News Stream Pro Presiden Como asal Indonesia, Mirwan Suwarso, memberikan tanggapannya terkait peluang klubnya untuk menembus kompetisi Eropa musim depan.
Klub yang dimiliki oleh Grup Djarum, perusahaan milik Keluarga Hartono, ini terus menunjukkan performa impresif di Liga Italia. Hingga pekan ke-10, I Lariani berhasil menduduki peringkat ketujuh klasemen dengan mengumpulkan 17 poin.
Meskipun posisinya tampak cukup jauh dari puncak, persaingan ketat di papan atas membuat jarak poin tidak terlalu signifikan. Anak asuh Cesc Fabregas hanya terpaut lima poin dari Napoli (22), sang pemuncak klasemen sementara. Sementara itu, selisih untuk mengamankan zona empat besar, yang menjanjikan tiket Liga Champions, hanya empat poin.
Kegemilangan Como di awal musim ini tercermin dari catatan impresif mereka. Tim yang baru kembali ke Serie A pada musim lalu ini, menjadi salah satu tim yang paling sedikit mengalami kekalahan. Bersama AC Milan dan Atalanta, Como hanya menelan satu kekalahan di Serie A 2025-2026.
Semua Pemain Hormati Filosofi Cesc Fabregas, Como Hampir Kalahkan Juara Bertahan
Tak heran jika banyak pengamat sepak bola Italia yang menjagokan I Lariani untuk melangkah lebih jauh dan melampaui pencapaian mereka musim lalu, yaitu finis di peringkat ke-7.
“Como adalah tim yang sulit dikalahkan oleh siapa pun. Mereka diperkuat oleh pemain-pemain muda dan bertalenta,” ujar Marco Rossi, mantan pemain di berbagai klub Liga Italia yang kini melatih timnas Hungaria.
“Sejauh ini, mereka tampil sesuai ekspektasi, salah satunya karena investasi besar yang dilakukan klub. Mungkin pengeluarannya bahkan melebihi beberapa klub besar. Mereka jelas bukan Cinderella di Serie A. Bersama Bologna, menurut saya, mereka bisa bersaing untuk memperebutkan satu tempat di kompetisi Eropa,” kata mantan bek Sampdoria tersebut.
Julukan ‘bukan Cinderella’ yang disematkan kepada Como merujuk pada besarnya investasi yang digelontorkan oleh Grup Djarum untuk membangun skuad yang sesuai dengan keinginan Fabregas. Como bukanlah tim kecil yang tiba-tiba menjadi solid berkat anggaran terbatas dan pemain seadanya.
Sejak promosi kembali ke Serie A, I Lariani telah menghabiskan 205,15 juta euro untuk berbelanja pemain dalam tiga periode jendela transfer. Jumlah tersebut setara dengan 3,9 triliun rupiah, menjadikannya pengeluaran tertinggi kelima di Liga Italia, bahkan melebihi klub-klub mapan seperti Inter Milan dan AS Roma.
Partai AC Milan Vs Como bakal Digelar di Australia, Klub Milik Orang Indonesia Setuju: Demi Kebaikan Bersama
Como juga tercatat sebagai pemilik defisit terbesar dalam neraca transfer, yaitu minus 187,6 juta euro dalam periode yang sama, berdasarkan data Transfermarkt.
Menanggapi berbagai opini mengenai peluang klubnya untuk menembus zona Eropa, Mirwan Suwarso memberikan respons singkat.
“Apakah kami yakin dengan peluang lolos ke kompetisi Eropa? Masih terlalu dini,” ujarnya, seperti dikutip BolaSport.com dari Sportmediaset.
“Mari jalani pertandingan satu demi satu,” ungkap perwakilan kepercayaan dari pemilik Djarum tersebut.
Peluang bagi anak asuh Fabregas untuk terus meraih poin maksimal terbuka lebar sepanjang bulan ini. Dalam tiga pertandingan mendatang, Como ‘hanya’ akan menghadapi Cagliari, Torino, dan Sassuolo. Secara teori, ketiga lawan tersebut seharusnya bisa dikalahkan. Sementara itu, para pesaing di atas mereka akan menjalani sejumlah pertandingan berat. Jadi, jangan terkejut jika kita melihat Nico Paz dan rekan-rekannya menduduki posisi yang lebih tinggi di akhir November ini.
Ringkasan
Mirwan Suwarso, presiden Como asal Indonesia, menanggapi potensi klubnya untuk berlaga di kompetisi Eropa musim depan. Como, yang dimiliki oleh Grup Djarum, saat ini berada di posisi ketujuh Serie A dan hanya terpaut sedikit poin dari zona Eropa, memunculkan harapan akan partisipasi di kompetisi Eropa.
Meskipun banyak yang menjagokan Como berkat investasi besar yang telah dilakukan, Mirwan Suwarso tetap berhati-hati dan menyatakan bahwa masih terlalu dini untuk membicarakan peluang lolos ke kompetisi Eropa. Ia menekankan pentingnya fokus pada setiap pertandingan yang akan datang, mengingat persaingan yang ketat di Serie A.









