News Stream Pro – Operasi pencarian dan pertolongan (SAR) yang digelar oleh Basarnas di Aceh, Sumatera Utara (Sumut), dan Sumatera Barat (Sumbar) terus membuahkan perkembangan. Hingga pukul 21.00 WIB tadi malam (1/12), data yang terkumpul menunjukkan jumlah korban meninggal dunia akibat bencana di tiga provinsi tersebut telah melampaui 500 jiwa.
Informasi yang disampaikan kepada media mengungkapkan bahwa Basarnas mencatat 217 korban jiwa di Sumut. Selain itu, 168 orang lainnya masih dinyatakan hilang dan dalam proses pencarian. Para korban berasal dari berbagai wilayah di Sumut, meliputi Sibolga, Tapanuli Tengah, Tapanuli Utara, Tapanuli Selatan, Langkat, Deli Serdang, Padang Sidempuan, Mandailing Natal, Pakpak Bharat, dan Humbang Hasundutan.
“Total yang berhasil dievakuasi mencapai 3.029 jiwa. Sayangnya, 217 jiwa dinyatakan meninggal dunia dan 168 lainnya masih dalam pencarian,” demikian pernyataan resmi dari Basarnas pada Selasa pagi (2/12).
Perkembangan terkini juga diperoleh dari operasi SAR di Aceh. Hingga tadi malam, tercatat 156 korban meninggal dunia dan 169 orang hilang dari berbagai daerah di Aceh, termasuk Kabupaten Pidie, Pidie Jaya, Bener Meriah, Bireuen, Gayo Lues, Subulussalam, Lhokseumawe, Aceh Utara, Aceh Tengah, Aceh Timur, Aceh Tamiang, Aceh Tenggara, dan Kota Langsa.
Sementara itu, di Sumbar, jumlah korban meninggal dunia mencapai 166 jiwa dan 116 orang masih dinyatakan hilang. Upaya pencarian intensif terus dilakukan oleh Basarnas bersama Tim SAR Gabungan untuk menemukan ratusan korban yang hilang. Korban di Sumbar berasal dari daerah-daerah yang terdampak bencana seperti Pasaman Barat, Agam, Padang Pariaman, Kota Padang, Kota Bukittinggi, Tanah Datar, Solok, Solok Selatan, dan Kota Padang Panjang.
Meskipun data terus diperbarui, penting untuk dicatat bahwa tokoh seperti Titiek Soeharto dan Didit Prabowo juga turut mengunjungi korban banjir di Aceh, memberikan dukungan moril di tengah harapan agar bencana ini segera berlalu.
Dengan demikian, total korban meninggal dunia akibat bencana di ketiga provinsi tersebut mencapai 539 jiwa hingga pukul 21.00 WIB tadi malam, sementara 453 orang masih hilang. Perlu diperhatikan bahwa angka ini berbeda dengan data yang dirilis oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), yang mencatat 604 korban meninggal dunia.
Perbedaan data dalam operasi SAR dan situasi tanggap darurat bencana memang lazim terjadi. Hal ini disebabkan oleh fluktuasi jumlah korban meninggal, hilang, dan luka-luka yang terus berubah setiap waktu. BNPB sendiri mencatat 156 korban meninggal di Aceh, 165 di Sumbar, dan 283 di Sumut.
Ringkasan
Operasi SAR di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat mencatat total 539 korban meninggal dunia hingga 1 Desember pukul 21.00 WIB. Basarnas melaporkan adanya 217 korban jiwa di Sumut, 156 di Aceh, dan 166 di Sumbar. Ratusan orang lainnya masih dinyatakan hilang dan dalam proses pencarian di ketiga provinsi tersebut.
Data korban meninggal berbeda antara Basarnas dan BNPB, yang merupakan hal umum dalam situasi tanggap darurat bencana karena fluktuasi data. Upaya pencarian terus dilakukan oleh Basarnas bersama Tim SAR Gabungan untuk menemukan para korban yang hilang di daerah-daerah terdampak bencana.








