Mateusz Gamrot Telah Merelakan Islam Makhachev Pindah ke Kelas Welter
Petarung kelas ringan UFC, Mateusz Gamrot, yang sebelumnya sangat berambisi untuk berhadapan dengan Islam Makhachev, kini tampaknya telah merelakan sang jagoan Dagestan itu untuk pindah ke kelas welter. Meskipun demikian, Gamrot tetap pada keyakinannya bahwa dirinya adalah pegulat terbaik di kelas ringan UFC.
Keyakinan ini bukan tanpa dasar. Catatan prestasi dan statistik Gamrot, yang juga merupakan pemegang sabuk hitam Brazilian jiu-jitsu, memang berbicara banyak. Ia tercatat sebagai juara ADCC Eropa berkali-kali, sebuah turnamen elite dalam submission grappling. Di arena UFC, Gamrot juga memegang rekor sebagai petarung dengan jumlah takedown terbanyak keempat di kelas ringan, dengan total 49 kali.
Ambisi Gamrot untuk membuktikan diri sebagai yang terbaik di kelas ringan sempat mendorongnya untuk mati-matian mengejar pertarungan melawan Islam Makhachev. Dominasi Makhachev di kelas ringan memang menimbulkan misteri tersendiri, seolah kemampuan gulatnya tak tertandingi oleh petarung lain.
“Menurut pendapat saya, saya adalah pegulat terbaik di kelas ringan,” tegas Gamrot pada tahun lalu. “Tentu saja, Islam berada di level yang sangat tinggi dan selalu menunjukkan kemampuan di tingkat yang sangat tinggi. Tetapi, jika saya bertemu dengannya di dalam arena, saya pikir dia tidak akan bisa melancarkan takedown terhadap saya, sedangkan saya akan bisa membantingnya. Saya harap dia tidak naik divisi dan bertahan di kelas ringan, jadi kami bisa bertarung untuk membuktikan siapa pegulat terbaik di divisi ini.”
Sayangnya, keinginan Gamrot untuk berhadapan dengan Makhachev di kelas ringan tidak akan terwujud. Makhachev telah dipastikan akan naik ke kelas welter dan akan bertarung memperebutkan sabuk juara kelas 71-77 kg melawan juara bertahan, Jack Della Maddalena, di UFC 322 pada 15 November mendatang.
Meskipun pertarungan impiannya tidak menjadi kenyataan, Gamrot mengaku tidak kecewa. Dalam wawancara eksklusif dengan Bolasport.com via Zoom yang difasilitasi UFC Indonesia pada Rabu (8/10/2025), jagoan kelahiran 11 Desember 1990 itu menyatakan telah mengikhlaskan kepergian Makhachev ke kelas welter.
“Tidak, saya tidak kecewa, saya setuju dengan keputusannya,” ungkap mantan juara kelas bulu dan kelas ringan KSW itu. “Saya kehilangan kesempatan untuk bertemu dengan Islam setelah kalah dari Beneil Dariush lalu Dan Hooker. Islam sudah mengalahkan hampir semua orang di kelas ringan dan buat dia, menurunkan berat badan sudah sangat sulit. Jadi, saya setuju dengan keputusannya untuk naik divisi, mengejar sabuk kedua. Saya setuju dengannya dan akan mendukung dia.”
Walaupun demikian, Gamrot masih menyimpan impian untuk suatu saat bertarung dengan Makhachev. Mungkin saja ia akan mengejarnya ke kelas welter di masa depan. Namun, untuk saat ini, Gamrot memiliki pekerjaan besar yang harus diselesaikan di kelas ringan.
Pada Sabtu (11/10/2025), ia akan menghadapi mantan juara Charles Oliveira di UFC Rio. Pertarungan ini jelas menjadi fokus utama Gamrot saat ini.
UFC Rio – Nama Charles Oliveira Terlalu Besar, Mateusz Gamrot Tak Peduli Bahaya
“Mungkin saya akan mengejar Islam ke kelas welter, tetapi saya masih punya banyak pekerjaan di kelas ringan,” kata Gamrot. “Fokus saya tertuju pada Charles Oliveira untuk hari Sabtu nanti,” pungkas pemilik rekor 25 kali menang, 3 kali kalah, dan 1 kali no contest itu.
Ringkasan
Mateusz Gamrot kini menerima keputusan Islam Makhachev untuk naik ke kelas welter, meskipun sebelumnya sangat ingin bertarung dengannya di kelas ringan. Gamrot tetap yakin bahwa dirinya adalah pegulat terbaik di kelas ringan UFC, didukung oleh prestasinya sebagai juara ADCC Eropa dan rekor takedown terbanyak keempat di divisinya.
Meskipun kehilangan kesempatan melawan Makhachev saat ini, Gamrot tidak kecewa dan mendukung keputusan Makhachev untuk mengejar sabuk kedua di kelas welter. Fokus Gamrot saat ini adalah menghadapi Charles Oliveira di UFC Rio, sementara kemungkinan mengejar Makhachev ke kelas welter masih terbuka di masa depan.








