Isak tidak hanya menjadi rekrutan termahal Liverpool, tetapi juga memecahkan rekor transfer domestik di Inggris. Proses transfer striker asal Swedia ini diwarnai drama panjang yang sempat membuat kedua belah pihak frustrasi, sebelum akhirnya Newcastle bersedia melepas aset berharganya.
Meskipun terlihat jor-joran dalam belanja pemain, strategi transfer Liverpool tetap menunjukkan kepiawaian manajemen finansial dari Fenway Sports Group (FSG). The Reds diperkirakan akan meraup hingga GBP 225 juta dari penjualan pemain, di mana GBP 200 juta di antaranya sudah pasti masuk ke kas klub. Sebuah langkah cerdas untuk menyeimbangkan neraca keuangan klub.
Menariknya, jika dihitung *net spending*, Liverpool justru masih berada di bawah Arsenal yang juga aktif di bursa transfer. Hal ini menunjukkan bahwa Liverpool tidak hanya sekadar membeli pemain bintang, tetapi juga piawai dalam menjual pemain dengan harga yang tepat. Seperti yang diungkapkan oleh media Inggris, Liverpool Echo, strategi transfer Liverpool adalah “seni menjual pemain dengan harga yang tepat.”
Musim lalu, Arne Slot berhasil mengantarkan Liverpool meraih gelar juara Premier League dengan sebagian besar skuad warisan Jurgen Klopp. Kini, ia memiliki kesempatan untuk benar-benar membangun tim sesuai dengan visinya. Perombakan besar dilakukan di semua lini, mulai dari penjaga gawang hingga lini depan. Perubahan ini tentu akan menarik untuk disaksikan, apakah Arne Slot mampu meneruskan kesuksesan pendahulunya?
Sebagai bagian dari perombakan tim, beberapa perubahan signifikan terjadi di berbagai posisi.
Di posisi penjaga gawang, Giorgio Mamardashvili (Valencia, GBP 29 juta) didatangkan untuk menggantikan Caoimhin Kelleher yang hijrah ke Brentford. Liverpool juga merekrut Freddie Woodman secara gratis dan Armin Pecsi dengan biaya GBP 1,3 juta, memperkuat kedalaman di sektor penjaga gawang.
Di lini pertahanan, Jeremie Frimpong (Bayer Leverkusen, GBP 29 juta) hadir untuk mengisi posisi yang ditinggalkan Trent Alexander-Arnold yang dilepas ke Real Madrid (GBP 8,5 juta). Selain itu, Milos Kerkez (Bournemouth, GBP 40 juta) juga didatangkan, sementara Kostas Tsimikas dipinjamkan ke AS Roma. Perubahan ini diharapkan memberikan dimensi baru pada lini belakang Liverpool.
Untuk menambah kreativitas di lini tengah setelah kepergian Alexander-Arnold, Liverpool memboyong Florian Wirtz (Bayer Leverkusen, GBP 116 juta). Kehadiran Wirtz diharapkan dapat menjadi solusi atas kurangnya ide kreatif di lini tengah.
Di lini depan, setelah kepergian Luis Diaz dan Darwin Nunez, Liverpool mendatangkan Hugo Ekitike (Eintracht Frankfurt, GBP 79 juta) dan tentunya Alexander Isak sebagai penyerang utama. Kombinasi pemain baru ini diharapkan dapat memberikan daya gedor yang lebih mematikan bagi The Reds.
Sayangnya, ada satu kekecewaan kecil bagi para penggemar Liverpool, yaitu kegagalan transfer Marc Guehi dari Crystal Palace di detik-detik akhir bursa transfer. Namun, The Reds diyakini akan kembali mencoba merekrutnya pada Januari 2026, ketika kontraknya hanya tersisa enam bulan, mirip dengan strategi perekrutan Virgil van Dijk pada tahun 2018.
Liverpool juga mempersiapkan masa depan klub dengan memasukkan klausul pembelian kembali (buyback clause) untuk pemain muda seperti Jarell Quansah (Leverkusen), Ben Doak (Bournemouth), dan Harvey Elliott (Aston Villa). Bahkan, penjualan Tyler Morton ke Lyon disertai klausul 20% dari penjualan kembali. Langkah ini menunjukkan komitmen Liverpool dalam mengembangkan pemain muda dan memastikan potensi keuntungan di masa depan.
Dengan rata-rata usia rekrutan baru hanya 22 tahun, Liverpool diyakini tidak perlu melakukan belanja besar lagi dalam beberapa tahun ke depan. Investasi jangka panjang ini diharapkan dapat memberikan stabilitas dan kesuksesan bagi klub di masa mendatang.
Namun, belanja besar ini secara otomatis meningkatkan tekanan pada Arne Slot. Jika musim lalu ia berhasil meraih gelar juara dengan pemain warisan Klopp, kini ia harus membuktikan kemampuannya untuk membawa Liverpool berjaya dengan tim versinya sendiri. Tantangan besar menanti Arne Slot di musim mendatang.
Ringkasan
Liverpool mencetak rekor belanja pemain di Premier League dengan total pengeluaran mencapai GBP 450 juta, melampaui rekor Chelsea sebelumnya. Kedatangan Alexander Isak dari Newcastle United menjadi sorotan utama, dengan nilai transfer sebesar GBP 125 juta yang menjadikannya rekrutan termahal Liverpool dan rekor transfer domestik baru.
Meskipun jor-joran, Liverpool menyeimbangkan neraca keuangan dengan penjualan pemain yang diperkirakan mencapai GBP 225 juta. Selain Isak, beberapa pemain baru didatangkan untuk memperkuat semua lini, termasuk Mamardashvili, Frimpong, Wirtz, dan Ekitike. Dengan rata-rata usia rekrutan 22 tahun, Liverpool berinvestasi jangka panjang untuk stabilitas dan kesuksesan di masa depan, namun tekanan kini berada di pundak Arne Slot untuk membuktikan kemampuannya.








