Penampilan Francesco Bagnaia yang kurang memuaskan di musim MotoGP 2024 ini telah memicu berbagai spekulasi. Muncul anggapan bahwa performa “Pecco” menurun drastis karena kehadiran Marc Marquez sebagai rekan setim di Ducati, yang mungkin berdampak pada kepercayaan dirinya. Ada pula yang menduga bahwa motor Desmosedici yang digunakan Bagnaia berbeda secara signifikan dengan yang dipakai Marquez.
Menanggapi berbagai spekulasi tersebut, Luigi Dall’Igna, General Manager Ducati Corse, akhirnya memberikan klarifikasi. Gigi, sapaan akrabnya, menegaskan bahwa memang ada perbedaan antara motor yang digunakan Bagnaia dan Marquez, namun hal ini bukan sesuatu yang luar biasa.
“Seperti semua motor Ducati MotoGP sebelumnya, Desmosedici GP25 adalah motor balap prototipe,” ungkap Gigi, seperti dikutip dari Marca. “Jadi, motor ini memiliki beberapa versi (komponen) yang dapat dipilih setiap pembalap. Seperti pengaturan, beberapa suku cadang, dan komponen itu bisa dipilih sesuai kemauan pembalap.” Dengan kata lain, setiap pembalap memiliki kebebasan untuk menyesuaikan motornya dengan gaya balap masing-masing.
Gigi kemudian memberikan contoh perbedaan pemilihan komponen yang terjadi saat seri MotoGP Catalunya lalu. “Seperti balapan di hari Minggu kemarin (seri Catalunya), Pecco memutuskan menggunakan swing arm yang telah dipilih oleh Marc Marquez dan Fabio Di Giannantonio,” jelasnya. Hal ini menunjukkan bahwa Bagnaia pun terbuka untuk mencoba komponen yang digunakan oleh pembalap lain, termasuk Marquez.
Jadi, meskipun terdapat perbedaan antara motor yang digunakan Bagnaia dan Marquez, perbedaan ini lebih disebabkan oleh preferensi individual masing-masing pembalap dan bukan karena perlakuan khusus. Bahkan, penggunaan motor yang sama persis dengan Marquez pun tidak menjamin Bagnaia akan tampil lebih cepat, karena karakter balap keduanya sudah pasti berbeda.
Di tengah dukungan penuh yang diberikan kepada Bagnaia, Gigi tidak menampik bahwa kemunduran performa sang juara bertahan juga bisa disebabkan oleh faktor non-teknis. “Kita semua manusia dan terkadang kita masing-masing tidak berkinerja seperti yang kita harapkan atau yang diharapkan orang lain,” ujarnya.
“Saya rasa masalahnya bukan semata-mata perasaan teknis. Masalahnya pasti juga melibatkan komponen manusia, tetapi saya tidak bisa menjelaskan hal lain secara spesifik,” pungkas Gigi. Pernyataan ini membuka kemungkinan adanya tekanan mental atau faktor psikologis yang memengaruhi penampilan Bagnaia di lintasan. Selain performa Bagnaia yang menjadi sorotan, MotoGP Catalunya juga sempat diwarnai kemunculan mantan bos tim F1 di paddock.
Ringkasan
Luigi Dall’Igna, General Manager Ducati Corse, menjelaskan bahwa perbedaan motor antara Francesco Bagnaia dan Marc Marquez adalah hal wajar. Ia menegaskan bahwa Desmosedici GP25 adalah motor prototipe yang memungkinkan setiap pembalap memilih konfigurasi komponen sesuai preferensi masing-masing, seperti yang terlihat pada pemilihan swing arm di seri MotoGP Catalunya.
Dall’Igna juga menyampaikan bahwa performa Bagnaia yang kurang memuaskan mungkin dipengaruhi faktor non-teknis, seperti tekanan mental atau masalah psikologis. Ia menekankan bahwa masalah tersebut tidak semata-mata disebabkan oleh komponen teknis, melainkan juga melibatkan faktor manusia yang lebih kompleks.








