Tunggal putra Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting, harus mengubur mimpinya di Hong Kong Open 2025. Langkahnya terhenti di babak 32 besar setelah mengakui keunggulan unggulan keenam asal Perancis, Christo Popov. Pertandingan yang berlangsung pada Rabu, 10 Oktober 2025 di Hong Kong Coliseum, Kowloon, Hong Kong ini menyajikan drama tiga gim yang mendebarkan.
Ginting dipaksa menyerah setelah bertarung ketat dengan skor 21-19, 17-21, dan 19-21. Kekalahan ini menambah catatan buruk Ginting saat berhadapan dengan Popov. Sebelumnya, Ginting juga takluk di Indonesia Open 2021 dengan skor 17-21 dan 18-21. Pertanyaannya, apa yang sebenarnya terjadi di lapangan?
Jalannya Pertandingan yang Penuh Drama
Ginting memulai pertandingan dengan percaya diri, langsung memimpin 2-0. Pertarungan sengit terus berlanjut hingga interval pertama, di mana Popov berhasil unggul tipis 11-10. Sempat tertinggal, Ginting mampu bangkit dan berbalik unggul 17-16. Memanfaatkan momentum, ia mengamankan gim pertama dengan skor 21-19.
Di gim kedua, Popov tampil lebih agresif dan langsung unggul jauh 5-2. Ginting tak menyerah, berhasil menyamakan kedudukan menjadi 7-7. Selepas interval, Popov semakin mendominasi dan unggul 15-11. Meskipun Ginting berusaha memperkecil jarak, Popov berhasil mengunci kemenangan di gim kedua dengan skor 21-17.
Gim penentuan dimulai dengan keunggulan Ginting 6-1. Namun, Popov perlahan tapi pasti mengejar ketertinggalan, dan saat skor 6-8, kedua pemain terlibat aksi saling kejar poin yang mendebarkan hingga Popov unggul 11-9 di interval. Ketegangan mencapai puncaknya di interval kedua, dengan skor sempat imbang 18-18. Sayangnya, Popov mampu memaksimalkan peluang dan memaksa Ginting menyerah dengan skor tipis 21-19. Kekalahan dramatis ini tentunya menjadi pukulan telak bagi Ginting.
Hasil kurang memuaskan juga diraih oleh sejumlah pemain Indonesia lainnya di Hong Kong Open 2025.
Ginting Ungkap Penyebab Kekalahan
Usai pertandingan, Anthony Sinisuka Ginting mengakui bahwa pertandingan melawan Christo Popov berlangsung sangat ketat. Ia menuturkan bahwa kedua pemain saling beradu strategi, sehingga persaingan sengit tak terhindarkan.
“Pertama, saya mengucap syukur bisa bermain dengan baik hari ini tanpa cedera. Pertandingan hari ini memang ketat dari awal sampai akhir,” ujarnya seperti dikutip dari PBSI. “Kita sama-sama adu strategi, jadi memang banyak perubahan di dalam lapangan tadi.”
Ginting mengungkapkan faktor utama yang menyebabkan kekalahannya. Ia merasa kurang sigap dan sering membuang poin, sehingga gagal mencuri kemenangan. “Sebenarnya sempat unggul, terutama di game ketiga, hanya waktu lawan merubah strategi saya kurang bisa mengatasinya, kurang sigap dan kurang tepat jadi banyak buang poin dan terkejar.”
Ia pun mengakui kualitas Popov sebagai lawan yang tangguh. “Christo Popov bukan musuh yang mudah, memang dari pertemuan sebelumnya juga ramai dan ketat. Hari ini juga memang sudah disiapkan untuk bermain panjang dan susah. Pastinya ada gambaran, kami sudah tahu kelebihan dan kekurangan masing-masing,” sambungnya.
Sebelumnya, Federico Barba, pemain baru Persib Bandung, menunjukkan aksinya dalam latihan dan mendapat pengakuan dari rekan satu tim.
Menatap Turnamen Selanjutnya dengan Optimisme
Meskipun kecewa dengan hasil di Hong Kong Open 2025, Ginting bertekad untuk segera bangkit dan fokus pada turnamen selanjutnya, yaitu China Masters 2025 dan Korea Open 2025.
“Selanjutnya dipersiapkan lagi buat ke China dan Korea. Ini suatu pelajaran buat saya untuk terus evaluasi dan belajar buat ke depannya, terutama PR-nya dari pola permainan dan strategi yang berubah-ubah.”
Ginting juga mengapresiasi dukungan yang diberikan oleh para penggemar yang hadir di Hong Kong Coliseum. “Hong Kong tahun ini tidak jauh berbeda dari tahun lalu, banyak juga yang datang buat support saya, jadi itu yang bikin saya semangat juga terutama saat tertinggal,” pungkasnya.
Sementara itu, di cabang olahraga futsal, Timnas Futsal Indonesia memasang target tinggi di final Turnamen CFA melawan Denmark.
Kekalahan ini menjadi cambuk bagi Ginting untuk terus berbenah dan meningkatkan performanya. Dengan semangat pantang menyerah, ia berharap dapat meraih hasil yang lebih baik di turnamen-turnamen mendatang.
Ringkasan
Anthony Sinisuka Ginting kalah dari Christo Popov di babak 32 besar Hong Kong Open 2025. Pertandingan berlangsung tiga gim dengan skor akhir 21-19, 17-21, dan 19-21. Kekalahan ini menambah rekor buruk Ginting terhadap Popov setelah sebelumnya juga kalah di Indonesia Open 2021.
Ginting mengakui kekalahannya disebabkan oleh kurang sigap dalam mengantisipasi perubahan strategi lawan dan sering membuang poin. Meskipun kecewa, Ginting bertekad untuk fokus pada turnamen selanjutnya, yaitu China Masters 2025 dan Korea Open 2025, serta terus melakukan evaluasi dan belajar dari kekalahan ini.








