Rachel Allesya Rose/Febi Setianingrum tak kuasa menahan air mata haru setelah memastikan gelar juara Australian Open 2025. Shuttlecock pengembalian Meilysa Trias Puspitasari yang menyangkut di net menjadi penanda kemenangan mereka, momen yang disambut dengan tangis bahagia.
Rachel/Febi berhasil menjuarai turnamen BWF World Tour Super 500 ini setelah mengalahkan rekan senegara, Febriana Dwipuji Kusuma/Meilysa Trias Puspitasari, dalam laga final yang mendebarkan pada Minggu (23/11) pagi.
Pertandingan final yang berlangsung di Sydney Olympic Park, Sydney, Australia, ini menjadi saksi bisu perjuangan sengit Rachel/Febi. Mereka memenangkan perang saudara ini setelah bertarung selama 109 menit dengan skor akhir 18-21, 21-19, 23-21.
“Puji Tuhan kami bisa juara. Ini membuktikan hasil latihan dan usaha kami sejak dipasangkan. Kami sangat senang mendapatkan gelar ini, untuk diri sendiri dan juga untuk partner,” ungkap Rachel dalam keterangan pers PBSI usai pertandingan.
Momen kemenangan Rachel/Febi memang sarat emosi. Rachel langsung berteriak keras, menengadah ke langit sambil mengangkat tangan, sementara Febi terduduk lemas di lapangan. Tangis kebahagiaan mereka terpancar jelas, seolah tak percaya bisa menaklukkan Australian Open 2025. Bahkan, lawan mereka, Ana/Trias, yang juga merupakan rekan seperjuangan di Pelatnas PBSI, menghampiri untuk memberikan selamat.
“Kami benar-benar terharu setelah memenangkan pertandingan ini. Kami selalu tertinggal poin dan terus tertekan, tapi akhirnya bisa bangkit dan menang. Ternyata dalam kondisi apapun, kami masih punya kesempatan yang sama untuk menjadi juara. Kami tidak bisa menahan tangis,” tutur Rachel dengan suara bergetar.
“Gelar juara ini adalah sesuatu yang sangat saya inginkan. Sangat sulit untuk mencapainya karena butuh perjuangan, kerja keras, dan pengorbanan. Gelar ini kami persembahkan untuk keluarga, pelatih, PBSI, sektor ganda putri, rekan-rekan dan kakak-kakak yang sudah berlatih bersama kami, serta seluruh masyarakat Indonesia yang selalu mendukung,” timpal Febi, menambahkan sentuhan emosional pada kemenangan ini.
Meski berhasil menjadi juara, Rachel/Febi tidak ingin cepat berpuas diri. Mereka bertekad untuk setidaknya mempertahankan performa luar biasa ini, bahkan jika memungkinkan, meningkatkannya.
“Setelah ini, kami ingin mempertahankan performa yang sudah baik. Kami akan terus belajar karena banyak pelajaran yang bisa diambil dari pertandingan-pertandingan sejauh ini. Kami juga ingin terus berkembang dan menembus level yang lebih tinggi,” ujar Rachel dengan nada optimis.
Sementara itu, Ana, pemain paling senior di lapangan, mengaku perasaannya campur aduk setelah pertandingan melawan Rachel/Febi. Ia mengakui adanya rasa senang karena telah menyelesaikan pertandingan dengan baik bersama Trias.
Namun, Ana juga tidak ingin berpuas diri. Ia dan Trias sepakat untuk menjadikan hasil pertandingan ini sebagai batu loncatan menuju capaian yang lebih besar di masa depan.
“Hari ini perasaannya campur aduk, senang, *excited*, tapi ada rasa tidak puas juga. Tapi yang terpenting, kami bisa mengeluarkan semua kemampuan kami tadi. Hasil *runner up* ini akan kami jadikan batu loncatan untuk menjadi nomor satu,” kata Ana dengan semangat membara.
“Kami belum cukup puas, kami harus terus belajar dan memperbaiki kesalahan. Tapi kami tetap bersyukur dengan hasil ini. Semangat terus, pantang menyerah, dan latihan, latihan, latihan sampai juara satu,” ucap Trias, menambahkan tekad yang sama.
Penampilan dan pencapaian Rachel/Febi dan Ana/Trias di Australian Open 2025 memang patut diacungi jempol. Pasalnya, mereka tergolong pasangan baru yang baru diduetkan pada September lalu. Meskipun demikian, mereka mampu menciptakan All Indonesian Final di Australian Open 2025. Keberhasilan mereka bahkan mencatatkan sejarah baru, karena ini pertama kalinya sektor ganda putri menciptakan pertandingan final sesama wakil Merah Putih dalam turnamen BWF World Tour Super 500.
Menyusul kesuksesan di Australian Open 2025, muncul wacana perubahan komposisi skuad SEA Games 2025. Kemenpora dan PBSI dikabarkan sepakat untuk meniru Malaysia dan Thailand dengan menurunkan kekuatan penuh. Hal ini menunjukkan komitmen untuk meraih prestasi maksimal di ajang multi-cabang olahraga tersebut.
Ringkasan
Rachel Allesya Rose/Febi Setianingrum menjuarai Australian Open 2025 sektor ganda putri setelah mengalahkan rekan senegara, Febriana Dwipuji Kusuma/Meilysa Trias Puspitasari, dalam pertandingan final yang berlangsung selama 109 menit dengan skor 18-21, 21-19, 23-21. Kemenangan ini disambut dengan tangis haru dan bahagia oleh Rachel/Febi, yang merasa terharu dan bersyukur atas pencapaian tersebut.
Rachel/Febi berkomitmen untuk mempertahankan performa mereka dan terus belajar untuk meningkatkan kemampuan. Keberhasilan mereka dan Ana/Trias di Australian Open 2025 mencatatkan sejarah baru dengan terciptanya All Indonesian Final di turnamen BWF World Tour Super 500 sektor ganda putri. Pasca kemenangan ini, muncul wacana perubahan komposisi skuad SEA Games 2025 dengan menurunkan kekuatan penuh.








