News Stream Pro – , Solo – Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf dan Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono baru-baru ini menyambangi Kota Solo, Jawa Tengah, untuk sebuah dialog bersama Keluarga Penerima Manfaat (KPM) bantuan sosial (bansos). Pertemuan vital ini diselenggarakan di Masjid Jami Baiturrahman, Kelurahan Mojosongo, Kecamatan Jebres, pada Minggu, 23 Maret 2025.
Dalam kesempatan tersebut, Gus Ipul, sapaan akrab Menteri Sosial, mengajak ratusan KPM untuk aktif berpartisipasi dan menyukseskan berbagai program pemerintah yang bertujuan mengentaskan kemiskinan, termasuk kemiskinan ekstrem. Ia menekankan pentingnya pertemuan langsung ini. “Dengan bertemu mereka, kami jadi lebih tahu profilnya sekaligus ingin memotivasi agar mereka semangat, agar mereka bisa naik kelas,” ujar Saifullah kepada awak media usai dialog. Pendekatan personal ini diharapkan dapat membangkitkan semangat KPM untuk terus berkembang.
Gus Ipul menjelaskan perbedaan pendekatan antara KPM. Ia menegaskan bahwa lansia dan penyandang disabilitas akan terus mendapatkan dukungan melalui perlindungan dan jaminan sosial. Sementara itu, KPM yang berada pada usia produktif didorong untuk mengikuti program pemberdayaan ekonomi guna mengembangkan usaha mereka. Lebih lanjut, ia menambahkan, “Atau misalnya mereka usia produktif ingin bekerja ya kita carikan, atau Pak Wali Kota (Wali Kota Solo Respati Ardi) nanti yang membawa ke perusahaan-perusahaan di sekitar sini (Solo).” Ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk menyediakan jalur menuju kemandirian ekonomi.
Dalam dialog tersebut, Mensos juga tak lupa mengingatkan para KPM agar memanfaatkan bantuan sosial secara tepat sasaran, yakni untuk memenuhi kebutuhan dasar keluarga. Kementerian Sosial, menurutnya, telah mengalokasikan dana mencapai Rp 153,337 miliar setiap tahunnya untuk 42.561 KPM di Kota Solo. Harapannya, pemanfaatan bansos yang tepat ini dapat secara signifikan menunjang peningkatan kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh, baik dari aspek ekonomi maupun sosial.
“Jadi ekonominya bisa meningkat, tapi juga guyub rukun, semangat kebersamaannya tinggi, dan yang terakhir semakin dekat ke Gusti Allah,” pungkas Gus Ipul, merangkum visi pemerintah untuk menciptakan masyarakat yang tidak hanya sejahtera secara materiil tetapi juga harmonis secara sosial dan spiritual.
Menanggapi arahan Menteri Sosial, Wali Kota Solo Respati Ardi menyatakan kesiapan penuh Pemerintah Kota Solo untuk menindaklanjuti. Pihaknya akan segera memetakan ulang data KPM, khususnya mereka yang termasuk dalam kategori usia produktif, guna memastikan program yang tepat sasaran.
“Segera kita rapatkan dengan para pendamping. Keluarga yang anaknya masih sekolah, kita bantu pendidikan. Yang sudah usia produktif, kita carikan kerja atau pelatihan,” terang Respati Ardi, menjelaskan langkah-langkah konkret yang akan diambil. Ia menambahkan bahwa Pemerintah Kota Solo kini gencar mengintensifkan berbagai program pemberdayaan ekonomi yang dirancang khusus untuk mempercepat proses kemandirian para KPM.
Upaya sinergis antara pemerintah pusat dan daerah ini mencerminkan komitmen kuat untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Di sisi lain, refleksi terhadap isu-isu nasional lainnya juga tak kalah penting. Sebagai contoh, sebelumnya Kepala BGN Ungkap Alasan PSSI Sulit Menang: Main 90 Menit Berat, Karena Gizinya Tidak Bagus, sebuah perspektif yang mengingatkan bahwa kesejahteraan dan performa optimal, baik di tingkat individu maupun kolektif seperti tim olahraga, sangat bergantung pada perhatian terhadap aspek fundamental seperti gizi dan dukungan berkelanjutan.
Ringkasan
Menteri Sosial Saifullah Yusuf mendorong program pemberdayaan keluarga bagi Keluarga Penerima Manfaat (KPM) bantuan sosial (bansos), khususnya bagi mereka yang berusia produktif. Hal ini disampaikan saat berdialog dengan KPM di Solo, Jawa Tengah, dimana Mensos menekankan pentingnya bantuan sosial dimanfaatkan untuk kebutuhan dasar dan KPM yang produktif didorong untuk mengikuti program pemberdayaan ekonomi.
Pemerintah Kota Solo siap menindaklanjuti arahan Mensos dengan memetakan ulang data KPM, memberikan bantuan pendidikan bagi yang masih sekolah, dan mencarikan pekerjaan atau pelatihan bagi yang usia produktif. Pemerintah berkomitmen untuk terus memberikan dukungan dan jaminan sosial bagi lansia dan penyandang disabilitas.








