News Stream Pro: FIFA Tak Segan Perberat Sanksi Skandal Naturalisasi Timnas Malaysia
FIFA menunjukkan ketegasannya dengan menjatuhkan sanksi kepada Asosiasi Sepak Bola Malaysia (FAM) terkait skandal naturalisasi tujuh pemain Timnas Malaysia. Ketegasan ini terlihat dari kemungkinan sanksi yang lebih berat menyusul penolakan banding yang diajukan FAM.
Kabar penolakan banding ini diumumkan secara resmi melalui laporan Komite Banding FIFA yang dirilis pada Senin (17/11/2025) di situs resmi FIFA. Dengan ditolaknya banding tersebut, FAM tetap harus menerima denda sebesar CHF 350.000 atau setara dengan Rp7,3 miliar.
Tidak hanya FAM, tujuh pemain naturalisasi yang terlibat juga tidak luput dari hukuman. Mereka dilarang berpartisipasi dalam segala aktivitas sepak bola selama 12 bulan, serta dikenai denda sebesar CHF 2.000 atau sekitar Rp41 juta. Ketujuh pemain yang terkena sanksi tersebut adalah Gabriel Palmero, Facundo Garces, Rodrigo Holgado, Imanol Machuca, Joao Figueiredo, Jon Irazabal, dan Hector Hevel.
Laporan setebal 63 halaman dari FIFA mengungkap bahwa Komite Banding telah menginstruksikan Sekretariat FIFA untuk melakukan investigasi terpisah. Investigasi ini terkait dengan keikutsertaan tujuh pemain ilegal Timnas Malaysia dalam tiga pertandingan persahabatan pada bulan September 2025.
Tiga pertandingan persahabatan yang dimaksud adalah melawan Tanjung Verde (29/5), Singapura (4/9), dan Palestina (8/9). Dalam laga melawan Tanjung Verde yang berakhir imbang 1-1, Gabriel Palmero tercatat tampil untuk Timnas Malaysia. Sementara itu, saat menghadapi Singapura, empat pemain ilegal, yaitu Gabriel Pamero, Facundo Garces, Rodrigo Holgado, Joao Figueiredo, dan Jon Irazabal, diturunkan. Ketika Malaysia menang 1-0 atas Palestina, tiga pemain ilegal, yaitu Gabriel Palmero, Joao Figueiredo, dan Rodrigo Holgado, juga bermain.
Menanggapi hal ini, FIFA menyatakan kesiapannya untuk mempertimbangkan sanksi yang lebih berat atas keterlibatan para pemain naturalisasi ilegal dalam tiga pertandingan persahabatan tersebut.
“Secara paralel, Komite menginstruksikan Sekretariat FIFA untuk memulai investigasi terpisah terkait penempatan pemain yang tidak memenuhi syarat dalam konteks tiga pertandingan persahabatan yang disebutkan dalam proses ini,” tulis laporan Komite Banding FIFA pada halaman 61 poin nomor 303 atas kasus banding FAM. “Investigasi ini akan menentukan keadaan di mana beberapa Pemain berpartisipasi dan apakah sanksi lebih lanjut diperlukan,” lanjutnya.
Selain tiga laga persahabatan, ada satu pertandingan lain yang melibatkan pemain ilegal, yaitu saat Malaysia menghadapi Nepal dalam Kualifikasi Piala Asia 2027 pada Maret 2025. Dalam laga tersebut, Hector Hevel bahkan mencetak gol pembuka dalam kemenangan 2-0.
Berbeda dengan kasus tiga laga persahabatan, FIFA belum memberikan perintah apapun terkait pertandingan melawan Nepal. Namun, Nepal telah melaporkan kasus ini ke FIFA dan FAM juga terancam sanksi yang lebih berat atas kejadian tersebut.
Untuk merespons potensi sanksi yang lebih berat ini, FAM telah mengajukan kasus ini ke CAS (Pengadilan Arbitrase Olahraga), menunjukkan keseriusan mereka dalam menghadapi masalah ini.
Proses Pencarian Pelatih Timnas Indonesia, Dari 10 Orang Kini Tinggal 5 Nama
Perkembangan di Timnas Indonesia juga tak kalah menarik, di mana proses pencarian pelatih terus mengerucut. Dari 10 kandidat, kini hanya tersisa 5 nama yang berpotensi mengisi kursi kepelatihan.
Australian Open 2025 – Nasibnya Bergantung, Fajar/Fikri Enggan Terbebani Misi Lolos BWF World Tour Finals
Di sisi lain, sorotan juga tertuju pada dunia bulu tangkis, khususnya penampilan Fajar/Fikri di Australian Open 2025. Turnamen ini akan menentukan nasib mereka untuk lolos ke BWF World Tour Finals, namun keduanya enggan terbebani dengan misi tersebut.
Resmi Sandang Status Tuan Rumah Intercity Evergreen 2026, Lexyndo Hakim Langsung Bentuk LOC
Indonesia juga mendapatkan kehormatan menjadi tuan rumah Intercity Evergreen 2026. Lexyndo Hakim langsung bergerak cepat membentuk LOC (Local Organizing Committee) untuk mempersiapkan acara tersebut.
Ringkasan
FAM (Asosiasi Sepak Bola Malaysia) terancam sanksi lebih berat dari FIFA terkait skandal naturalisasi pemain, setelah banding mereka ditolak. Sanksi awal mencakup denda sebesar CHF 350.000 dan larangan bermain selama 12 bulan serta denda CHF 2.000 untuk tujuh pemain naturalisasi yang terlibat.
FIFA akan melakukan investigasi terpisah terkait keikutsertaan pemain ilegal dalam tiga pertandingan persahabatan. Selain itu, Nepal juga melaporkan kasus pemain ilegal dalam Kualifikasi Piala Asia 2027, yang berpotensi menambah berat sanksi terhadap FAM. FAM sendiri telah mengajukan kasus ini ke CAS (Pengadilan Arbitrase Olahraga).
