Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, Tampaknya Belum Belajar dari Pengalaman: Timnas Indonesia Jadi Korban Pilihan Pelatih Asal Belanda
Mimpi Timnas Indonesia untuk berlaga di Piala Dunia 2026 resmi kandas. Kepastian pahit ini didapatkan setelah Skuad Garuda menelan dua kekalahan beruntun di ronde keempat kualifikasi.
Teranyar, Timnas Indonesia di bawah arahan pelatih Patrick Kluivert harus mengakui keunggulan Arab Saudi (2-3) dan Irak (0-1). Hasil minor ini membuat nama Patrick Kluivert santer disebut sebagai biang kegagalan.
Penunjukan Patrick Kluivert sebagai pelatih Timnas Indonesia memang sejak awal menuai kontroversi. Bagaimana tidak, ia didatangkan pada Januari 2025, menggantikan Shin Tae-yong yang kala itu sedang berada di puncak performa bersama Timnas Indonesia senior, usai mengalahkan Arab Saudi.
Alasan PSSI mencopot Shin Tae-yong kala itu adalah kendala bahasa.
Jurnalis Malaysia Sindir Pergantian Shin Tae-yong ke Patrick Kluivert Usai Timnas Indonesia Gagal ke Piala Dunia 2026
Kala itu, Patrick Kluivert dinilai lebih mampu menangani para pemain Timnas Indonesia yang notabene banyak memiliki darah keturunan Belanda. Namun, keputusan ini harus dibayar mahal.
Selain gagal mengantarkan Timnas Indonesia ke Piala Dunia 2026, Patrick Kluivert juga kerap melakukan eksperimen taktik yang justru menjadi bumerang bagi tim.
Salah satu contohnya adalah ketika Kluivert menempatkan beberapa pemain di luar posisi ideal mereka pada ronde keempat kualifikasi. Marc Klok, yang sudah lama absen dari kompetisi resmi di Asia sejak tahun 2024, tiba-tiba menjadi starter. Sementara itu, Yakob Sayuri, yang biasanya beroperasi sebagai penyerang kanan, dipaksa bermain sebagai bek kanan.
Kejadian ini mengingatkan kita pada keputusan kontroversial Erick Thohir saat menjabat sebagai Presiden Inter Milan pada tahun 2016, yang juga berakhir dengan penunjukan pelatih asal Belanda.
Menjelang bergulirnya musim 2016/2017, Erick Thohir berselisih dengan Roberto Mancini terkait kebijakan transfer dan hasil buruk selama pramusim. Akibatnya, keduanya sepakat untuk berpisah jalan. Erick Thohir kemudian menunjuk Frank de Boer sebagai pengganti Mancini. Meskipun memiliki rekam jejak yang cukup baik bersama Ajax Amsterdam, De Boer ternyata gagal mengangkat performa Inter Milan.
Patrick Kluivert Memalukan, Timnas Indonesia Resmi Jadi Tim Terburuk di Ronde Keempat
Meskipun menjanjikan di awal kariernya, serangkaian hasil buruk membuat Frank de Boer dipecat setelah hanya memimpin Inter Milan dalam 14 pertandingan. Selama masa jabatannya, De Boer hanya mampu meraih lima kemenangan, dua hasil imbang, dan tujuh kekalahan.
Kedua kasus ini menjadi sinyal bahwa Erick Thohir kurang jeli dalam memilih pelatih yang tepat. Terbukti, Patrick Kluivert mencatatkan statistik yang lebih buruk lagi bersama Timnas Indonesia.
Sejak Januari 2025, Kluivert telah memimpin Timnas Indonesia dalam delapan pertandingan, dengan hasil tiga kemenangan, satu hasil imbang, dan empat kekalahan. Timnas Indonesia mencetak 11 gol dan kebobolan 15 gol.
Statistik buruk Patrick Kluivert ini mengorbankan nasib Timnas Indonesia, yang sebenarnya sudah sangat dekat untuk mewujudkan mimpi tampil di Piala Dunia 2026. Kini, akibat pelatih asal Belanda tersebut, Skuad Garuda harus kembali bersabar dan menunggu empat tahun lagi untuk mewujudkan mimpi tampil di pentas sepak bola tertinggi di dunia.
Ringkasan
Timnas Indonesia gagal lolos ke Piala Dunia 2026 setelah menelan kekalahan beruntun di ronde keempat kualifikasi. Kegagalan ini dikaitkan dengan performa buruk pelatih Patrick Kluivert yang ditunjuk menggantikan Shin Tae-yong. Penunjukan Kluivert sejak awal menuai kontroversi, terutama karena alasan penggantian Shin Tae-yong yang dianggap kurang kuat, yaitu masalah bahasa.
Kinerja Kluivert bersama Timnas Indonesia dianggap mengecewakan dengan catatan tiga kemenangan, satu hasil imbang, dan empat kekalahan dalam delapan pertandingan. Keputusan strategis Kluivert seperti menempatkan pemain di posisi yang tidak ideal, serta pemilihan pemain inti juga menjadi sorotan. Kasus ini mengingatkan pada pengalaman Erick Thohir saat menjabat sebagai Presiden Inter Milan, yang juga gagal dengan pelatih asal Belanda, Frank de Boer.











