Tiga Warga Negara Indonesia (WNI) ditemukan dalam kondisi memprihatinkan di area gurun Jumum, Makkah, pada tanggal 27 Mei 2024 oleh aparat keamanan Arab Saudi. Tragisnya, satu WNI berinisial SM ditemukan telah meninggal dunia akibat dehidrasi. Sementara itu, dua WNI lainnya, J dan S, berhasil diselamatkan dan mendapatkan pertolongan.
Konsul Jenderal Republik Indonesia di Jeddah, Yusron B Ambary, menjelaskan kronologi kejadian. Sebelumnya, SM bersama sepuluh WNI lainnya terjaring razia oleh aparat keamanan Arab Saudi dan kemudian diusir ke kota Jeddah.
Namun, SM, yang masuk ke Arab Saudi menggunakan Visa Ziarah Multiple, nekat mencoba kembali memasuki wilayah Makkah bersama J dan S. Mereka menggunakan jasa taksi gelap dan memilih rute berbahaya melalui area gurun pasir yang terpencil.
“Dalam upaya ilegal untuk masuk kota Mekkah, ketiga WNI tersebut dipaksa turun di tengah gurun oleh sopir taksi yang ketakutan akan tertangkap patroli aparat keamanan Arab Saudi,” ungkap Yusron melalui keterangan tertulis pada hari Sabtu (31/5). Tindakan tidak bertanggung jawab sopir taksi ini berakibat fatal.
Ketiga WNI tersebut akhirnya ditemukan oleh patroli pesawat drone aparat keamanan Arab Saudi. Kondisi SM saat ditemukan sudah sangat kritis dan dinyatakan meninggal dunia di lokasi kejadian, diduga kuat akibat dehidrasi parah. J dan S segera dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan intensif. Setelah kondisinya membaik, mereka juga dideportasi kembali ke Kota Jeddah.
“Saat ini jenazah almarhum SM berada di rumah sakit di Makkah dan akan dilakukan proses visum untuk mengetahui penyebab pasti kematiannya. Proses pemakaman jenazah saudara SM akan dilakukan setelah proses visum selesai,” jelas Yusron.
KJRI Jeddah terus berupaya memberikan penanganan terbaik terhadap jenazah almarhum SM dan telah menjalin komunikasi erat dengan pihak keluarga almarhum yang berasal dari Madura. Pihak keluarga sangat terpukul dengan kejadian ini.
Kejadian tragis ini menjadi pengingat bagi seluruh WNI yang ingin menunaikan ibadah haji. KJRI Jeddah kembali mengimbau dengan tegas kepada seluruh WNI agar tidak terlibat dalam aktivitas haji non-prosedural dan selalu mematuhi peraturan serta ketentuan hukum yang berlaku di Arab Saudi. Melaksanakan ibadah haji sesuai prosedur resmi adalah cara terbaik untuk memastikan keamanan dan kenyamanan selama berada di Tanah Suci.
“Marilah kita bijak dalam menyikapi perintah Allah untuk berhaji. Jangan sampai niat baik berujung pada kerugian besar, baik secara materi maupun keselamatan diri. Jangan sampai uang hilang, haji pun melayang,” pungkas Yusron.
Ringkasan
Tiga WNI ditemukan di gurun Jumum, Makkah, dengan satu orang meninggal dunia akibat dehidrasi. Ketiga WNI tersebut nekat kembali ke Makkah setelah sebelumnya terjaring razia dan diusir ke Jeddah. Mereka menggunakan taksi gelap dan memilih rute berbahaya melalui gurun pasir.
Sopir taksi menurunkan mereka di tengah gurun karena takut tertangkap, menyebabkan satu WNI meninggal dan dua lainnya dilarikan ke rumah sakit. KJRI Jeddah menangani jenazah almarhum dan mengimbau WNI untuk tidak melakukan haji non-prosedural agar terhindar dari risiko berbahaya.








