News Stream Pro
Dua peristiwa besar mencoreng wajah PSSI dan menjadi alasan penundaan pencarian pelatih baru untuk timnas Indonesia. Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menegaskan bahwa prioritas utama saat ini adalah memulihkan kepercayaan komunitas sepak bola internasional sebelum menunjuk juru taktik baru bagi tim Garuda.
Menurut Erick Thohir, PSSI tidak ingin terburu-buru dalam menunjuk pelatih baru. Fokus utama saat ini adalah memperbaiki citra sepak bola Indonesia di mata dunia, setelah serangkaian insiden yang berdampak negatif terhadap reputasi.
Salah satu peristiwa yang menjadi sorotan adalah pengakhiran kerja sama lebih awal dengan tim kepelatihan Patrick Kluivert dkk. Keputusan ini menuai kritik pedas di media sosial, menyusul kegagalan timnas Indonesia di babak keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Selain itu, maraknya pemberitaan hoaks di sejumlah media nasional tentang keluarnya Jepang, Korea Selatan, dan Irak dari AFC juga menjadi perhatian serius. Berita yang tidak memiliki sumber valid ini menyebar luas dan sampai ke telinga pejabat AFC.
“Yang pasti, tidak mudah dan tidak bisa buru-buru mencari pelatih karena kondisi ini,” ujar Erick Thohir kepada awak media, termasuk BolaSport.com. “Saya harus sosialisasi ke sepak bola internasional tentang apa yang sebenarnya terjadi. Kami harus berusaha meraih kembali kepercayaan komunitas sepak bola dunia terhadap Indonesia.”
Erick Thohir, yang juga menjabat sebagai Menpora, menjelaskan bahwa insiden pemberitaan hoaks tersebut telah menimbulkan pertanyaan serius dari anggota dan pejabat AFC kepada delegasi Indonesia. Sekretaris Jenderal PSSI, Yunus Nusi, bahkan sempat dicecar pertanyaan terkait hal ini saat menghadiri AFC Awards di Riyadh, Arab Saudi, pekan lalu.
“Teman-teman media ingat, AFC media sangat memantau pemberitaan di tanah air. Kami di Riyadh dicecar oleh anggota AFC dan media mereka soal kevalidan berita itu. Mereka heran dan mempertanyakan sumbernya karena dinilai media di Indonesia menyebarkan berita tidak benar,” ungkap Yunus Nusi.
Erick Thohir menekankan bahwa dua peristiwa ini harus menjadi pembelajaran penting bagi semua pihak. Reputasi sepak bola tidak hanya dibangun di lapangan, tetapi juga melalui integritas dan komunikasi yang baik. Kesalahan dalam pemberitaan dapat merusak citra Indonesia yang selama ini tengah diperhitungkan dalam percaturan sepak bola Asia.
“Ini pelajaran buat kita semua. Kita harus hati-hati. Kepercayaan internasional tidak datang begitu saja. Harus dijaga dan dibangun. Karena itu, saya tidak mau asal cepat menunjuk pelatih,” tegas Erick Thohir. “Kita harus bangun dulu kembali kepercayaan itu secara bertahap untuk bisa dapatkan pelatih Timnas.”
Membangun kembali kepercayaan ini tentu membutuhkan waktu dan upaya yang berkelanjutan. Sama seperti seorang talenta muda yang berlatih keras untuk menembus tim utama.
Sudah Latihan di Tim Utama Man United, Bocah 15 Tahun Tak Bisa Main di Liga Inggris, Kenapa?
PSSI menyadari betul bahwa reputasi yang baik adalah modal penting untuk menarik pelatih berkualitas dan menjalin kerja sama yang saling menguntungkan dengan pihak-pihak terkait.
Kehati-hatian PSSI dalam memilih pelatih juga tercermin dari padatnya jadwal pertandingan penting yang akan dihadapi timnas Indonesia di masa depan.
Jadwal Semifinal Indonesia Masters II 2025 – Kans Pastikan Gelar Duluan, Tuan Rumah Masih Komplet di Semua Nomor
Dengan demikian, penunjukan pelatih yang tepat akan menjadi kunci untuk meraih hasil maksimal. Erick Thohir menegaskan bahwa PSSI akan terus berupaya untuk memulihkan kepercayaan publik dan membangun sepak bola Indonesia yang lebih baik.
Belajar dari pengalaman pahit, PSSI berkomitmen untuk lebih transparan dan akuntabel dalam setiap pengambilan keputusan. Hal ini juga berlaku dalam kasus sanksi yang menimpa mantan klub salah satu pemain Indonesia.
Gara-Gara Taipan Thailand, Mantan Klub Joey Pelupessy Kena Sanksi Pengurangan Poin
Dengan membangun fondasi yang kuat, PSSI berharap dapat membawa sepak bola Indonesia menuju era yang lebih gemilang.
Ringkasan
PSSI menunda penunjukan pelatih baru Timnas Indonesia karena dua peristiwa memalukan yang mencoreng citra sepak bola Indonesia di mata internasional. Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, memprioritaskan pemulihan kepercayaan komunitas sepak bola dunia sebelum menunjuk pelatih baru.
Dua peristiwa yang menjadi perhatian adalah kegagalan timnas yang menyebabkan pengakhiran kerja sama dengan tim kepelatihan sebelumnya, serta maraknya pemberitaan hoaks tentang keluarnya negara lain dari AFC. PSSI menyadari reputasi baik adalah modal penting untuk menarik pelatih berkualitas dan menjalin kerja sama yang menguntungkan.








