Irak membuka turnamen Piala Raja Thailand dengan kemenangan 2-1 atas Hong Kong pada Kamis (4/9/2025). Kemenangan ini menjadi modal penting bagi tim asuhan Graham Arnold, yang akan menghadapi pemenang laga antara Thailand dan Fiji di babak semifinal pada Minggu (7/9/2025). Lebih dari sekadar pertandingan persahabatan, ajang ini menjadi wadah untuk menguji mentalitas dan kesiapan tim.
Menjelang laga tersebut, pelatih Irak, Graham Arnold, mengungkapkan fokus timnya pada persiapan play-off Piala Dunia 2026. Ia menegaskan bahwa setiap pertandingan bagi Irak, apalagi saat mengenakan seragam tim nasional, adalah tentang meraih kemenangan. Mentalitas inilah yang ia harapkan terlihat dari para pemainnya, termasuk saat menghadapi Hong Kong.
“Staf pelatih Timnas Irak tidak mengakui adanya pertandingan persahabatan, itu tidak ada dalam kamus mereka,” tegas Arnold. “Ketika para pemain mengenakan seragam Irak, mereka hanya memikirkan satu hal, menang.”
Selain fokus pada Piala Raja Thailand, Arnold juga menyinggung persiapan timnya menuju play-off Piala Dunia 2026. Ia menyatakan bahwa Federasi Sepak Bola Irak (IFA) tidak berencana menggelar laga uji coba di bulan Oktober. Menurutnya, para pemain akan lebih baik fokus pada persiapan yang telah direncanakan.
“Saya juga tidak berpikir bahwa Federasi Irak akan menggelar laga uji coba di bulan Oktober. Para pemain akan tersedia untuk kami dan kami juga tidak akan mendapatkan keuntungan dari uji coba tersebut,” ujarnya.
Arnold kemudian menyoroti keuntungan yang didapatkan Timnas Irak dalam persiapan play-off Piala Dunia, yaitu waktu persiapan yang lebih panjang dibandingkan Timnas Indonesia. Ia menilai bahwa Timnas Indonesia akan dirugikan karena hanya memiliki waktu dua hari untuk persiapan sebelum pertandingan melawan Irak, sementara timnya memiliki waktu hampir seminggu.
“Hal positif dari kualifikasi ini adalah kami punya waktu seminggu sebelum pertandingan melawan Indonesia, sementara Indonesia hanya punya waktu dua hari sebelum pertandingan melawan kami,” ungkapnya. Meskipun demikian, Arnold menegaskan bahwa timnya terus berupaya mencapai persiapan terbaik untuk pertandingan penting tersebut.
Persiapan ini bahkan sudah dimulai di Thailand, di mana turnamen Piala Raja diyakini akan memberikan keuntungan dari segi teknis. Arnold percaya penuh pada 23 pemain yang dipanggilnya. Ia menekankan bahwa kesiapan adalah satu-satunya kriteria dalam pemilihan pemain.
“Tidak ada kontrak seumur hidup bagi pemain mana pun di tim nasional Irak, kesiapan adalah satu-satunya kriteria pemanggilan pemain,” tegasnya. “Ketika kami menetapkan 23 pemain, itu berarti mereka layak mewakili negara dan mengenakan seragamnya. Namun, daftarnya tidak akan terbatas pada siapa pun, dan kami akan memberikan beberapa pemain kesempatan untuk menunjukkan kemampuan mereka,” pungkasnya.
Di tengah persiapan ini, Irak juga menghadapi tantangan lain. FIFA menjatuhkan denda sebesar Rp656 miliar kepada Federasi Irak. Selain itu, salah satu pemain Irak yang bermain di klub rekan Elkan Baggott, juga mendapatkan hukuman berat dan akan absen saat melawan Timnas Indonesia.
Di sisi lain, meskipun federasi sepak bolanya dilanda masalah, banyak pihak di Irak yang mengakui kekuatan Timnas Indonesia yang semakin meningkat. Hal ini tentu menjadi perhatian tersendiri bagi Irak, yang bertekad untuk meraih hasil maksimal di play-off Piala Dunia 2026.
Ringkasan
Pelatih Irak, Graham Arnold, fokus mempersiapkan timnya untuk play-off Piala Dunia 2026, termasuk melalui turnamen Piala Raja Thailand. Ia menekankan pentingnya mentalitas kemenangan bagi para pemain Irak di setiap pertandingan. Arnold juga menyatakan bahwa Federasi Sepak Bola Irak tidak merencanakan uji coba di bulan Oktober, memilih fokus pada persiapan yang sudah ada.
Arnold menyoroti keuntungan waktu persiapan Irak yang lebih panjang dibandingkan Indonesia menjelang pertandingan play-off Piala Dunia. Ia menyebutkan Indonesia hanya memiliki dua hari persiapan, sementara Irak punya waktu hampir seminggu. Terlepas dari itu, Irak tetap berupaya maksimal dalam persiapan, yang sudah dimulai di Thailand. Arnold juga menegaskan bahwa kesiapan menjadi kriteria utama pemilihan pemain tim nasional.








