Kekalahan Timnas Indonesia 2-3 dari Arab Saudi dalam laga Kualifikasi Piala Dunia 2026 menyisakan kekecewaan mendalam bagi para suporter yang hadir langsung di King Abdullah Sports City Stadium, Jeddah. Lebih dari sekadar hasil akhir, pengalaman buruk saat memasuki stadion menjadi noda dalam dukungan mereka.
Pertandingan yang berlangsung Kamis (9/10) dini hari WIB itu, menjadi saksi bisu perjuangan Garuda di Grup B Ronde 4. Namun, di luar lapangan, justru kekacauan yang terjadi. Banyak suporter Indonesia mengalami kesulitan masuk stadion akibat buruknya koordinasi dari pihak penyelenggara, yakni SAFF (Federasi Sepak Bola Arab Saudi) dan AFC (Konfederasi Sepak Bola Asia).
Kekecewaan ini mendorong Garuda Saudi, kelompok suporter Timnas Indonesia yang berbasis di Arab Saudi, untuk angkat bicara. Mereka mendesak PSSI, Kemenpora, serta KBRI untuk segera mengambil tindakan tegas. Harapannya, protes resmi dilayangkan kepada SAFF dan AFC agar insiden serupa tidak lagi terulang di masa depan.
“Kami mengimbau jajaran PSSI, Bapak Erick Thohir, dan KBRI untuk melayangkan protes resmi ke AFC dan SAFF mengenai penanganan massa yang sangat payah sehingga mengorbankan beberapa orang terinjak di luar stadion,” tulis Garuda Saudi dalam pernyataan resminya. “Mereka tidak belajar dari kejadian persis tahun lalu dan malah memperburuk situasi dengan mengurangi seating allocation untuk suporter Indonesia.”
Lebih lanjut, Garuda Saudi menyoroti minimnya pengecekan tempat duduk di dalam stadion. Akibatnya, penonton diarahkan untuk duduk tidak sesuai dengan tiket yang mereka miliki, menyebabkan penumpukan dan kekacauan. Akses masuk pun ditutup dengan alasan kapasitas stadion telah penuh, padahal banyak kursi kosong karena suporter Arab Saudi yang mendapatkan tiket gratis justru tidak hadir.
“Minimnya pengecekan tempat duduk di dalam tribune membuat penonton diarahkan untuk duduk di tempat tidak sesuai tiket, penumpukan di dalam, penutupan akses di luar, dengan alasan kapasitas penuh oleh suporter Saudi yang ternyata banyak yang tidak hadir padahal (kabarnya) tiket sudah digratiskan untuk mereka.”
Insiden ini menimbulkan pertanyaan besar terkait kesiapan Arab Saudi sebagai tuan rumah turnamen sepak bola besar di masa depan. Dengan terpilihnya mereka sebagai tuan rumah Piala Asia 2027 dan Piala Dunia 2034, standar keamanan dan keselamatan suporter seharusnya menjadi prioritas utama.
“Arab Saudi sudah ditunjuk sebagai tuan rumah Piala Asia 2027 dan Piala Dunia 2034, tetapi jika mereka tetap tidak berbenah dalam pengaturan keamanan dan keselamatan suporter, sangat patut dipertanyakan. Refleksi perlu dilakukan bukan hanya dari sisi kami suporter Indonesia yang membeludak, tapi juga harus dilakukan di sisi penyelenggara,” tegas Garuda Saudi.
Terlepas dari kekecewaan ini, dukungan untuk Timnas Indonesia tidak surut. Para suporter akan kembali hadir saat ‘Garuda’ menghadapi Irak pada Minggu (12/10) pukul 02:30 WIB. Pertandingan ini menjadi kesempatan bagi Timnas Indonesia untuk bangkit dan memberikan yang terbaik bagi para pendukung setianya.
Ringkasan
Pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2026 antara Indonesia melawan Arab Saudi diwarnai kekecewaan suporter akibat buruknya koordinasi penyelenggara. Suporter Indonesia mengalami kesulitan memasuki King Abdullah Sports City Stadium, Jeddah, yang mengakibatkan beberapa di antaranya terinjak.
Garuda Saudi, kelompok suporter Indonesia di Arab Saudi, mendesak PSSI, Kemenpora, dan KBRI untuk memprotes SAFF dan AFC. Mereka menyoroti minimnya pengecekan tiket dan penutupan akses meski banyak kursi kosong, mempertanyakan kesiapan Arab Saudi sebagai tuan rumah turnamen besar di masa depan.








