Pertandingan yang dinanti-nantikan tersaji di Stadion Gelora Bumi Kartini pada Selasa, 23 Desember, mempertemukan Persijap Jepara dengan PSIM Yogyakarta dalam laga lanjutan Super League 2025/26. Kedua tim harus puas berbagi angka setelah bermain imbang 1-1 dalam pertandingan yang penuh dinamika dan drama hingga menit akhir.
Hasil seri ini tentunya memengaruhi posisi kedua tim di klasemen sementara Super League. Persijap Jepara, yang bertindak sebagai tuan rumah, masih tertahan di peringkat ke-17 dengan mengoleksi 9 poin dari 14 pertandingan. Sementara itu, PSIM Yogyakarta berhasil mempertahankan posisinya di lima besar, menempati urutan ke-5 dengan total 23 poin dari jumlah laga yang sama.
Untuk menghadapi laga krusial ini, Persijap Jepara menurunkan formasi terbaiknya. Sendri Johansah dipercaya mengawal gawang, dilindungi oleh kuartet bek Firman Ramadhan, Diogo Brito, Fikron Afriyanto, dan Elvis Sakyi. Lini tengah diisi oleh Rendi Saepul, Wahyudi Hamisi, Rizki Hidayat, dan Alexis Gomez, mendukung duet penyerang Adzikry Fadlillah dan Sudi Abdallah.
Tidak mau kalah, PSIM Yogyakarta juga tampil dengan kekuatan penuh. Cahya Supriadi berdiri di bawah mistar gawang, dengan Raka Cahyana, Teddy Rendra, Ramos Mingo, dan Reva Adi mengisi barisan pertahanan. Di lini tengah, Ezequiel Vidal, Ze Valente, Fahreza Sudin, Rakhmatzoda Rakhmatsho, dan Anton Fase siap mendukung Nermin Haljeta sebagai penyerang tunggal.
Babak pertama dibuka dengan tempo tinggi dan langsung menghadirkan peluang. Pada menit ke-28, Persijap sempat bersorak setelah Abdallah berhasil menggetarkan jala gawang PSIM melalui tendangan datar memanfaatkan umpan terobosan. Namun, kegembiraan itu harus pupus karena gol tersebut dianulir wasit lantaran Abdallah berada dalam posisi offside.
PSIM tidak tinggal diam dan segera merespons. Dua menit berselang, mereka memiliki peluang emas. Umpan silang lambung dari Valente diteruskan dengan sundulan Haljeta, namun sepakan Fahreza dari jarak dekat berhasil dimentahkan secara gemilang oleh kiper Persijap, Sendri Johansah. Pertahanan tuan rumah diuji habis-habisan.
Menjelang jeda, Persijap kembali menciptakan dua peluang berbahaya. Pada menit ke-44, Wahyudi Hamisi melepaskan sepakan akurat dari luar kotak penalti yang sukses ditepis Cahya Supriadi. Bola muntah disambar Adzikry Fadlillah, namun lagi-lagi kesigapan Cahya mampu menyelamatkan gawang PSIM dari kebobolan. Satu menit kemudian, Abdallah kembali mencetak gol, tetapi lagi-lagi dinyatakan offside oleh wasit.
Statistik babak pertama menunjukkan dominasi PSIM Yogyakarta dalam penguasaan bola hingga 59 persen dan melepaskan total 8 tembakan (4 di antaranya akurat). Sementara itu, Persijap Jepara membukukan 5 tembakan dengan hanya 1 yang mengarah tepat ke gawang lawan.
Ketegangan akhirnya pecah di babak kedua. Pada menit ke-50, Persijap Jepara berhasil memecah kebuntuan. Menerima operan matang dari Alexis Gomez, Adzikry Fadlillah melancarkan sepakan akurat yang gagal dibendung Cahya Supriadi. Gol sah ini membuat tuan rumah unggul 1-0 dan disambut sorak sorai penonton.
Tertinggal satu gol, PSIM Yogyakarta meningkatkan intensitas serangan dan berupaya keras untuk menyamakan kedudukan. Vidal sempat mengancam dengan tembakan keras pada menit ke-64, namun arah bola masih sedikit melenceng dari gawang Persijap. Tim tamu terus memberikan tekanan tanpa henti.
Drama puncak terjadi di detik-detik akhir pertandingan. Ketika Persijap tampaknya akan meraih kemenangan tipis, PSIM berhasil mencetak gol penyama kedudukan pada menit ke-90+5. Riyatno Abiyoso menjadi penyelamat bagi Laskar Mataram setelah tendangan akuratnya sukses menjebol gawang Persijap. Gol tersebut mengubah skor menjadi 1-1 dan mengunci hasil imbang yang mendebarkan di Stadion Gelora Bumi Kartini.
