PT Angkasa Pura Aviasi mencatatkan kinerja positif di Bandara Internasional Kualanamu dengan melayani 2 juta penumpang internasional selama periode Januari hingga Oktober 2025. Angka ini menunjukkan pertumbuhan signifikan sebesar 7,3 persen dibandingkan tahun 2024 yang mencatat 1,85 juta penumpang. Peningkatan ini mengindikasikan pemulihan dan pertumbuhan yang berkelanjutan pasca pandemi.
Sejalan dengan peningkatan jumlah penumpang internasional, PT Angkasa Pura Aviasi terus berupaya meningkatkan kualitas layanan dengan menghadirkan lebih banyak tenant terkemuka di bandara. Jika pada tahun 2023 terdapat 58 brand yang membuka gerai atau cabang, kini jumlahnya telah bertambah menjadi 71 brand. Bahkan, beberapa luxury brand baru juga akan segera hadir, menjanjikan pengalaman perjalanan yang lebih berkesan bagi para penumpang.
Direktur Utama PT Angkasa Pura Aviasi, Yosrizal Syamsuri, menjelaskan bahwa peningkatan jumlah penumpang internasional terus berlanjut pasca pandemi Covid-19. Bahkan, pada tahun 2024, jumlahnya telah melampaui capaian tertinggi sebelum pandemi, yaitu 2,3 juta penumpang per tahun.
“Menjelang high season Natal dan Tahun Baru, kami terus berbenah untuk mencapai target jumlah penumpang sebanyak 2,4 juta per tahun,” ungkap Yosrizal pada Jumat, 14 November 2025.
Bandara Kualanamu kini dikembangkan dengan konsep one-stop shopping, menyerupai pusat perbelanjaan modern. Hal ini memungkinkan para pengantar, keluarga, dan kerabat penumpang untuk menikmati berbagai fasilitas yang ditawarkan oleh para tenant. Lebih lanjut, Angkasa Pura Aviasi sedang menyiapkan area boarding lounge penumpang yang didesain dengan alur layaknya pusat perbelanjaan di kota-kota besar. Penumpang akan dimanjakan dengan kehadiran berbagai tenant luxury dan branded sambil menunggu jadwal penerbangan mereka.
“Ke depan, kami berharap Bandara Kualanamu tidak hanya menjadi tempat naik turun penumpang pesawat, tetapi juga menjadi destinasi shopping center bagi masyarakat,” imbuh Yosrizal.
Pengembangan konsep komersial ini juga memperhatikan aspek keselamatan dan keamanan. Yosrizal menegaskan bahwa semua improvisasi yang dilakukan tetap mengacu pada regulasi penerbangan internasional maupun domestik. Perusahaan memastikan bahwa pengembangan konsep komersial tetap selaras dengan prinsip-prinsip keselamatan, keamanan, dan kesiapan operasional.
“Peraturan operasional di bandara sangat ketat. Improvisasi di aspek komersial yang kami lakukan tetap sejalan dengan prinsip-prinsip kebandarudaraan yang berlaku,” pungkasnya. Pengembangan ini diharapkan tidak hanya meningkatkan kenyamanan penumpang, tetapi juga menjadikan Bandara Kualanamu sebagai ikon kebanggaan daerah.
Isu terkait perubahan status bandara kerap menjadi perbincangan hangat. Hal ini menjadi perhatian penting dalam setiap pengembangan dan inovasi yang dilakukan di Bandara Kualanamu, memastikan setiap perubahan tetap sesuai dengan regulasi dan standar yang berlaku.
Ringkasan
Bandara Internasional Kualanamu mencatatkan pertumbuhan signifikan dengan melayani 2 juta penumpang internasional dari Januari hingga Oktober 2025, meningkat 7,3% dibandingkan tahun 2024. Peningkatan ini menunjukkan pemulihan pasca pandemi, dan bandara terus berupaya meningkatkan layanan dengan menambah jumlah tenant, termasuk merek-merek mewah.
Bandara Kualanamu dikembangkan dengan konsep one-stop shopping, menawarkan berbagai fasilitas dan pengalaman berbelanja bagi penumpang dan pengantar. Targetnya adalah mencapai 2,4 juta penumpang per tahun, dan pengembangan ini tetap memperhatikan aspek keselamatan dan keamanan sesuai regulasi penerbangan internasional dan domestik.








