News Stream Pro Francesco Bagnaia disarankan untuk mencari tantangan baru di luar Ducati, menyusul performa kurang memuaskan yang ia tunjukkan sepanjang MotoGP 2025. Sorotan ini muncul seiring berjalannya musim yang sulit bagi sang juara bertahan.
Hingga seri ke-16 MotoGP 2025 yang digelar di Sirkuit Misano, Italia, Bagnaia masih berjuang keras untuk menemukan performa terbaiknya. Kondisi ini memunculkan spekulasi mengenai masa depannya bersama tim pabrikan Ducati.
Musim 2025 memang menjadi ujian berat bagi murid Valentino Rossi ini, terutama dengan kehadiran Marc Marquez sebagai rekan setim. Kedatangan Marquez di tim pabrikan Ducati justru menghadirkan persaingan internal yang sengit.
Meskipun sama-sama mengendarai Desmosedici GP25, Marquez mampu tampil lebih cemerlang. Bahkan, performa impresif “Si Alien” membawanya ke ambang juara dunia, dengan torehan 14 podium, termasuk 11 kemenangan Grand Prix.
Sebaliknya, Bagnaia masih tertahan di peringkat ketiga klasemen sementara dengan 237 poin, terpaut jauh 275 angka dari Marquez. Perbedaan performa ini semakin menekan posisinya di tim.
Juara dunia MotoGP 2022 dan 2023 itu baru mampu mengamankan tujuh podium dengan satu kemenangan Grand Prix. Perbandingan yang mencolok dengan pencapaian Marquez tak terhindarkan.
Situasi sulit yang dialami Bagnaia tak luput dari perhatian berbagai pihak, termasuk mantan pembalap MotoGP, Toni Elias. Elias menilai bahwa Bagnaia saat ini berada dalam tekanan besar, di mana dukungan yang dulu melimpah mulai berkurang.
Mantan Rekan Setim Marc Marquez Geram, Sebut Tidak Ada Alasan Kasihani Francesco Bagnaia Lagi: Orang Ini Agak Kosong
Kesempatan Bagnaia untuk kembali bersinar bersama Ducati semakin menipis, terutama dengan kehadiran Marquez yang menjadi rival beratnya. Peraih delapan gelar juara dunia itu seolah menjadi bayangan yang terus menghantui Bagnaia.
Perbandingan yang terus-menerus dengan Marquez menjadi “racun” yang memengaruhi mental balap Bagnaia. Tekanan untuk selalu tampil lebih baik dari rekan setimnya itu justru kontraproduktif.
“Saya pikir Bagnaia sedang berada dalam siklus di mana ia mungkin kekurangan dukungan,” ujar Elias, seperti dilansir dari Motosan.
Marc Marquez Merendah Di Ambang Juara Dunia, Tak Sudi Alex Marquez Diremehkan untuk MotoGP Jepang 2025
“Sangat sulit untuk berada di posisi seperti itu bersama Marc Marquez dengan keadaan seperti ini,” imbuhnya, menggambarkan betapa rumitnya situasi yang dihadapi Bagnaia.
Elias bahkan menyarankan agar Bagnaia segera hengkang dari Ducati karena lingkungan tim saat ini dianggap tidak kondusif baginya. Ia merekomendasikan dua tim yang dianggap cocok untuk pembalap asal Turin, Italia, itu, yaitu Aprilia atau Yamaha. Kedua tim ini bisa menjadi opsi menarik untuk melanjutkan kariernya.
Dengan pindah dari Ducati, Bagnaia diyakini dapat menemukan kembali semangat juangnya yang hilang musim ini. Udara segar dan tantangan baru diharapkan mampu membangkitkan kembali performa terbaiknya.
Namun, kepindahan tersebut tidak akan mudah, mengingat Bagnaia masih terikat kontrak dengan Ducati hingga akhir musim 2026 mendatang. Kontrak ini menjadi penghalang utama bagi kepindahannya dalam waktu dekat.
“Dan saya tidak tahu apakah ada kemungkinan yang kecil, tetapi saya pikir ia harus keluar dari lingkungan ini, keluar dari lingkaran ini sekarang juga,” kata Elias, menekankan pentingnya perubahan bagi Bagnaia.
“Dan, misalnya, beralih ke sesuatu yang baru seperti Aprilia atau Yamaha.”
“Udara segar, harapan baru, karena percikan itu telah padam dan Anda harus mencarinya kembali,” imbuhnya, memberikan saran konstruktif bagi Bagnaia untuk memulihkan kariernya.
Bukan Valentino Rossi, Sosok Legenda MotoGP Ini Dibutuhkan Francesco Bagnaia
Ringkasan
Performa Francesco Bagnaia yang kurang memuaskan di MotoGP 2025, terutama dibandingkan dengan rekan setim barunya, Marc Marquez, memunculkan spekulasi mengenai masa depannya di Ducati. Mantan pembalap MotoGP, Toni Elias, menilai Bagnaia berada di bawah tekanan besar dan kekurangan dukungan, menyarankan agar ia mencari tantangan baru di tim lain.
Elias merekomendasikan Aprilia atau Yamaha sebagai opsi potensial, dengan harapan udara segar dan tantangan baru dapat membangkitkan kembali performa terbaik Bagnaia. Meskipun demikian, kepindahan tersebut tidak akan mudah karena Bagnaia masih terikat kontrak dengan Ducati hingga akhir musim 2026.










