JAKARTA — Laga krusial antara Timnas Indonesia melawan Irak dalam Kualifikasi Piala Dunia 2026 disebut sebagai pertandingan hidup-mati. Pengamat sepak bola, Mohamad Kusnaeni yang akrab disapa Bung Kus, menekankan betapa gentingnya laga ini dan perlunya fokus pada aspek mental para pemain Garuda.
“Pertandingan melawan Irak wajib dimenangkan. Tim pelatih dan manajemen harus memberikan perhatian khusus pada aspek mental bertanding. Kepercayaan diri pemain perlu dibangun kembali, serta kekompakan dan kebersamaan tim yang mungkin sedikit goyah juga harus diperkuat,” ungkap Bung Kus saat dihubungi oleh Republika, Sabtu (11/10/2025).
Setelah memulihkan mental pemain, Bung Kus menyarankan agar pelatih Patrick Kluivert segera melakukan evaluasi mendalam terhadap kelemahan yang terlihat saat melawan Arab Saudi. Kesalahan individu yang memberikan peluang emas bagi lawan harus diminimalkan. Selain itu, lini tengah juga perlu ditingkatkan agar Indonesia mampu bersaing dalam penguasaan bola. Penguasaan bola yang baik akan menjadi kunci untuk mendikte permainan dan menciptakan peluang.
Bung Kus juga menyoroti pentingnya mempertajam penyelesaian akhir. Kreativitas lini tengah harus ditingkatkan karena pada pertandingan sebelumnya, khususnya di babak pertama melawan Arab Saudi, terlihat monoton. Untuk mendongkrak performa tim, Kluivert disarankan untuk berani melakukan perubahan dalam susunan pemain dan memilih mereka yang paling siap, baik secara mental maupun fisik. Keputusan berani ini bisa menjadi pembeda dalam meraih hasil positif.
“Verdonk harus bermain untuk memperkuat lini pertahanan. Ole Romeny juga perlu diturunkan sejak awal agar serangan menjadi lebih terarah dan tajam,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Bung Kus berpendapat bahwa formasi 3-4-3 adalah pilihan ideal karena telah teruji dalam laga-laga penting. Dalam formasi ini, Rizky Ridho dan Justin Hubner dapat menemani Jay Idzes di jantung pertahanan, sementara Kevin Diks bisa menempati posisi bek kanan dan Verdonk di kiri. Namun, jika Kluivert lebih memilih formasi 4-2-3-1, Bung Kus menilai tidak ada masalah asalkan kedua sisi pertahanan diperkuat dengan kehadiran Verdonk dan Sandy Walsh.
Selain lini belakang, lini tengah pun tak luput dari perhatian Bung Kus. Ia menyarankan agar duet gelandang tengah juga dimodifikasi. Menurutnya, Joey Pelupessy perlu didampingi oleh pemain yang bisa saling melengkapi, seperti Thom Haye atau Ricky Kambuaya, dengan Nathan Tjoe-A-On sebagai alternatif. Kombinasi yang tepat di lini tengah akan memberikan keseimbangan antara bertahan dan menyerang.
Kemenangan memang menjadi harga mati dalam laga ini, dan untuk meraihnya, Bung Kus menekankan perlunya bermain lebih agresif dan ofensif. “Kita memang perlu bermain lebih agresif dan ofensif untuk menang,” tegas Bung Kus. Namun, ia juga mengingatkan agar para pemain tetap menjaga ketenangan dan kematangan emosional agar tidak merugikan tim. Ketenangan di bawah tekanan akan menjadi kunci untuk membuat keputusan yang tepat di lapangan.
Ringkasan
Pertandingan antara Indonesia dan Irak dalam Kualifikasi Piala Dunia 2026 dianggap krusial dan wajib dimenangkan. Pengamat sepak bola, Bung Kus, menekankan pentingnya fokus pada mental pemain, evaluasi kelemahan tim, dan peningkatan lini tengah serta penyelesaian akhir. Ia menyarankan pelatih untuk berani melakukan perubahan susunan pemain dan memilih yang paling siap.
Bung Kus merekomendasikan formasi 3-4-3 atau 4-2-3-1 dengan memperkuat lini pertahanan dan tengah. Verdonk dan Ole Romeny disarankan untuk diturunkan, serta kombinasi gelandang yang tepat seperti Pelupessy dengan Thom Haye atau Ricky Kambuaya. Kemenangan memerlukan permainan agresif dan ofensif, namun pemain harus tetap tenang dan menjaga emosi.








