Kelompok Houthi di Yaman pada hari Ahad mengklaim telah meluncurkan delapan serangan drone besar-besaran terhadap Israel. Salah satu target signifikan adalah Bandara Ramon di selatan Israel, di mana insiden tersebut dilaporkan menyebabkan beberapa orang terluka dan menimbulkan kekhawatiran serius akan keamanan penerbangan di wilayah tersebut.
Melalui siaran televisi al-Masirah TV yang berafiliasi dengan Houthi, juru bicara militer Yahya Sarea menegaskan bahwa operasi tersebut melibatkan “delapan drone yang menargetkan Negev, Eilat, Ashkelon, Ashdod, dan Tel Aviv.” Secara spesifik, sebuah drone disebut-sebut berhasil menghantam Bandara Ramon, mengakibatkan penutupan fasilitas dan penangguhan lalu lintas udara. Sementara itu, drone lainnya dilaporkan diarahkan ke berbagai sasaran militer strategis di sejumlah kota besar Israel, menandakan serangan yang terkoordinasi dan luas.
Otoritas Bandara Israel sebelumnya telah mengonfirmasi insiden di Bandara Ramon, fasilitas yang relatif kecil sekitar 18 kilometer di utara Eilat, di mana sebuah drone Houthi mengenai area kedatangan. Layanan penyelamatan Magen David Adom Israel melaporkan setidaknya dua orang menderita luka ringan dan segera dilarikan ke rumah sakit di Eilat, kota resor terdekat. Beberapa media Israel bahkan menyebutkan angka korban luka bisa mencapai delapan orang, menggarisbawahi dampak langsung dari serangan tersebut.
“Kami mengonfirmasi eskalasi operasi militer kami dan tidak akan mundur dari posisi kami dalam mendukung Gaza,” ujar Sarea, seperti dilansir Xinhua dan dikutip Antara. Pernyataan tersebut turut disertai peringatan keras kepada seluruh maskapai penerbangan untuk menjauhi zona udara dan bandara Israel, mengindikasikan komitmen Houthi terhadap peningkatan tekanan militer serta potensi ancaman lanjutan.
Kelompok Houthi, yang mengendalikan sebagian besar wilayah utara Yaman, telah secara konsisten menargetkan Israel sejak November 2023. Tindakan ini disebut sebagai bentuk solidaritas yang tak tergoyahkan terhadap warga Palestina di Gaza. Sebagai respons, Israel secara rutin melancarkan serangan balasan, termasuk serangan udara mematikan di Sanaa bulan lalu yang diklaim menewaskan 12 pemimpin senior Houthi, menggambarkan siklus eskalasi yang berkelanjutan di kawasan tersebut.
Kondisi keamanan di wilayah tersebut semakin diperparah dengan berbagai insiden. Sebelumnya, situasi serupa juga terlihat dari laporan mengenai pembunuhan Perdana Menteri Yaman, sebuah peristiwa yang dikaitkan dengan langkah Israel memindahkan pertemuan penting ke lokasi rahasia. Hal ini semakin menyoroti tingginya tingkat kewaspadaan dan kerentanan keamanan yang melanda kawasan tersebut di tengah konflik yang tak berkesudahan.
Ringkasan
Kelompok Houthi di Yaman melancarkan delapan serangan drone terhadap Israel, salah satunya menghantam Bandara Ramon. Serangan tersebut mengakibatkan sedikitnya dua orang luka ringan, meskipun beberapa media Israel melaporkan hingga delapan orang terluka. Bandara Ramon sempat ditutup sementara akibat serangan ini.
Juru bicara militer Houthi, Yahya Sarea, mengklaim serangan tersebut sebagai bentuk dukungan terhadap Palestina di Gaza dan memperingatkan maskapai penerbangan untuk menghindari wilayah udara Israel. Serangan ini merupakan bagian dari eskalasi konflik antara Houthi dan Israel yang telah berlangsung sejak November 2023.










