Sorotan Tajam Tertuju pada Timnas Indonesia Jelang Laga Krusial Melawan Arab Saudi dan Irak
Timnas Indonesia kini menjadi sorotan menjelang putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. Skuad Garuda dijadwalkan berhadapan dengan Arab Saudi pada 9 Oktober mendatang, sebuah pertandingan yang sangat dinantikan.
Datang sebagai kuda hitam, Timnas Indonesia menunjukkan kepercayaan diri tinggi untuk mengamankan tiket menuju Piala Dunia. Secara mengejutkan, nilai pasar skuad Garuda bahkan lebih tinggi dibandingkan dua pesaingnya di fase ini. Ini tentu menjadi modal penting bagi pelatih Patrick Kluivert dalam misinya meramu komposisi tim terbaik.
Media Arab Soroti Kekuatan Baru Timnas Indonesia: Mungkinkah Kluivert Ciptakan Kejutan?
Media asal Qatar, Al Jazeera, turut menyoroti perkembangan pesat Timnas Indonesia, mengakui kualitas yang meningkat signifikan. Salah satu faktor utama yang disoroti adalah keberadaan pemain keturunan yang memperkuat skuad Garuda. Hal ini dianggap sebagai kekuatan baru yang berpotensi membawa Indonesia lolos ke Piala Dunia.
“Secara historis, Arab Saudi memang lebih unggul atas Indonesia. Namun, mereka akan menghadapi tim nasional Asia yang ambisius dan telah bertransformasi,” tulis Al Jazeera. Mereka menambahkan, transformasi ini didukung oleh pemain naturalisasi, terutama dari Belanda, yang meningkatkan level tim dan ambisi untuk tampil perdana di Piala Dunia.
Fakta menarik lainnya yang menjadi perhatian adalah nilai pasar Timnas Indonesia yang melampaui Irak, meskipun posisi kedua tim di ranking FIFA cukup berbeda. Kontribusi pemain diaspora seperti Jay Idzes dan Kevin Diks, yang memiliki nilai pasar tinggi, menjadi faktor penentu dalam hal ini. Jay Idzes, bek Sassuolo Italia, memimpin dengan nilai pasar 7,5 juta euro, diikuti oleh Kevin Diks, bek Borussia Monchengladbach, dengan nilai 5 juta euro. Pertandingan melawan Irak pada 11 Oktober akan menjadi penentu bagi kedua tim untuk melaju lebih jauh.
Perbandingan Liga: Nilai Pasar Timnas Tinggi, tapi Liga Arab Saudi Jauh Lebih Unggul
Terlepas dari nilai pasar pemain yang tinggi, terdapat kesenjangan signifikan antara kualitas Liga Arab Saudi (Roshn Saudi League) dan liga di Indonesia. Hal ini tercermin dari nilai pasar kedua liga tersebut, di mana Roshn Saudi League jauh lebih unggul.
“Meskipun tim nasional Indonesia unggul dalam hal nilai pasar, terdapat kesenjangan yang sangat besar antara liga di kedua negara,” Al Jazeera menyimpulkan. Nilai pasar Super League Indonesia tercatat sebesar 78 juta euro, berbanding jauh dengan 1,14 miliar euro untuk Roshn Saudi League.
Tentu saja, perbedaan nilai pasar liga bukan satu-satunya faktor penentu dalam pertandingan sepak bola. Semangat juang, strategi yang tepat, dan dukungan penuh dari suporter akan menjadi kunci bagi Timnas Indonesia untuk meraih hasil positif melawan Arab Saudi dan Irak.








