News Stream Pro Pembalap Ducati Lenovo, Marc Marquez, tampil dominan dan merebut podium pertama pada balapan MotoGP San Marino 2025 di Sirkuit Misano, Minggu (14/9/2025). Kemenangan ini menjadi obat pelipur lara setelah sehari sebelumnya Marquez gagal meraih poin akibat terjatuh pada sprint race. Ia berhasil mengungguli pembalap tuan rumah yang juga merebut pole position, Marco Bezzecchi (Aprilia).
Dengan kemenangan ini, Marquez sukses mengulangi pencapaiannya di Misano seperti yang telah diraihnya pada musim lalu. Kemenangan Grand Prix ke-99 sepanjang kariernya ini diraih dengan perjuangan keras. Sang juara dunia enam kali itu harus memacu motornya hingga batas maksimal demi menahan gempuran Bezzecchi di lap-lap terakhir dan memastikan kemenangan.
Hasil gemilang ini semakin mengukuhkan posisi Marquez sebagai salah satu yang terhebat sepanjang masa (Greatest of All Time – G.O.A.T) dengan raihan 99 kemenangan di berbagai kelas. Dari total tersebut, 73 di antaranya diraih di kelas MotoGP, dan 14 kemenangan diraih bersama tim Ducati.
Namun, ada pemandangan unik yang tersaji di podium juara. Marquez meniru selebrasi ikonik pesepak bola Argentina, Lionel Messi, saat melepas baju balapnya dan melambaikannya ke arah penonton yang memadati Sirkuit Misano. Selebrasi ini merupakan replikasi dari momen saat Messi merayakan kemenangan 3-2 atas Real Madrid di Bernabéu pada tahun 2017.
Gestur Messi yang membungkam seisi stadion yang telah mencemoohnya selama 90 menit, sambil mengangkat kaus nomor 10 miliknya, direplikasi secara spektakuler oleh Marquez di podium Misano yang terletak tidak jauh dari kampung halaman legenda MotoGP, Valentino Rossi. Setelah meraih kemenangan ke-11 musim ini, Marquez muncul di hadapan para penggemar dan melakukan gestur serupa dengan sang bintang Argentina.
“Saya selalu mengatakan bahwa bagi saya, Messi telah menjadi panutan di dalam dan di luar lapangan,” ungkap Marquez, seperti dilansir BolaSport.com dari MotoSport Espana. “Dia telah membungkam semua orang dengan kelasnya. Mustahil untuk meniru Messi, tetapi tadi malam, meskipun Anda mencoba mengisolasi diri, itu mustahil.”
Tampaknya, kritikan dan komentar pedas di media sosial menjadi motivasi tambahan bagi Marquez untuk membuktikan diri. “Membaca media sosial, saya menemukan motivasi tambahan. Saya sangat ingin menang dan terpikir oleh saya untuk merayakannya seperti Messi, meskipun saya jauh darinya,” ujar Marquez merendah.
Kemenangan ini semakin mendekatkan Marquez pada gelar juara dunia MotoGP ke-7. Ia akan berpeluang untuk mengamankan gelar tersebut pada seri balap MotoGP Jepang yang akan digelar di Sirkuit Motegi pada tanggal 26-28 September mendatang.
Pembalap berusia 32 tahun itu juga mengungkapkan kesan-kesannya setelah balapan yang menguras tenaga, “Ya, hari ini kita melihat versi terbaik Marc Márquez. Saya belum sepenuhnya pulih, tetapi hari ini semuanya atau tidak sama sekali,” ujarnya sambil terengah-engah.
“Saya sangat ingin menang, saya fokus, sangat berterima kasih kepada orang-orang yang mendukung saya, kepada Ducati, yang berperilaku sangat baik dan telah membantu saya. Kemarin tidak mudah mendengarkan semua orang di paddock mengatakan apa yang mereka katakan, tetapi kami sekarang berusia 32 tahun dan kami dapat menanggungnya dan lebih banyak lagi. Tetapi karena semua itu, saya sangat ingin menang.”
Selain kemenangan Marquez, keberhasilan Alex Marquez meraih posisi ketiga juga menjadi catatan penting. Dengan hasil ini, Marquez bersaudara menjadi satu-satunya pembalap yang masih berpeluang meraih gelar juara.
Marquez berpeluang merayakan gelar juara di Jepang, sebuah momen yang mengingatkannya pada masa kejayaannya bersama Honda. “Lingkarannya sudah tertutup, kita hanya perlu menguncinya, ini hanya masalah waktu, di Jepang atau Indonesia, sesegera mungkin tapi tanpa perlu berlebihan,” ucap Marquez. “Yang penting adalah melakukannya, menari bersama karena saya tidak sendirian mengalaminya, kita semua mengalaminya bersama,” lanjutnya.
Tak lupa, Marquez menyampaikan rasa terima kasihnya kepada para penggemar. “Saya ingin berterima kasih kepada para penggemar, penggemar motor sejati yang tahu bagaimana menghargai balapan seperti hari ini. Dan yang pasti tidak akan pernah bersiul saat seorang pembalap terjatuh, apa pun namanya.”
Sebelumnya, Marquez juga sempat mendapatkan perlakuan kurang menyenangkan dari penggemar pada MotoGP Italia 2025 di bulan Juni, meskipun pada akhirnya ia keluar sebagai juara.
Dengan kemenangan di MotoGP San Marino 2025 ini, Marc Marquez membuktikan bahwa ia masih menjadi kekuatan yang patut diperhitungkan dan memberikan segalanya untuk mengamankan kemenangan di Misano.
Meskipun ada wacana tentang Rencana Baru MotoGP yang dikhawatirkan membuat Moto2 dan Moto3 kurang penting, dan bahkan mengancam masuknya pembalap melalui jalur uang, fokus Marquez tetaplah pada performanya di lintasan.
Ringkasan
Marc Marquez, pembalap Ducati Lenovo, memenangkan MotoGP San Marino 2025 di Misano, mengungguli Marco Bezzecchi. Kemenangan ini adalah yang ke-99 sepanjang kariernya dan semakin mengukuhkannya sebagai salah satu pembalap terhebat. Kemenangan ini juga semakin mendekatkan Marquez pada gelar juara dunia MotoGP ke-7.
Marquez merayakan kemenangannya dengan meniru selebrasi ikonik Lionel Messi, melepas dan melambaikan baju balapnya ke arah penonton. Ia terinspirasi oleh Messi sebagai panutan dan termotivasi oleh kritikan di media sosial untuk membuktikan diri. Selain kemenangan Marquez, Alex Marquez meraih posisi ketiga, menjadikan Marquez bersaudara satu-satunya yang masih berpeluang meraih gelar juara.








