Raja Charles III mengambil langkah tegas terhadap adik laki-lakinya, Pangeran Andrew, dengan mencabut semua gelar kebangsawanannya. Tak hanya itu, Charles juga dikabarkan memaksa Andrew untuk meninggalkan kediamannya di Windsor, sebagai upaya untuk menjauhkan keluarga kerajaan dari skandal yang terus membelitnya.
Pangeran Andrew (65), putra kedua mendiang Ratu Elizabeth, memang menghadapi tekanan berat dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini tak lepas dari perilaku kontroversialnya dan hubungannya yang erat dengan mendiang pelaku kejahatan seksual, Jeffrey Epstein.
Sumber dari dalam istana mengungkapkan bahwa, meskipun Andrew terus membantah tuduhan yang dialamatkan kepadanya, terdapat indikasi kuat adanya kesalahan penilaian yang serius. Tindakan Raja Charles ini menjadi sinyal yang jelas bahwa kerajaan tidak akan mentolerir perilaku semacam itu.
Dengan pencabutan semua gelarnya, Pangeran Andrew kini hanya akan dikenal sebagai Andrew Mountbatten Windsor. Keputusan ini disampaikan secara resmi kepada Andrew melalui pernyataan Istana Buckingham pada Kamis, 30 Oktober 2025.
Selain kehilangan gelar, Andrew juga diminta untuk menyerahkan sewa Royal Lodge, rumah mewahnya yang terletak di Windsor Estate, sebelah barat London. Sebagai gantinya, ia akan dipindahkan ke akomodasi pribadi alternatif di kawasan Sandringham, Inggris timur.
Keputusan dramatis ini, yang diambil Raja Charles di tengah perjuangannya melawan kanker, menandai salah satu langkah paling signifikan terhadap anggota keluarga kerajaan dalam sejarah modern Inggris. Tindakan ini menunjukkan komitmen Raja Charles untuk melindungi citra dan integritas monarki.
“Kecaman ini dianggap perlu, meskipun ia terus membantah tuduhan terhadapnya,” demikian pernyataan dari pihak istana. Mereka juga menambahkan, “Yang Mulia ingin menegaskan bahwa pikiran dan simpati terdalam mereka telah, dan akan tetap bersama, para korban dan penyintas segala bentuk pelecehan.”
Sebelum terjerat kontroversi, Pangeran Andrew dikenal sebagai perwira angkatan laut yang gagah berani dan pernah bertugas dalam Perang Falklands melawan Argentina pada awal 1980-an. Namun, reputasinya tercoreng setelah ia dipaksa mengundurkan diri dari perannya sebagai duta besar perdagangan Inggris pada tahun 2011. Kemudian, pada tahun 2019, ia melepaskan semua tugas kerajaan secara resmi.
Pada tahun 2022, Pangeran Andrew kembali dilucuti dari hubungan militer dan perlindungan kerajaan di tengah tuduhan pelecehan seksual yang selalu ia bantah. Di tahun yang sama, ia menyelesaikan gugatan yang diajukan oleh Virginia Giuffre, yang meninggal dunia pada bulan April lalu, yang menuduhnya melakukan pelecehan seksual saat ia masih remaja. Tuduhan ini kembali mencuat setelah dirilisnya memoar Giuffre.
Keputusan Raja Charles untuk mencabut gelar Pangeran Andrew mendapatkan dukungan penuh dari keluarga kerajaan, termasuk pewaris takhta, Pangeran William. Dukungan ini menunjukkan bahwa keluarga kerajaan bersatu dalam tekad mereka untuk mengatasi skandal tersebut dan menjaga reputasi institusi.
Selain gelar Pangeran dan Adipati York, gelar Earl of Inverness, Baron Killyleagh, dan gelar “Yang Mulia” milik Andrew juga telah dicabut. Gelar kehormatan Ordo Garter dan Knight Grand Cross dari Ordo Victoria juga tidak lagi berlaku baginya.
Mantan istri Andrew, Sarah Ferguson, juga telah kehilangan gelar Duchess of York miliknya. Namun, putri-putri mereka, Putri Beatrice dan Putri Eugenie, tetap akan mempertahankan gelar dan gelar kehormatan resmi mereka, termasuk “Yang Mulia”. Hal ini menunjukkan bahwa keluarga kerajaan berusaha untuk melindungi cucu-cucu mendiang Ratu Elizabeth dari dampak skandal yang melibatkan ayah mereka.
Ringkasan
Raja Charles III telah mencabut semua gelar kebangsawanan Pangeran Andrew dan memintanya untuk meninggalkan kediamannya di Windsor. Keputusan ini diambil sebagai upaya untuk menjauhkan keluarga kerajaan dari skandal yang terus membelit Andrew terkait hubungannya dengan Jeffrey Epstein. Selain kehilangan gelar Pangeran dan Adipati York, Andrew juga dicabut dari gelar-gelar kehormatan lainnya dan hanya akan dikenal sebagai Andrew Mountbatten Windsor.
Pencabutan gelar ini adalah langkah signifikan untuk melindungi citra monarki, didukung penuh oleh keluarga kerajaan, termasuk Pangeran William. Sementara Andrew akan dipindahkan ke akomodasi di Sandringham, putri-putrinya, Putri Beatrice dan Putri Eugenie, akan tetap mempertahankan gelar dan gelar kehormatan resmi mereka. Tindakan ini menunjukkan komitmen keluarga kerajaan untuk mengatasi skandal dan melindungi reputasi institusi.








