News Stream Pro
No Result
View All Result
Tuesday, December 23, 2025
  • Login
  • Home
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Kesehatan
  • Keuangan
  • Traveling
Subscribe
News Stream Pro
  • Home
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Kesehatan
  • Keuangan
  • Traveling
No Result
View All Result
News Stream Pro
No Result
View All Result
Home Society Culture And History

Tebing Breksi: Ikon Wisata Sleman, Lebih dari Sekadar “Las Vegas”

by demo-nspro
May 31, 2025
in Society Culture And History
0
Tebing Breksi: Ikon Wisata Sleman, Lebih dari Sekadar “Las Vegas”
152
SHARES
1.9k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Kemarahan membuncah di dada Kholik Widianto saat pemerintah mengumumkan rencana penghentian aktivitas tambang di desanya, Sambirejo, Prambanan, Sleman. Tambang breksi itu adalah urat nadi kehidupan baginya dan puluhan penambang lainnya.

Setidaknya, Rp5 juta setiap bulan bisa mereka kantongi dari hasil menambang. Kini, mata pencaharian itu terancam sirna. “Kalau tambang ditutup, bagaimana kami membayar sekolah anak? Bagaimana cicilan kendaraan? Urusan dapur bagaimana?” keluhnya.

Dengan tekad membara, Kholik menjelma menjadi provokator. Ia berdiri di garda terdepan menentang kebijakan tersebut. Setiap kali petugas Pemda DIY datang, sambutan “hangat” berupa raungan knalpot motor dan lemparan botol atau batu menyambut mereka. “Tidak sampai kena, hanya untuk menakut-nakuti, supaya tambang tidak jadi ditutup,” ungkapnya.

Namun, itu semua adalah kisah lebih dari 10 tahun silam, tepatnya sekitar tahun 2014-2015. Kini, kawasan tambang yang dulu mati-matian ia perjuangkan telah bertransformasi menjadi destinasi wisata yang populer di Sleman: Tebing Breksi. Kholik pun tak lagi menjadi provokator, melainkan Ketua Pengelola Wisata Tebing Breksi. “Dulu provokator, sekarang motivator pariwisata,” ujarnya saat ditemui Pandangan Jogja beberapa waktu lalu.

Sebelum menjadi primadona wisata, kawasan Tebing Breksi dikenal dengan julukan “Las Vegas dari Prambanan.” Selepas senja, aktivitas perjudian marak di berbagai sudut desa, mulai dari pos ronda hingga teras rumah. Masyarakat mempertaruhkan nasib mereka pada kartu dan dadu.

“Dulu orang bilang ini Las Vegas-nya Prambanan, karena judi sangat marak,” kenang Kholik. Ironisnya, perjudian justru semakin menjadi-jadi saat bulan Ramadan. Banyak yang rela berutang demi berjudi, berharap bisa menang besar untuk memenuhi kebutuhan Lebaran. “Kalau bulan puasa malah sampai pagi. Menjelang Lebaran itu kebutuhan banyak, saking bingungnya ya judi, adu nasib,” lanjutnya.

Pendapatan dari menambang memang lumayan, sekitar Rp 5 juta hingga Rp 6 juta per bulan. Namun, tak jarang uang itu habis begitu saja di meja judi. “Saya juga pelaku tambang. Setiap selesai jual satu truk, dapat bayaran, keringat belum kering, uang sudah habis untuk judi itu biasa,” kata Kholik.

Selain terkenal dengan perjudiannya, Desa Sambirejo juga pernah menyandang predikat desa termiskin di Sleman sebelum hadirnya Wisata Tebing Breksi. Meskipun memiliki lahan yang luas, sebagian besar berupa tanah tandus dan berbatu dengan ketebalan ratusan meter. Air pun menjadi barang langka. Akibatnya, lahan desa yang luas itu tak laku disewakan, membuat pendapatan asli desa (PAD) sangat minim. “Pernah target PAD desa Rp 10 juta, itupun tidak tercapai, hanya dapat Rp 3 juta,” ujar Kholik, yang juga pernah menjadi anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Sambirejo.

Namun, semua itu berubah drastis. Setahun setelah beroperasi, Tebing Breksi menyumbang pendapatan sebesar Rp 30 juta pada tahun 2016. Angka ini melonjak signifikan menjadi Rp 200 juta pada tahun 2017, Rp 800 juta pada tahun 2018, dan mencapai puncaknya sebelum pandemi pada tahun 2019 dengan sumbangan sebesar Rp 1,3 miliar untuk desa. Kini, Desa Sambirejo telah bertransformasi dari desa miskin menjadi desa maju. “Hanya dalam waktu sekitar 4 tahun, Tebing Breksi berhasil meningkatkan pendapatan desa ratusan kali lipat,” ungkapnya.

Kesuksesan Tebing Breksi tak lepas dari peran puluhan komunitas yang tergabung dalam Lintas Komunitas Peduli Pariwisata DIY. Mereka hadir di saat-saat sulit dan turut membidani kelahiran destinasi wisata ini. Arif Prihantoro, Ketua Lintas Komunitas Peduli Pariwisata DIY, mengakui bahwa tantangan utama saat itu adalah meyakinkan masyarakat bahwa pariwisata bisa memberikan kesejahteraan yang lebih baik daripada tambang. “Kita harus menjamin, wisata itu bisa untuk hidup di masa depan,” kata Arif.

Berbagai kegiatan pun digelar di Breksi untuk menarik perhatian dan membangkitkan potensi wisata. Komunitas trabas, NMAX, Pajero, aeromodelling, burung, offroad, sepeda onthel, downhill, hingga komunitas bajingan (gerobak sapi) turut ambil bagian. “Ada lebih dari 20 komunitas yang terlibat di sana, kita orkestrasi agar membuat kegiatan di Breksi,” jelasnya.

Saat itu, media sosial belum secepat dan semasif sekarang. Namun, melalui kegiatan-kegiatan tersebut, Breksi mulai mendapat eksposur dan dikenal luas oleh masyarakat. “Dari situlah mereka mulai percaya kalau Breksi ini memang bisa menjadi penghidupan mereka,” ujar Arif. Salah satu momen penting adalah pertemuan di Hotel Neo Malioboro lantai 9 yang melahirkan gerakan Lintas Komunitas dan inisiatif untuk mengembangkan pariwisata Jogja, termasuk Breksi. “Pendiriannya dimulai dari tempat saya, di Hotel Neo lantai 9. Di situ tempat lahirnya inisiatif ini,” kata Arif Effendi, pemilik Hotel Neo Malioboro, yang juga pembina Lintas Komunitas.

Salah satu sosok yang paling sering berhadapan dengan penolakan warga Breksi adalah Aria Nugrahadi, yang saat itu menjabat sebagai Kepala Bidang Pengembangan Destinasi di Dinas Pariwisata DIY. Ia rela berada di Breksi dari sore hingga dini hari untuk meluluhkan hati masyarakat dan membangun kepercayaan. “Kopi itu habis ada 10 kilogram,” kelakarnya. Menurutnya, kunci keberhasilan Breksi adalah membangun jiwanya dulu, baru badannya. Mereka fokus membangun kompetensi dan integritas masyarakat sebelum membangun infrastruktur. “Kalau yang dibangun badannya dulu, fisiknya dulu, pasti mangkrak. Jadi kuncinya, bangunlah jiwanya dulu, baru badannya,” tegas Aria.

Kini, setelah 10 tahun berlalu, tak ada yang menyangka Tebing Breksi akan berkembang pesat seperti sekarang. Pertumbuhannya melampaui ekspektasi semua pihak yang terlibat, termasuk pemerintah, komunitas, dan terutama warga yang awalnya meragukan potensi wisata tersebut. “Sejak awal enggak pernah membayangkan Breksi akan jadi seperti sekarang. Tahun 2015, belakang itu masih kayak tempat jin buang anak,” kata Aria.

Arif Prihantoro, Ketua Lintas Komunitas Peduli Pariwisata DIY, menyebut Breksi sebagai “anak ajaib.” Di usia yang relatif muda, Breksi telah menarik ribuan pengunjung setiap hari dan menjelma menjadi ikon wisata baru di Sleman, setara dengan Kaliurang dan Candi Prambanan. “Di luar ekspektasi kami, Breksi jadi seperti itu jauh. Breksi itu anak ajaib, begitu dilahirkan langsung lari-lari. Breksi luar biasa,” kata Arif.

Kholik Widianto, sang mantan provokator yang kini menjadi Ketua Pengelola Wisata Tebing Breksi, bahkan lebih tak menyangka lagi. Ia masih sering merasa tak percaya bahwa sudah 10 tahun mengelola dan menggantungkan hidup pada pariwisata, bersama ratusan warga Breksi lainnya. “Karena apa, kalau hanya lihat batu kan kita dari kecil lihat batu. Kok jadi wisata, kok buat foto-foto? Itu masih sering enggak masuk logika saya,” pungkas Kholik.

Liputan ini didukung oleh Yamaha NMAX, game changer skuter matic di Indonesia.

Terima kasih untuk Bapak Arif Effendi, pemilik Hotel Royal dan Neo Malioboro yang telah menceritakan pertama kali kisah ini dan memberikan kontak para narasumber.

Ringkasan

Tebing Breksi, yang dulunya merupakan area tambang breksi dan dikenal sebagai “Las Vegas” karena maraknya perjudian, kini telah bertransformasi menjadi ikon wisata di Sleman. Awalnya ditentang oleh para penambang yang khawatir kehilangan mata pencaharian, kini mereka justru menjadi pengelola dan menikmati manfaat ekonomi dari pariwisata.

Keberhasilan Tebing Breksi tak lepas dari peran serta berbagai komunitas yang tergabung dalam Lintas Komunitas Peduli Pariwisata DIY, serta dukungan pemerintah yang fokus membangun kompetensi masyarakat. Dari desa termiskin dengan pendapatan minim, kini Tebing Breksi mampu menyumbang ratusan juta hingga miliaran rupiah untuk desa, menjadikannya destinasi wisata yang melampaui ekspektasi semua pihak.

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Adu Irit SUV: Xpander Cross vs XL7 vs BR-V, Mana Terbaik?

Adu Irit SUV: Xpander Cross vs XL7 vs BR-V, Mana Terbaik?

June 29, 2025
Trump Umumkan Gencatan Senjata Israel-Iran: Kejutan Dunia!

Trump Umumkan Gencatan Senjata Israel-Iran: Kejutan Dunia!

June 24, 2025
Rumput GBK Level Up Lapangan Kampung di Yogya! Hasilnya Bikin Melongo!

Rumput GBK Level Up Lapangan Kampung di Yogya! Hasilnya Bikin Melongo!

May 31, 2025
Gunung Kuda Longsor: Belasan Korban Diduga Tertimbun, Tim SAR Bergerak!

Gunung Kuda Longsor: Belasan Korban Diduga Tertimbun, Tim SAR Bergerak!

May 31, 2025
Harga iPhone 13 Pro & Pro Max Second Juni 2025: Worth It?

Harga iPhone 13 Pro & Pro Max Second Juni 2025: Worth It?

0
Rahasia Makeup Natural Flawless: 6 Tips Mudah untuk Pemula!

Rahasia Makeup Natural Flawless: 6 Tips Mudah untuk Pemula!

0
Deadline Dividen! 34 Emiten Cum Date Minggu Depan, Jangan Ketinggalan!

Deadline Dividen! 34 Emiten Cum Date Minggu Depan, Jangan Ketinggalan!

0
Terungkap! Alasan Malaysia Tolak Undangan Timnas Indonesia dari Erick Thohir

Terungkap! Alasan Malaysia Tolak Undangan Timnas Indonesia dari Erick Thohir

0

Sheer Gambling enterprise Australia: Best Gaming Destination to Choose

December 23, 2025

Maquinas cómo retirar de oscar spin Sin cargo Tragamonedas cinco Tambores

December 23, 2025

Auto Local rental and Leasing Singapore Vehicle Get and Local rental Speed ComfortDelGro Book-A-Automobile

December 23, 2025

Arkada онлайн казино личный кабинет авторизация и восстановление пароля.995

December 23, 2025

Recent News

Sheer Gambling enterprise Australia: Best Gaming Destination to Choose

December 23, 2025

Maquinas cómo retirar de oscar spin Sin cargo Tragamonedas cinco Tambores

December 23, 2025

Categories

  • Arts
  • autos
  • Careers
  • Crime
  • Education And Learning
  • entertainment
  • Family And Relationships
  • Fashion And Style
  • finance
  • Food And Drink
  • Gaming
  • General
  • health
  • Hobbies And Interests
  • Home And Garden
  • Personal Development
  • Pets And Animals
  • politics
  • Public Safety And Emergencies
  • Science
  • Shopping
  • Society Culture And History
  • sports
  • technology
  • travel
  • Uncategorized
  • Urban Infrastructure
  • War And Conflicts
  • Weather

Site Navigation

  • Home
  • Advertisement
  • Contact Us
  • Privacy & Policy
  • Other Links

We bring you the best Auto Generate Content News for WordPress Plugins that perfect for news, etc. Check our landing page for details.

© 2025

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Advertisement
  • Contact Us
  • Homepages
    • Home 1
    • Home 2
    • Home 3
    • Home 4
    • Home 5

© 2025