Pramono Tinjau Kebakaran Penjaringan: 1 RT Wajib Punya APAR!

Gubernur DKI Jakarta Tinjau Korban Kebakaran Kapuk Muara, Bantuan Langsung Disalurkan

Jakarta Utara – Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, meninjau langsung lokasi pengungsian korban kebakaran di perumahan padat penduduk RT 17 RW 4, Kapuk Muara, Penjaringan, Jakarta Utara, Minggu (8/6). Kunjungan ini bukan hanya untuk melihat kondisi para pengungsi, tetapi juga untuk menyalurkan bantuan yang sangat dibutuhkan.

Bantuan yang diberikan Pramono meliputi paket kebutuhan kesehatan, perlengkapan bayi, pakaian, serta berbagai kebutuhan mendesak lainnya. Bantuan ini diharapkan dapat meringankan beban para korban kebakaran yang kehilangan tempat tinggal dan harta benda.

“Saat ini, ada kurang lebih 800 kepala keluarga atau sekitar 3.200 jiwa yang terdampak kebakaran. Sekitar 1.900 orang di antaranya telah berada di tempat pengungsian,” ungkap Pramono saat meninjau lokasi.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bergerak cepat dalam menangani dampak kebakaran ini. “Saya sudah berkoordinasi sejak kemarin dengan Bapak Wali Kota Jakarta Utara untuk memastikan penanganan dilakukan secara maksimal. Hari ini, seluruh kepala dinas dan jajaran di Balai Kota all out turun tangan,” tegasnya.

Meskipun belum ada masalah signifikan yang dilaporkan di lokasi pengungsian, Pramono mengakui bahwa warga tetap menyampaikan beberapa keluhan. “Untuk urusan makanan, minuman, dan kesehatan, alhamdulillah tidak ada masalah. Keluhan yang muncul lebih kepada kebutuhan seperti kipas angin karena cuaca panas,” jelasnya. Selain itu, permintaan akan susu formula juga menjadi perhatian. Pramono menambahkan, “Susu formula sebenarnya sudah tersedia dan PMI juga sudah menyiapkan. Kami berharap semua kebutuhan masyarakat yang terdampak dapat segera dipenuhi oleh Pemerintah DKI Jakarta.”

Ke depan, langkah antisipasi menjadi kunci untuk mencegah terulangnya kejadian serupa. Pramono menekankan pentingnya memiliki alat pemadam api ringan (APAR) di setiap RT, terutama di kawasan padat penduduk. Ia mengungkapkan bahwa Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah menerbitkan peraturan gubernur terkait hal ini.

“Sebenarnya, gerakan 1 RT 1 APAR sudah berjalan. Saya sudah menandatangani Pergub terkait hal tersebut. Namun, seringkali kejadian kebakaran seperti ini tidak terduga dan tidak terencanakan,” ujarnya. Pramono menambahkan, “Saya yakin, mungkin belum semua RT di sini memiliki APAR. Pemerintah DKI memang sedang menyiapkan hal ini.”

Pramono berharap, pada bulan Agustus mendatang, seluruh RT di Jakarta sudah memiliki minimal satu APAR. “Mudah-mudahan di bulan Agustus, setiap RT sudah memiliki 1 APAR. Jadi, jika terjadi kejadian serupa, penanganan awal dapat dilakukan dengan cepat,” tandasnya.

Sebagai informasi, kebakaran yang melanda Kapuk Muara terjadi pada hari Jumat, pukul 12.18 WIB. Api dilaporkan sudah membesar saat pertama kali diterima oleh petugas.

Kasi Operasional Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Utara, Gatot Sulaeman, menjelaskan bahwa laporan kebakaran diterima dari seorang warga bernama Tuti. Unit pemadam kebakaran pertama dari Pos Pejagalan tiba di lokasi pada pukul 12.25 WIB dan langsung memulai upaya pemadaman.

Proses pemadaman berlangsung selama hampir 12 jam dan baru dinyatakan selesai pada pukul 00.16 WIB, Sabtu dini hari. “Api berhasil dilokalisir pada pukul 16.04 WIB dan dilakukan pendinginan mulai pukul 16.11 WIB. Proses pemadaman total selesai pada pukul 00.16 WIB,” jelas Gatot.