News Stream Pro –
Karier Marc Marquez berada di ujung tanduk. Pebalap berjuluk ‘The Baby Alien’ ini harus benar-benar ekstra hati-hati dalam menjalani proses pemulihan cedera bahu kanannya. Direktur Medis MotoGP, Dr. Angel Charte, secara tegas memperingatkan bahwa memaksakan diri kembali balapan sebelum pulih total bisa ‘membahayakan kariernya’ sendiri.
Dr. Charte, dalam pernyataannya kepada Diario AS, menjelaskan betapa seriusnya cedera ini, terutama mengingat Marquez telah melalui empat kali operasi lengan sebelumnya. “Dia harus kembali saat 100 persen fit,” tegas Charte. Ia menambahkan bahwa secara psikologis, Marquez dalam kondisi baik setelah berhasil menyelesaikan tugasnya meraih gelar juara dunia MotoGP 2025. Namun, risiko kembali ke lintasan terlalu dini akan sangat sia-sia dan berpotensi besar merusak masa depannya di dunia balap.
Operasi terbaru yang dijalani Marc dilakukan sekitar satu pekan setelah insiden terjatuh di Grand Prix Indonesia pada 5 Oktober. Kabar baiknya, operasi tersebut berjalan sukses. Meskipun demikian, Marc dipastikan harus absen di dua seri terakhir MotoGP musim ini, yaitu di Portugal dan Valencia. Posisinya di lintasan akan digantikan oleh runner up World Superbike 2025, Nicolo Bulega.
Sebelumnya, dalam gelaran balapan di Australia dan Malaysia, Marc juga telah digantikan oleh pebalap lain, yakni Michele Pirro, menunjukkan betapa krusialnya momen pemulihan ini bagi sang juara dunia.
Di tengah fokus pada pemulihan Marquez, dunia olahraga juga diramaikan dengan berbagai kabar menarik lainnya. Salah satunya adalah mengenai persiapan kontingen Indonesia dalam Islamic Solidarity Games yang jadwalnya begitu mepet dengan SEA Games 2025 di Thailand, di mana Indonesia memutuskan untuk hanya menurunkan 38 atlet.
Ducati Ubah Strategi Akibat Insiden Marquez
Kecelakaan yang menimpa Marc Marquez di Sirkuit Mandalika, Indonesia, tidak hanya berdampak pada dirinya, tetapi juga secara signifikan mengganggu strategi dan rencana pengembangan tim Ducati. General Manager Ducati Corse, Gigi Dall’Igna, mengungkapkan bahwa insiden tersebut memaksa tim untuk menunda pengembangan motor GP25 yang seharusnya diuji coba di balapan akhir musim.
“Sebelum kecelakaan Marc, kami ingin menguji beberapa hal baru di balapan terakhir 2025. Tapi itu tidak mungkin sekarang. Itulah masalah utama dari insiden ini,” tutur Dall’Igna kepada MotoGP.com. Pernyataan ini menunjukkan betapa besar harapan Ducati terhadap Marquez dalam membantu proses pengembangan motor mereka.
Namun, Dall’Igna juga menunjukkan pemahamannya bahwa risiko kecelakaan selalu ada dalam dunia balap. Sosok berusia 59 tahun itu lantas memberikan pujian setinggi langit kepada Marc Marquez, yang menurutnya telah melalui musim penuh liku dan pada akhirnya berhasil kembali meraih gelar bersama Ducati. “Marc luar biasa, dia adalah pelajaran hidup,” kata Dall’Igna dengan kagum.
Dall’Igna juga menyoroti pengorbanan besar yang telah dilakukan Marquez. “Dia telah menolak begitu banyak hal, uang, sorotan, segalanya, demi kembali (meraih gelar),” jelasnya. Lebih lanjut, Dall’Igna memuji kemudahan bekerja sama dengan Marquez, menyebutkan bahwa masukan teknis darinya selalu tepat, mudah dipahami, dan sangat membantu tim. Baginya, Marc adalah seorang pemimpin sejati yang mampu membimbing tim bekerja dengan baik, membuat segala proses terasa lebih mudah dan efisien.
Sementara itu, dari ranah sepak bola, berita gembira datang dengan pengumuman Desire Doue yang berhasil meraih penghargaan Golden Boy 2025. Wonderkid dari PSG ini mampu menyisihkan para pesaing beratnya, termasuk bomber Inter Milan dan bintang muda Real Madrid, menunjukkan bakat luar biasa yang dimilikinya di kancah sepak bola internasional.









