Manchester United tengah menghadapi badai kritik setelah kekalahan memalukan dalam derby melawan Manchester City. Performa yang dianggap terburuk sejak musim 1992-1993 itu ternyata tidak menggoyahkan kepercayaan manajemen klub terhadap sang pelatih, Ruben Amorim.
Kabar baik bagi Amorim ini dilansir dari Daily Mail (15/9), yang menyebutkan bahwa jajaran direksi Manchester United masih solid mendukungnya. Dukungan ini muncul meski kekalahan telak 0-3 dari Manchester City membuat United hanya mampu mengumpulkan empat poin dari empat pertandingan pembuka Premier League musim ini.
Selain itu, Setan Merah juga tersingkir dini dari Carabao Cup setelah takluk dalam adu penalti melawan Grimsby Town, tim yang berkompetisi di kasta keempat Liga Inggris. Hasil-hasil negatif ini sempat memicu spekulasi mengenai masa depan Amorim di kursi kepelatihan. Namun, manajemen klub berpendapat bahwa, terlepas dari hasil yang belum memuaskan, progres tim sebenarnya sudah mulai terlihat.
Penilaian direksi Manchester United didasari oleh keyakinan bahwa ada faktor-faktor yang menghambat kinerja Amorim. Salah satunya adalah badai cedera yang menimpa pemain-pemain kunci, seperti Matheus Cunha dan Mason Mount. Absennya pilar-pilar penting ini dianggap sangat berpengaruh terhadap performa tim di awal musim. Itulah sebabnya, para petinggi klub masih yakin bahwa Amorim adalah sosok yang tepat untuk membangun kembali skuad Manchester United.
Amorim sendiri tak gentar dengan tekanan yang ada. Ia menegaskan bahwa dirinya tidak akan mengubah filosofi permainan yang telah ia terapkan. “Saya tidak akan mengubah filosofi. Jika mereka ingin diubah, maka mereka harus mengganti orangnya,” tegas Amorim, seperti dikutip dari Daily Mail (15/9).
Pelatih asal Portugal ini menambahkan bahwa perkembangan tim sebenarnya sudah ada, meskipun belum tercermin dalam hasil-hasil pertandingan. “Kami sedang melakukan yang lebih baik, tetapi hasilnya belum menunjukkan itu; catatan pertandingan sudah menjelaskan segalanya, saya mengerti,” imbuhnya.
Sementara Amorim terus berjuang memperbaiki performa tim, Persija Jakarta dikabarkan diam-diam menawarkan perpanjangan kontrak kepada Rizky Ridho, namun sang pemain justru fokus mengurus klausul untuk berkarier di luar negeri. Hal ini tentu menjadi perhatian tersendiri bagi manajemen Persija.
Kembali ke performa Manchester United, pertandingan melawan Chelsea akhir pekan nanti akan menjadi ujian berat berikutnya bagi Amorim. Namun, laga melawan Brentford dan Sunderland dianggap sebagai barometer yang lebih akurat untuk mengukur sejauh mana progres yang telah dicapai Amorim bersama tim.
Dengan dukungan penuh dari direksi klub, Ruben Amorim masih memiliki waktu untuk membuktikan diri sebagai arsitek kebangkitan Manchester United. Tekanan dari suporter dan hasil-hasil buruk memang menjadi tantangan besar, namun kepercayaan dari manajemen bisa menjadi modal penting bagi pelatih asal Portugal itu untuk membalikkan keadaan. Sebelumnya, terungkap pula bahwa pelatih Bali United sempat merayu Eliano Reijnders, sementara Johnny Jansen berambisi membajak bintang Persib Bandung. Ini menunjukkan betapa dinamisnya dunia sepak bola Indonesia dan Eropa saat ini.
Ringkasan
Meskipun Manchester United mengalami kekalahan memalukan melawan Manchester City dan performa dianggap terburuk, manajemen klub tetap memberikan dukungan penuh kepada pelatih Ruben Amorim. Dukungan ini muncul meski hasil yang diraih MU kurang memuaskan di awal musim, termasuk tersingkir dari Carabao Cup.
Manajemen klub meyakini bahwa ada faktor-faktor yang menghambat kinerja Amorim, seperti badai cedera pemain kunci. Amorim sendiri menegaskan tidak akan mengubah filosofi permainannya dan merasa timnya sudah menunjukkan perkembangan. Pertandingan melawan Chelsea akan menjadi ujian berat berikutnya, namun laga melawan Brentford dan Sunderland dianggap sebagai barometer yang lebih akurat.








