JAKARTA, KOMPAS.com – Marc Marquez, nama yang identik dengan kecepatan dan talenta luar biasa, tak diragukan lagi adalah salah satu legenda MotoGP. Namun, di balik gemerlap prestasinya, tersimpan sisi lain yang jarang terungkap. Dani Pedrosa, mantan rekan setim Marquez di Repsol Honda, membuka tabir mengenai hal tersebut.
Pedrosa, yang juga berasal dari Spanyol, mengungkap bahwa meskipun Marquez diberkahi bakat yang melimpah, terdapat satu kelemahan yang, ironisnya, justru dapat memengaruhi proses pengembangan motor dan performa tim secara keseluruhan.
“Kita semua tahu betapa kuatnya Marc. Dia sudah membuktikannya sejak kelas bawah, bahkan di tes pertamanya bersama Honda, kecepatannya langsung mencengangkan,” ungkap Pedrosa, seperti dikutip dari Tuttomotoriweb, Kamis (23/10/2025).
Lebih lanjut, Pedrosa mengakui keunggulan Marquez. “Saya mengendarai motor yang sama dengannya, tetapi saya tidak bisa menyamai kecepatannya. Ketika dia tertinggal dari saya atau Lorenzo, dia sangat cepat belajar dan memahami apa yang dia butuhkan,” jelasnya. Bahkan, perubahan pada setelan motor tidak terlalu berpengaruh pada catatan waktunya. “Dia bisa melakukan hal-hal yang tidak mungkin dilakukan pebalap lain,” imbuh Pedrosa.
Kini, Pedrosa berperan penting dalam pengembangan motor KTM. Ia menyoroti bahwa kemampuan Marquez untuk meraih hasil positif, bahkan ketika motor belum sepenuhnya siap, justru menjadi tantangan tersendiri. “Marc memiliki kemampuan untuk membawa pulang hasil bagus bahkan ketika motornya belum siap. Tapi, itu justru bisa jadi masalah bagi insinyur, karena mereka jadi sulit membaca arah pengembangan,” kata Pedrosa. Dengan kata lain, kehebatan Marquez menutupi potensi masalah pada motor.
“Marc bukan pebalap terbaik untuk pengembangan motor, karena dia bisa menutupi kekurangan motor dengan kemampuannya sendiri,” tegasnya. “Jadi, masalah teknis kadang tidak terlihat karena dia yang mengkompensasi semuanya,” lanjutnya. Hal ini mengingatkan kita pada masa dominasi Marquez di Honda, di mana performa tim sangat bergantung pada gaya balap ekstremnya.
Di sisi lain, inovasi terus dilakukan untuk meningkatkan keamanan dan kemudahan kepemilikan kendaraan. Salah satunya adalah implementasi e-BPKB yang mempercepat proses registrasi.
Di tengah absennya Marquez akibat cedera dan transisi menuju era baru MotoGP, pandangan Pedrosa terasa semakin relevan. Bahwa seorang pebalap sekaliber Marquez pun memiliki titik lemah yang perlu diperhatikan.
Perkembangan teknologi otomotif juga terus berlanjut, dan banyak yang menantikan kehadiran mobil hybrid. Salah satunya adalah Toyota Veloz Hybrid yang digadang-gadang akan meluncur pada awal tahun 2026.
Ringkasan
Dani Pedrosa, mantan rekan setim Marc Marquez, mengungkapkan bahwa meskipun Marquez memiliki talenta luar biasa, kemampuannya menutupi kekurangan motor justru menjadi tantangan bagi pengembangan. Marquez mampu meraih hasil positif meski motor belum siap, sehingga menyulitkan insinyur dalam membaca arah pengembangan yang tepat.
Pedrosa menegaskan bahwa Marquez bukanlah pebalap terbaik untuk pengembangan motor karena ia mampu mengkompensasi masalah teknis dengan kemampuannya sendiri. Hal ini dapat menutupi potensi masalah pada motor dan mempengaruhi arah pengembangan jangka panjang. Sementara itu, inovasi seperti e-BPKB dan perkembangan mobil hybrid terus berlanjut di industri otomotif.









