News Stream Pro Timnas U-17 Malaysia harus mengubur mimpinya untuk berlaga di Piala Asia U-17 2026 yang akan diselenggarakan di Arab Saudi tahun depan. Kepastian pahit ini didapat setelah mereka menelan kekalahan dari Timnas U-17 Vietnam dalam pertandingan terakhir Grup C Kualifikasi Piala Asia U-17 2026.
Sebelum pertandingan penentuan ini, baik Vietnam maupun Malaysia sama-sama mengoleksi poin sempurna setelah menyapu bersih empat pertandingan sebelumnya dengan kemenangan. Namun, Vietnam berhak menduduki puncak klasemen sementara berkat keunggulan selisih gol, sehingga hanya membutuhkan hasil imbang untuk memastikan tiket lolos.
Sebaliknya, Malaysia wajib meraih kemenangan untuk merebut posisi puncak klasemen dan otomatis mengamankan tempat di putaran final Piala Asia U-17 2026 di Arab Saudi. Sayangnya, harapan itu pupus setelah Malaysia dipaksa menyerah dengan skor telak 0-4 di Stadion PVF, Hung Yen, Vietnam, pada Minggu (30/11/2025) malam WIB.
Kekalahan ini membuat Malaysia harus puas menduduki posisi kedua klasemen Grup C dengan torehan 12 poin dari lima pertandingan yang telah dijalani. Mereka pun harus merelakan tiket putaran final ke tangan Vietnam, karena hanya juara grup yang berhak lolos secara otomatis.
Sungguh ironis, kegagalan Malaysia melaju ke Piala Asia U-17 2026 terjadi tak lama setelah mereka menerima penghargaan atas pembinaan usia muda. Pada tanggal 17 Oktober lalu, Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) meraih penghargaan bergengsi dalam acara AFC Awards.
FAM berhasil meraih penghargaan perak dalam kategori AFC President’s Recognition Awards for Grassroots Football. Mereka dinobatkan sebagai salah satu asosiasi terbaik di Asia berkat kontribusi signifikan dalam pengembangan sepak bola akar rumput. Dalam penghargaan tersebut, FAM berada di bawah FA Uni Emirat Arab yang meraih penghargaan emas, dan di atas FA Bangladesh yang meraih perunggu.
Penghargaan perak yang diraih FAM merupakan bentuk apresiasi AFC atas program pembinaan usia muda yang berkelanjutan di Malaysia. FAM dinilai memiliki program pembinaan usia muda yang terstruktur dan pengelolaan kompetisi usia dini yang konsisten.
AFC juga menyoroti bahwa program pembinaan usia muda di Malaysia memiliki sistem yang terorganisir dengan baik, termasuk kolaborasi erat dengan sekolah dan akademi sepak bola lokal. Penghargaan ini sekaligus menjadi bukti komitmen Malaysia dalam memperkuat fondasi sepak bolanya di level usia muda.
Namun, penghargaan bergengsi ini ternyata tidak sejalan dengan prestasi yang diraih tim nasionalnya di level usia muda. Bahkan, prestasi Malaysia di Kualifikasi Piala Asia U-17 2026 ini lebih buruk dari Myanmar, yang berhasil lolos ke putaran final bersama Indonesia, Vietnam, dan Thailand. Dengan lolosnya Vietnam, maka tiga tim dari Asia Tenggara akan berlaga di Piala Asia U-17 2026, menyusul Timnas U-17 Indonesia yang lolos otomatis sebagai tuan rumah.
Meskipun demikian, pelatih Timnas U-17 Malaysia, Javier Jorda Ribera, mengaku tetap bangga dengan penampilan anak-anak asuhnya. “Sepanjang turnamen, tim bekerja keras dan tampil baik sebagai sebuah grup, dengan meraih empat kemenangan dan satu kekalahan,” ujarnya.
“Kami memang belum memenuhi syarat, tetapi kami memiliki beberapa pemain yang berpotensi untuk masa depan dan untuk tim nasional di tingkat usia yang lebih tinggi,” pungkasnya.
Ringkasan
Timnas U-17 Malaysia gagal melaju ke Piala Asia U-17 2026 setelah dikalahkan Vietnam dengan skor 0-4 dalam laga penentuan di Kualifikasi Grup C. Kekalahan ini membuat Malaysia hanya menempati posisi kedua di klasemen grup, sementara Vietnam lolos otomatis sebagai juara grup.
Kegagalan ini ironis mengingat Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) baru saja menerima penghargaan perak dari AFC atas program pembinaan usia muda mereka. Meskipun demikian, pelatih Malaysia, Javier Jorda Ribera, tetap bangga dengan penampilan tim dan melihat potensi pemain untuk masa depan.








