News Stream Pro JAKARTA. PT Jasnita Telekomindo Tbk (JAST) tengah memacu ekspansi bisnisnya dengan fokus memperkuat portofolio teknologi hingga tahun 2026. Perusahaan membidik pertumbuhan signifikan melalui pengembangan produk yang berbasis pada Internet of Things (IoT), kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI), serta solusi digital yang menyasar berbagai sektor industri.
Menurut Direktur Utama Jasnita Telekomindo, Yentoro, peningkatan pendapatan perusahaan akan selaras dengan implementasi digital yang semakin meluas, peluncuran produk-produk inovatif, dan tentunya kolaborasi strategis dengan mitra-mitra global.
“Fokus utama kami di tahun 2026 adalah pengembangan IoT, smart city, smart home, smart building, green IT, dan keamanan digital. Implementasi digital yang memberikan nilai tambah akan memperkuat margin keuntungan dan membuka peluang pasar baru,” ungkap Yentoro dalam acara public expose JAST, Kamis (20/11/2025).
Strategi Jasnita Telekomindo (JAST) Jaga Pertumbuhan Kinerja hingga Tahun 2026
Guna mempercepat laju ekspansi, JAST menjalin kemitraan dengan berbagai penyedia teknologi berskala internasional. Di ranah AI, perseroan menggandeng Axxonsoft untuk menghadirkan solusi CCTV berbasis AI, serta AI Rudder untuk layanan bot suara dan non-suara yang canggih.
Sementara itu, Xiaowei Technology akan mendukung pengembangan solusi smart home yang inovatif. Dari sisi infrastruktur, Jasnita berkolaborasi dengan Dell Technologies untuk penyediaan server, Monday.com untuk solusi CRM, dan Wowcrack untuk layanan storage dan SaaS.
Perusahaan juga menggandeng AssistX untuk kebutuhan verifikasi PPE, serta Meta untuk pengelolaan nomor WhatsApp di berbagai lokasi operasional.
Integrasi berbagai layanan dari mitra-mitra teknologi ini diharapkan mampu meningkatkan nilai tambah yang signifikan bagi para pelanggan JAST.
“Dengan adanya produk AI, kami berharap dapat meningkatkan nilai tambah bagi para pelanggan contact center, sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan traffic,” jelas Yentoro.
Selain fokus pada pengembangan teknologi, Jasnita Telekomindo juga melihat peluang di sektor lain. Sama halnya dengan Bumame yang tengah gencar melakukan ekspansi klinik dan memperkuat strategi di layanan kesehatan preventif.
Dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat di sektor teknologi, JAST juga memanfaatkan layanan outsourcing AI dari India, yang dinilai memiliki kualitas sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni dengan biaya yang lebih efisien.
Untuk pengembangan IoT, perseroan menggandeng mitra teknologi yang menyediakan platform aplikasi siap pakai, sehingga dapat mempercepat proses implementasi. Meskipun demikian, perusahaan tetap berkomitmen untuk memperkuat talenta internal guna menciptakan solusi-solusi baru yang sesuai dengan kebutuhan spesifik klien.
Dari sisi kinerja keuangan, Jasnita Telekomindo mencatatkan pertumbuhan pendapatan sebesar 53% secara tahunan (YoY) menjadi Rp 188,20 miliar hingga kuartal III-2025, meningkat signifikan dari Rp 122,98 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Pertumbuhan pendapatan ini turut mendongkrak laba bersih perusahaan menjadi Rp 12,10 miliar, berbalik positif dari rugi sebesar Rp 4,23 miliar pada tahun sebelumnya.
Kontributor terbesar pendapatan JAST berasal dari segmen lainnya dan entitas anak (45,83%), disusul oleh Jasconnect (44,91%). Segmen Jasnet dan Jascloud masing-masing menyumbang 5,95% dan 3,31%.
Perluasan bisnis ke berbagai daerah juga menjadi fokus banyak perusahaan. Seperti Fortress yang gencar melakukan ekspansi nasional, bahkan membuka cabang perdana di Tanah Papua.
Pertumbuhan kinerja Jasnita Telekomindo terutama didorong oleh layanan Toschat, Masking Number, Command Center dan Contact Center, Click to Call, PBX Cloud, SIP Trunk, serta layanan digital JKN BPJS.
Hingga akhir tahun 2025, perseroan optimis pendapatan dapat menembus angka sekitar Rp 200 miliar. Layanan contact center diproyeksikan akan tetap menjadi mesin pertumbuhan utama hingga tahun 2026, termasuk dari peluang tender layanan contact center untuk instansi pemerintah.
Selain itu, layanan panggilan darurat 112 ditargetkan menjadi motor pertumbuhan baru mulai tahun depan, seiring dengan rencana perluasan implementasi layanan tersebut hingga mencakup 200 kota dan kabupaten.
Ringkasan
PT Jasnita Telekomindo Tbk (JAST) tengah fokus memperkuat portofolio teknologi berbasis IoT dan AI hingga tahun 2026, dengan target pendapatan sekitar Rp 200 miliar. Perusahaan berencana mengembangkan solusi smart city, smart home, green IT, dan keamanan digital melalui kemitraan strategis dengan berbagai penyedia teknologi global seperti Axxonsoft, Xiaowei Technology, dan Dell Technologies.
Pertumbuhan kinerja JAST didorong oleh layanan seperti Toschat, Masking Number, dan Contact Center. Perusahaan optimis layanan contact center akan terus menjadi mesin pertumbuhan utama hingga tahun 2026, termasuk dari tender pemerintah. Layanan panggilan darurat 112 juga ditargetkan menjadi motor pertumbuhan baru dengan perluasan implementasi di 200 kota dan kabupaten.








