PSIM Yogyakarta menelan pil pahit kekalahan perdana di ajang Super League 2025/26. Bermain di hadapan publik sendiri, Stadion Sultan Agung, Bantul, Minggu (14/9/2025), Laskar Mataram harus mengakui keunggulan Borneo FC dengan skor 1-3.
Kekalahan ini terasa menyesakkan, mengingat PSIM baru saja promosi ke kasta tertinggi sepak bola Indonesia setelah 18 tahun lamanya. Sebelumnya, tim besutan Imran Nahumarury ini tampil menjanjikan dengan catatan dua kemenangan dan dua hasil imbang dari empat laga awal. Performa apik ini menjadikan mereka sebagai salah satu tim yang diperhitungkan di awal musim.
Di pertandingan melawan Borneo FC, PSIM Yogyakarta berusaha mendominasi permainan sejak menit awal. Serangan demi serangan dilancarkan untuk membobol gawang Pesut Etam. Sayangnya, rapatnya barisan pertahanan Borneo FC membuat para pemain PSIM kesulitan menembus kotak penalti.
Pada menit ke-22, PSIM mendapatkan peluang emas setelah Ze Valente dilanggar di dekat kotak penalti. Valente sendiri yang maju sebagai eksekutor, namun sayang, sepakannya membentur pagar betis pemain Borneo FC. Bola rebound sempat disambar oleh Rahmatzoda, tetapi kiper Borneo FC, Nadeo Arga Winata, tampil sigap menepis bola.
Justru Borneo FC yang berhasil mencuri gol terlebih dahulu pada menit ke-27. Muhammad Sihran melepaskan tendangan keras dari luar kotak penalti yang meluncur deras ke pojok kanan atas gawang PSIM. Kiper Cahya Supriadi tak mampu menjangkau bola, dan skor pun berubah menjadi 0-1 untuk keunggulan tim tamu.
Lima menit berselang, Borneo FC hampir menggandakan keunggulan. Sihran kembali beraksi dengan melakukan aksi individu yang memukau, sebelum mengirimkan umpan matang kepada Kei Hirose. Hirose langsung menyambar bola dengan tendangan keras dari luar kotak penalti, namun kali ini Cahya Supriadi berhasil melakukan penyelamatan gemilang.
Petaka menimpa PSIM pada menit ke-38. Fajar Fathurrahman harus ditandu keluar lapangan setelah bertabrakan dengan Fahreza Sudin. Sempat kembali masuk setelah mendapatkan perawatan, Fajar akhirnya menyerah dan digantikan oleh pemain muda Alfharezzi Buffon.
Buffon langsung menunjukkan kualitasnya dengan tampil solid di posisi bek kanan. Ia berhasil meredam pergerakan Deri Corfe, memaksa pemain sayap Borneo FC itu hanya mendapatkan sepak pojok. PSIM sendiri nyaris mencetak gol menjelang akhir babak pertama, saat terjadi kemelut di depan gawang Nadeo. Sayang, bola yang sempat memantul nyaris melewati garis gawang berhasil diamankan oleh sang kiper.
Memasuki babak kedua, Borneo FC semakin menjauh. Pada menit ke-50, Juan Veilla berhasil lolos dari jebakan offside dan menerima umpan terobosan dari Mariano Peralta. Dengan tenang, Veilla menaklukkan Cahya Supriadi dalam duel satu lawan satu, mengubah skor menjadi 0-2.
Tertinggal dua gol, PSIM melakukan perubahan dengan memasukkan Anton Fase, Domenico Savio, dan Rafinha untuk menggantikan De Corfe, Fahreza Sudin, dan Rahmatshoh Rahmatzoda pada menit ke-56.
Namun, pergantian pemain ini belum mampu memberikan dampak signifikan bagi permainan PSIM. Serangan-serangan yang dibangun masih belum mampu menembus pertahanan rapat Borneo FC. Pada menit ke-73, Ghulham Fatkur dimasukkan untuk menggantikan Ze Valente, dengan harapan dapat menambah daya gedor Laskar Mataram.
Di lima menit terakhir waktu normal, tensi pertandingan semakin meningkat. Borneo FC kembali mencetak gol melalui pemain pengganti, Maicon Souza, yang masuk menggantikan Joel Vinicius yang mengalami cedera.
Baru dua menit berada di lapangan, tepatnya pada menit ke-85, Maicon Souza berhasil memanfaatkan umpan dari Rivaldo Pakpahan. Dengan kecepatan dan kelincahannya, ia berlari dari sayap kanan dan menaklukkan Cahya Supriadi, mengubah kedudukan menjadi 0-3.
PSIM akhirnya berhasil mencetak gol hiburan semenit kemudian. Anton Fase berhasil memperdaya Nadeo dengan tembakan dari sudut sempit. Bola melewati sela kaki sang kiper dan bersarang di gawang Borneo FC, mengubah skor menjadi 1-3.
Skor 3-1 untuk keunggulan Borneo FC menjadi hasil akhir pertandingan. Kekalahan ini menjadi yang pertama bagi PSIM Yogyakarta di Super League musim ini. Meski demikian, Laskar Mataram masih berada di peringkat keempat klasemen sementara dengan raihan 8 poin dari lima pertandingan.
Sementara itu, Borneo FC berhasil naik ke puncak klasemen sementara Super League dengan 12 poin dari empat pertandingan. Mereka menjaga tren kemenangan sempurna di awal musim ini. Sebelumnya, laga tandang Borneo FC melawan Persib Bandung pada akhir Agustus lalu ditunda karena adanya aksi demonstrasi.
Seperti diketahui, Persib Bandung juga melakukan pembenahan tim di musim ini. Sebelumnya, Eliano Reijnders merasakan perbedaan atmosfer sepak bola Indonesia usai debut bersama Persib.
Susunan Pemain
PSIM Yogyakarta: Cahya Supriadi; Reva Adi Utama, Yusaku Yamadera, Franco Ramos Mingo, Raka Cahyana; Rahmatshoh Rahmatzoda; Ezequiel Vidal, Fahreza Sudin, Deri Corfe; Ze Valente, Nermin Haljeta.
Borneo FC: Nadeo Argawinata; Westherley Garcia Nogueira, Komang Teguh, Christophe Nduwarugira, Fajar Fathur Rahman; Rivaldo Pakpahan, Kei Hirose; Mariano Peralta, Juan Villa, Muhammad Sihran; Joel Vinicius.
Ringkasan
PSIM Yogyakarta menelan kekalahan perdana di Super League 2025/26, menyerah 1-3 di kandang sendiri melawan Borneo FC. Kekalahan ini menghentikan rekor tak terkalahkan PSIM setelah promosi ke kasta tertinggi dan sempat mencatatkan performa menjanjikan di awal musim dengan dua kemenangan dan dua imbang.
Borneo FC unggul berkat gol dari Muhammad Sihran, Juan Veilla, dan Maicon Souza, sementara PSIM hanya mampu membalas melalui Anton Fase di menit-menit akhir. Hasil ini membawa Borneo FC ke puncak klasemen, sementara PSIM masih berada di peringkat keempat dengan 8 poin.








