Pembalap Ducati, Marc Marquez, kini dinilai semakin sulit dihentikan menjelang bergulirnya seri MotoGP Catalunya 2025 akhir pekan ini. Seluruh pembalap kelas utama akan kembali mengaspal di Sirkuit Barcelona-Catalunya, Spanyol, dengan Marquez berambisi kuat untuk menegaskan dominasinya yang tak terbantahkan.
Julukan “Si Alien” terasa semakin relevan bagi Marquez. Ia telah mengukir catatan ciamik dengan meraih kemenangan beruntun dalam tujuh seri terakhir, menunjukkan performa yang konsisten dan tak tertandingi. Kecepatan dan adaptasinya di atas motor Ducati Desmosedici GP25 benar-benar memukau, terbukti dari kemampuannya menyapu bersih kemenangan di setiap balapan, baik pada sprint race maupun Grand Prix utama.
Meski demikian, Sirkuit Barcelona-Catalunya di Spanyol bukanlah lintasan favorit bagi Marquez. Sejak naik ke kelas MotoGP pada musim 2013, pembalap berusia 32 tahun ini baru dua kali memenangkan Grand Prix Catalunya, yaitu pada tahun 2014 dan 2019. Selebihnya, peraih delapan gelar juara dunia MotoGP ini hanya mampu bercokol di zona podium. Namun, dengan performa gemilang yang ditunjukkannya saat ini, nama Marquez tetap menjadi perhitungan utama. Diyakini ia akan mampu tampil kompetitif, bahkan di trek yang secara historis kurang maksimal baginya, mengingat gelar juara dunia musim ini akan semakin dekat jika dominasinya berlanjut.
Melihat performa luar biasa ini, pengamat MotoGP, Oscar Haro, bahkan berpendapat bahwa Marc Marquez kini sudah tidak memiliki lawan lagi menjelang MotoGP Catalunya 2025. Menurut Haro, satu-satunya saingan yang tersisa bagi pembalap fenomenal ini adalah dirinya sendiri. Sebuah kesalahan kecil saja berpotensi menunda peluangnya untuk meraih gelar juara dunia lebih cepat.
“Dia (Marquez) bersaing melawan dirinya sendiri,” ujar Haro, seperti dilansir BolaSport.com dari Motosan. Haro menambahkan, “Dia sangat jelas tentang hal itu, dan ia tahu di mana lawan-lawannya berada, ya, melawan dirinya sendiri.” Komentar ini menyoroti level fokus dan kontrol diri Marquez, di mana potensi bahaya terbesar justru datang dari internal, bukan eksternal.
Namun, Haro juga mengingatkan bahwa Marquez tetaplah manusia. Batasan fisik yang dimilikinya berpotensi menghadirkan momen-momen tak terduga, seperti insiden bersenggolan dengan Marco Bezzecchi pada GP Hungaria lalu. “Dia masih punya batas, dia manusia, dan kontaknya dengan motor Bezzecchi bisa saja membuatnya jatuh,” jelas Haro. “Dan kau bisa cedera jika terjatuh seperti itu, dia adalah Alien tapi manusia juga,” imbuhnya, menekankan bahwa meskipun Marquez superior, risiko cedera tetap ada.
Lebih jauh, Haro menegaskan bahwa motivasi Marc Marquez sangat besar untuk memburu setiap kemenangan dan tampil maksimal di sisa balapan musim ini, demi mengukir namanya dalam sejarah. “Marquez tidak ingin melewatkan balapan sekarang karena dia sedang mengukir sejarah,” ungkap Haro. “Dia memang juara, tapi yang dia lakukan adalah mengikuti tujuh atau delapan seri tanpa henti, berusaha memenangkan semuanya.” Haro juga menambahkan bahwa Marquez berupaya mencetak angka demi angka agar seluruh sejarah balap motor akan membicarakannya. “Jadi, satu-satunya cara agar dia tidak mencetak angka karena dia begitu terkendali adalah dengan menjatuhkannya,” pungkas Haro, menggambarkan betapa sulitnya menghentikan momentum sang juara.
Ringkasan
Marc Marquez, pembalap Ducati, menunjukkan dominasi yang luar biasa dengan tujuh kemenangan beruntun menjelang MotoGP Catalunya 2025. Kecepatan dan adaptasinya dengan motor Ducati Desmosedici GP25 membuatnya unggul di setiap balapan, meskipun Sirkuit Barcelona-Catalunya bukan lintasan favoritnya.
Pengamat MotoGP, Oscar Haro, menilai Marquez kini tak memiliki lawan selain dirinya sendiri. Meskipun risiko cedera tetap ada, motivasi Marquez yang tinggi untuk mencetak sejarah dan meraih gelar juara dunia membuat kemenangannya di Catalunya 2025 sangat diprediksi. Kesalahan kecil pun berpotensi menghambat peluangnya.









