News Stream Pro – Hubungan antara pelatih Real Madrid, Xabi Alonso, dan penyerang andalan, Vinicius Junior, dikabarkan tengah memanas. Kabar ini muncul setelah insiden pergantian pemain yang terjadi dalam laga El Clasico pada Minggu (26/10) lalu.
Menurut laporan dari ESPN, reaksi emosional Vinicius saat ditarik keluar lapangan menjadi pemicu utama ketegangan. Sebenarnya, benih-benih masalah ini sudah muncul sejak awal musim, ditandai dengan beberapa kali Alonso tidak memasukkan nama Vinicius dalam daftar sebelas pemain utama.
Dalam pertandingan yang digelar di Santiago Bernabeu tersebut, Vinicius ditarik keluar pada menit ke-72 dan digantikan oleh Rodrygo. Saat itu, Real Madrid tengah unggul 2-1 atas Barcelona. Gestur ketidaksenangan jelas terlihat dari raut wajah sang penyerang asal Brasil. Ia tampak mempertanyakan keputusan pelatih sebelum akhirnya berjalan langsung menuju terowongan pemain, tanpa menghiraukan sapaan dari staf pelatih maupun rekan-rekan setimnya.
Sumber yang dikutip ESPN menyebutkan bahwa hubungan antara Alonso dan Vinicius kini berada dalam kondisi “tidak memburuk, tetapi telah rusak.” Meskipun belum terjadi konfrontasi terbuka, komunikasi antara keduanya sudah tidak seharmonis dulu. Situasi ini semakin pelik dengan terhentinya pembicaraan mengenai perpanjangan kontrak Vinicius, yang sebenarnya masih berlaku hingga tahun 2027.
Reaksi Vinicius tersebut menjadi sorotan, terutama karena bukan pertama kalinya Alonso mengambil keputusan yang menimbulkan tanda tanya terkait perannya di skuad utama. Sejak awal musim ini, penyerang berusia 25 tahun itu tercatat sudah tiga kali tidak diturunkan sebagai starter. Momen itu terjadi dalam laga melawan Real Oviedo dan Getafe di La Liga, serta saat menghadapi Marseille di Liga Champions.
Di tengah sorotan terhadap performa individu, nama Lamine Yamal juga menjadi perbincangan usai El Clasico, bahkan menyeret nama Pique dan Flick. Namun, terlepas dari kritik terhadap pemain lain, performa Vinicius sendiri sebenarnya masih tergolong produktif. Sejauh ini, ia telah mencetak lima gol dan memberikan empat assist di La Liga. Akan tetapi, bagi sebagian pihak di internal klub, keputusan rotasi dan strategi Alonso terhadap pemain asal Brasil tersebut dianggap sebagai sinyal perubahan pendekatan tim. Perubahan ini terutama terlihat dalam upaya menyeimbangkan antara kedisiplinan taktik dan kebebasan berekspresi individu di lapangan.
Kemenangan 2-1 atas Barcelona mengukuhkan posisi Real Madrid di puncak klasemen La Liga dengan keunggulan lima poin. Hal ini tentu menambah tekanan bagi Alonso untuk menjaga stabilitas ruang ganti, terutama di tengah jadwal padat kompetisi domestik dan Eropa yang menanti.
Bahkan, performa buruk Lamine Yamal saat El Clasico turut memicu perdebatan. Namun, fokus utama saat ini adalah bagaimana Alonso menyikapi situasi Vinicius. Hubungan antara Alonso dan Vinicius bisa menjadi ujian awal bagi pelatih berusia 42 tahun itu dalam mengelola dinamika pemain bintang di ruang ganti. Aspek ini seringkali menjadi faktor penentu panjang pendeknya masa jabatan seorang pelatih di Santiago Bernabeu.
Meskipun belum ada pernyataan resmi dari pihak klub maupun perwakilan pemain, insiden ini menjadi gambaran betapa tekanan kompetisi di level tertinggi kerap kali mempertemukan ego, ekspektasi, dan tuntutan profesionalisme dalam satu titik.
Di Real Madrid, menemukan keseimbangan antara kedisiplinan dan memberikan kepercayaan personal kepada pemain bintang merupakan tantangan terbesar. Kali ini, Alonso dan Vinicius berada tepat di tengah pusaran tersebut, dan bagaimana mereka menanganinya akan menjadi penentu arah tim ke depannya. Terlepas dari situasi ini, tiga poin pembelaan Barcelona terhadap performa kurang memuaskan Lamine Yamal saat El Clasico juga patut diperhatikan.
Ringkasan
Hubungan antara pelatih Real Madrid, Xabi Alonso, dan Vinicius Junior dikabarkan memanas setelah insiden pergantian pemain di laga El Clasico. Reaksi emosional Vinicius saat ditarik keluar menjadi pemicu utama, diperburuk oleh beberapa kali Alonso tidak memasukkannya dalam daftar pemain utama. Meskipun belum terjadi konfrontasi terbuka, komunikasi keduanya tidak seharmonis dulu dan pembicaraan perpanjangan kontrak Vinicius terhenti.
Situasi ini menjadi ujian bagi Alonso dalam mengelola dinamika pemain bintang, mengingat tekanan kompetisi di Real Madrid menuntut keseimbangan antara disiplin taktik dan kebebasan berekspresi. Kemenangan atas Barcelona memang mengukuhkan posisi Real Madrid di puncak klasemen, namun stabilitas ruang ganti menjadi kunci di tengah jadwal padat yang menanti.









