Timnas Haiti membuat kejutan dengan lolos ke Piala Dunia 2026. Lebih uniknya lagi, perjalanan bersejarah Les Grenadiers ini dinahkodai oleh pelatih yang belum pernah menginjakkan kaki di negara tersebut, Sebastien Migne.
Kepastian lolos ke putaran final didapatkan setelah Haiti memuncaki Grup C di putaran ketiga kualifikasi zona CONCACAF (Amerika Utara, Tengah, dan Kepulauan Karibia). Mereka berhasil mengungguli Honduras, Kosta Rika, dan Nikaragua.
Kemenangan 2-0 atas Nikaragua pada Rabu (19/11/2025) menjadi penentu. Gol dari Don Louicius dan Ruben Providence memastikan tiga poin penting bagi Haiti. Di saat yang sama, hasil imbang antara Kosta Rika dan Honduras semakin mengukuhkan posisi Haiti di puncak klasemen. Ini adalah kali pertama Haiti lolos ke Piala Dunia sejak edisi 1974.
Di balik euforia ini, terdapat kisah menarik tentang sang pelatih, Sebastien Migne. Ia ditunjuk sebagai pelatih kepala pada Maret 2024, menggantikan Gabriel Calderon. Namun, sejak saat itu, Migne belum pernah sekalipun mengunjungi Haiti.
Kondisi keamanan yang tidak kondusif menjadi penyebab utama. Konflik bersenjata antara geng-geng yang menguasai ibu kota Port-au-Prince membuat perjalanan ke Haiti menjadi terlalu berisiko. Kekerasan ini telah memaksa lebih dari satu juta warga mengungsi dan menyebabkan krisis kemanusiaan yang parah. Pemerintah asing pun mengeluarkan larangan perjalanan ke Haiti, memperingatkan potensi penculikan, kriminalitas, dan terorisme.
“Berada di Haiti saat ini mustahil karena terlalu berbahaya,” ungkap Migne kepada BBC Sport. “Biasanya, saya tinggal di negara tempat saya bekerja, tetapi di sini tidak mungkin. Tidak ada lagi penerbangan internasional yang mendarat di sana.” Bahkan, timnas Haiti terpaksa memainkan laga kandang mereka di negara lain, jauh dari tanah air mereka.
Situasi sulit ini juga berdampak pada dukungan dari penggemar. Sebelumnya, muncul kekhawatiran bahwa pendukung Timnas Haiti tidak bisa hadir di Piala Dunia 2026 akibat kebijakan pembatasan perjalanan yang dikeluarkan Amerika Serikat. Kebijakan tersebut melarang warga dari beberapa negara, termasuk Haiti, untuk masuk ke AS. Meskipun demikian, ada harapan bahwa Amerika Serikat akan memberikan pengecualian terbatas, memungkinkan keluarga inti pemain, pelatih, dan ofisial tim untuk hadir dan memberikan dukungan langsung.
Kisah sukses Timnas Haiti ini menjadi bukti bahwa dengan semangat juang dan strategi yang tepat, rintangan sebesar apapun dapat diatasi, bahkan tanpa kehadiran fisik di negara sendiri. Terlepas dari berbagai kesulitan yang ada, Migne berhasil membuktikan kualitasnya sebagai juru taktik. Keberhasilan ini tentunya menjadi inspirasi bagi seluruh masyarakat Haiti.
Ringkasan
Timnas Haiti secara mengejutkan lolos ke Piala Dunia 2026, sebuah pencapaian bersejarah yang diraih di bawah kepemimpinan pelatih Sebastien Migne, yang belum pernah mengunjungi negara tersebut. Keberhasilan ini didapatkan setelah Haiti memuncaki Grup C kualifikasi zona CONCACAF, mengalahkan tim-tim seperti Honduras dan Kosta Rika.
Kondisi keamanan yang tidak kondusif di Haiti, akibat konflik geng bersenjata, menjadi alasan utama Migne belum dapat mengunjungi negara tersebut. Timnas Haiti bahkan harus memainkan laga kandang di negara lain. Meskipun demikian, Migne berhasil membuktikan kualitasnya sebagai pelatih, mengantarkan Haiti lolos ke Piala Dunia untuk pertama kalinya sejak tahun 1974.








