Publik Malaysia Cemas: Gugatan Nepal ke FIFA Ancam Kemenangan Harimau Malaya Akibat Isu Naturalisasi
Kabar kurang sedap menghampiri sepak bola Malaysia. Federasi Sepak Bola Nepal (ANFA) dilaporkan telah melayangkan gugatan resmi kepada FIFA terkait dugaan penggunaan pemain naturalisasi ilegal oleh Timnas Malaysia. Gugatan ini sontak menimbulkan kekhawatiran di kalangan publik Malaysia.
ANFA mempersoalkan keabsahan tujuh pemain naturalisasi yang diturunkan Malaysia saat mengalahkan Nepal dengan skor 2-0 dalam Kualifikasi Piala Asia 2027. Federasi Nepal berkeras bahwa kemenangan tersebut tidak sah dan menuntut pembatalan sesuai dengan aturan yang berlaku. Mereka menginginkan hasil pertandingan dialihkan kepada Nepal, sebagai konsekuensi dari pelanggaran yang dituduhkan.
Fokus utama gugatan Nepal tertuju pada Hector Hevel, salah satu pencetak gol dalam pertandingan tersebut, yang diduga kuat termasuk dalam daftar pemain naturalisasi ilegal. “Federasi Nepal telah mengajukan keluhan terhadap Malaysia, setelah Hector Hevel, salah satu pencetak gol dalam kemenangan 2-0 pada bulan Maret,” tulis The Guardian. “Pemain ini dinyatakan tidak memenuhi syarat bermain untuk Malaysia oleh FIFA, yang berarti hasil pertandingan itu dapat dibatalkan.”
Melihat seriusnya gugatan ini, publik Malaysia pun dilanda kecemasan. Kasus naturalisasi ilegal yang diakibatkan pemalsuan dokumen dinilai akan membawa dampak yang sangat besar bagi tim nasional.
Agen Malaysia Tuding Ada Pihak Sengaja Ubah Profil 7 Pemain Naturalisasi Ilegal di Situs Transfermarkt
Ancaman sanksi yang membayangi Timnas Malaysia bukan hanya sekadar pembatalan kemenangan dan pengurangan poin. Lebih jauh lagi, Harimau Malaya berpotensi dijatuhi sanksi larangan berpartisipasi dalam semua turnamen di bawah naungan FIFA dan AFC. Bayang-bayang kelam sanksi ini mengingatkan pada kasus serupa yang pernah menjerat Timor Leste.
“Status kelayakan tujuh pemain naturalisasi keturunan Harimau Malaya setelah pemalsuan dokumen akan berdampak besar pada skuad nasional,” tulis Stadium Astro. “Diketahui Federasi Nepal mendesak FIFA untuk menganulir kemenangan 0-2 Harimau Malaya dalam Kualifikasi Piala Asia 2027 pada Maret lalu. Pembatalan kemenangan dan pengurangan poin berpotensi menjadi hukuman karena AFC menunggu untuk menentukan hasil akhir. Jika FAM kalah dalam persidangan melawan FIFA, hukuman yang sama dijatuhkan kepada Timor Leste pada 2017 dan mereka tidak diizinkan mengikuti Piala Asia 2023.”
Di tengah situasi yang kurang menguntungkan ini, FAM (Federasi Sepak Bola Malaysia) dikabarkan telah mengajukan banding ke FIFA terkait masalah ini dengan menunjuk pengacara asing.
Kangkangi Patrick Kluivert, Pelatih Malaysia Lebih Dulu Dipecat karena Kritik Federasi?
Plt Presiden FAM, Yusoff Mahadi, menyatakan optimisme bahwa dokumen yang diajukan kali ini jauh lebih lengkap. “Kami mengajukan banding, artinya kami berharap mendapatkan hasil yang positif,” kata Yusoff Mahadi. “Pengacara yang ditunjuk berasal dari luar negeri. Jadi saya yakin tim hukum kami telah mempersiapkan ini dengan cermat dan teliti. Tidak ada keraguan bahwa ini dilakukan dengan tergesa-gesa atau di bawah tekanan, kami ingin memastikan keputusannya menguntungkan kami.”
Ternyata, Nepal bukanlah satu-satunya negara yang merasa dirugikan. Vietnam juga disebut-sebut telah mengajukan gugatan terhadap Malaysia ke FIFA. Media China, 163.com, melaporkan bahwa sehari setelah pertandingan antara Malaysia dan Vietnam pada bulan Juni lalu, Vietnam langsung mengajukan gugatan ke FIFA. Dengan dua gugatan yang sedang diproses, masa depan Harimau Malaya di kancah internasional menjadi semakin tidak pasti.
Ringkasan
Timnas Malaysia menghadapi gugatan dari Federasi Sepak Bola Nepal (ANFA) ke FIFA terkait dugaan penggunaan pemain naturalisasi ilegal dalam Kualifikasi Piala Asia 2027. ANFA mempersoalkan keabsahan tujuh pemain naturalisasi, terutama Hector Hevel, dan menuntut pembatalan kemenangan Malaysia atas Nepal. Gugatan ini menimbulkan kecemasan di publik Malaysia, karena pemalsuan dokumen dapat berdampak besar.
Selain pembatalan kemenangan dan pengurangan poin, Malaysia berpotensi dilarang berpartisipasi dalam turnamen FIFA dan AFC, seperti yang pernah dialami Timor Leste. FAM telah mengajukan banding ke FIFA dengan menunjuk pengacara asing. Selain Nepal, Vietnam juga dilaporkan telah mengajukan gugatan serupa terkait pertandingan bulan Juni, menambah ketidakpastian bagi masa depan Harimau Malaya di kancah internasional.









