Piala Dunia U-17 2025: Bikin Kaget! Lapangan Bukan Kaleng-Kaleng

Piala Dunia U-17 2025 di Qatar: Kejutan Venue dan Fokus Mental Timnas Indonesia

Piala Dunia U-17 2025 di Qatar akan menyajikan pengalaman yang berbeda dibandingkan edisi sebelumnya di Indonesia. Jika pada tahun 2023, Indonesia memukau dunia dengan stadion-stadion megahnya, Qatar justru memilih pendekatan yang lebih sederhana. Hampir 90 persen pertandingan akan digelar di lapangan Aspire Academy yang berlokasi di Al Rayyan.

Perbedaan ini cukup kontras dengan Indonesia yang sebelumnya menggunakan Jakarta International Stadium, Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Stadion Gelora Bung Tomo, dan Stadion Manahan sebagai venue. Di Qatar, hanya Stadion Khalifa International di Doha yang akan menjadi satu-satunya stadion megah, dan itu pun hanya untuk partai puncak.

Kondisi ini sempat membuat pelatih Timnas U-17 Indonesia, Nova Arianto, terkejut. Awalnya, ia membayangkan timnya akan bertanding di stadion-stadion mewah seperti yang pernah ia alami bersama Timnas U-23 dan Timnas Senior di Qatar.

“Soal fasilitas, jujur, ekspektasi awal saya adalah kita bermain seperti di stadion-stadion yang pernah kita gunakan di Timnas U-23 maupun Timnas Senior selama di Qatar,” ungkap Nova Arianto. “Tetapi saat kami melakukan workshop, disampaikan bahwa formatnya seperti festival dan kita akan bermain di Aspire Academy.”

Namun, Nova Arianto dengan cepat melihat sisi positifnya. “Sekali lagi, kalau secara kualitas lapangan, pasti sudah sangat-sangat baik. Hanya saja, atmosfernya yang pasti berbeda karena kita bermain di lapangan akademi,” tambahnya.

Walaupun Piala Dunia U-17 2025 terasa seperti festival sepak bola, Nova Arianto memastikan bahwa anak asuhnya tidak akan gentar. Mereka telah melakukan simulasi dengan situasi yang mirip untuk beradaptasi.

“Itu sekali lagi menurut saya bukan menjadi suatu masalah dan kita sudah coba lakukan adaptasi dengan melakukan training camp di Bali,” kata Nova. “Saat itu, situasi di lapangan di Bali United hampir sama dengan yang terjadi di Piala Dunia ini dan saya bersyukur semuanya bisa berjalan dengan baik.”

Nova berharap adaptasi ini akan membantu timnya tampil maksimal. “Dan saya berharap itu bukan menjadi alasan ya buat kami untuk tidak tampil maksimal. Karena sekali lagi, ini event yang sangat luar biasa buat pemain Timnas U-17 dan ini menjadi proses mereka yang baik ke depannya,” tegasnya.

Indonesia akan memulai perjuangannya di Piala Dunia U-17 2025 pada 4 November dengan menghadapi Zambia, dilanjutkan dengan pertandingan melawan Brasil pada 7 November, dan Honduras pada 10 November.

Selain adaptasi venue, Nova Arianto juga menekankan pentingnya mental bertanding timnya. Ia menyadari bahwa postur tubuh skuad Garuda Asia kemungkinan akan lebih kecil dibandingkan para pemain dari ketiga negara lawan di Grup H.

“Memang masalah mental yang ini menjadi catatan buat saya, itu yang harus kami siapkan,” ujarnya. “Karena saya bilang kalau pemain, ya secara level mungkin kalau di level senior pastinya berbeda, tetapi kalau di level U-17 secara skill, secara body pasti berbeda.”

Pengalaman menghadapi tim-tim dengan postur tubuh yang lebih besar seperti Paraguay, Pantai Gading, dan Panama menjadi pelajaran berharga. “Tapi saya bilang ke pemain, ya bagaimana kita mempunyai mental yang kuat agar kita bisa bersaing,” pungkas Nova Arianto.