MANAJER Arsenal, Mikel Arteta, menekankan pentingnya peran seorang pelatih sebagai teladan, terutama dalam menjaga perilaku di pinggir lapangan. Penegasan ini disampaikan jelang laga krusial Liga Champions yang mempertemukan Arsenal dengan Atletico Madrid di Emirates Stadium, Rabu, 22 Oktober 2025, pukul 02.00 WIB.
Pertandingan ini menjadi momen kembalinya Diego Simeone ke tanah Inggris, setelah sebelumnya sempat terlibat perseteruan dengan suporter Liverpool. Simeone sendiri sempat menerima sanksi larangan mendampingi tim dalam satu pertandingan dari UEFA, akibat insiden keributan yang terjadi di penghujung laga kontra Liverpool di Anfield, September lalu, yang berakhir dengan kekalahan 3-2 bagi timnya. Hukuman tersebut telah dijalani, sehingga Simeone dapat kembali mendampingi Atletico Madrid menghadapi Arsenal.
Arteta mengakui bahwa reaksi emosional memang sulit dihindari dalam tekanan pertandingan. Namun, ia meyakini bahwa pelatih tetap memiliki tanggung jawab moral untuk memberikan contoh yang baik. “Kami memiliki tanggung jawab untuk menjadi contoh. Saya pun pernah melakukan kesalahan, tetapi saya mencoba belajar dari kesalahan tersebut dan berusaha untuk tidak mengulanginya,” ungkap Arteta.
Lebih lanjut, pelatih asal Spanyol ini menjelaskan bagaimana tekanan dalam pertandingan seringkali memicu keterlibatan emosional seorang pelatih. “Sulit untuk tidak bereaksi karena kita membela klub, pemain, dan detail-detail kecil pada akhirnya dapat menentukan hasil akhir, apakah kita menang atau kalah,” jelasnya.
Pengalaman bertahun-tahun telah mengajarkan Arteta untuk bersikap lebih tenang, meskipun ia mengakui hal itu tidak selalu mudah. “Kami berada di sana, larut dalam emosi yang tinggi, yang terkadang sulit dikendalikan. Kita bisa menjadi sangat emosional dan ikut berlari bersama para pemain merayakan gol. Itu adalah hal yang wajar dan harus dipahami dengan penuh rasa hormat,” tambahnya.
Pertemuan di fase grup Liga Champions ini akan menjadi duel perdana antara Arteta dan Simeone. Arteta membawa Arsenal dengan modal dua kemenangan di kompetisi Eropa musim ini dan bertekad untuk menjaga momentum positif tersebut. Terlepas dari ambisinya, Arteta menaruh hormat yang besar kepada Simeone, yang telah memasuki musim ke-15-nya bersama Atletico Madrid.
“Saya menempatkan dia di level tertinggi. Apa yang telah dia lakukan sejak bergabung dengan Atletico sungguh luar biasa. Bukan hanya pencapaiannya, tetapi juga cara dia membangun identitas yang kuat di klub tersebut,” puji Arteta.
Konsistensi Simeone selama lebih dari satu dekade, menurut Arteta, adalah sebuah pencapaian yang langka di sepak bola modern. “Mencapai hal seperti itu dalam waktu singkat saja sudah sangat sulit, apalagi mempertahankannya selama 14 tahun, itu adalah sesuatu yang luar biasa. Jadi, akan sangat menyenangkan bisa bertemu dengannya,” pungkas Arteta.
Pertandingan Arsenal vs Atletico Madrid diprediksi akan menjadi laga yang sengit dan menarik untuk disaksikan. Kedua tim akan berusaha keras untuk meraih kemenangan demi mengamankan posisi di klasemen grup Liga Champions.
Ringkasan
Jelang laga Arsenal vs Atletico Madrid di Liga Champions, Mikel Arteta menekankan pentingnya peran pelatih sebagai teladan, terutama dalam mengendalikan emosi di pinggir lapangan. Arteta juga menyinggung hukuman yang sempat diterima Diego Simeone dari UEFA akibat insiden di pertandingan sebelumnya.
Arteta menyampaikan kekagumannya pada Simeone atas pencapaiannya selama 14 tahun melatih Atletico Madrid, termasuk membangun identitas klub yang kuat dan konsisten. Pertandingan ini akan menjadi pertemuan perdana antara Arteta dan Simeone, di mana Arsenal bertekad melanjutkan momentum positif di kompetisi Eropa.








