JAKARTA, KOMPAS.com- Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menyebut mobil berstiker Badan Gizi Nasional (BGN) yang menabrak puluhan siswa di SDN 01 Pagi Kalibaru, Cilincing, Jakarta Utara, dikemudikan oleh sopir baru.
Dari keterangan awal, mobil memang rutin datang setiap hari untuk mengantarkan makanan, tetapi pengemudinya bukan orang yang biasa bertugas.
“Kejadian mobil MBG yang memang sebenarnya setiap hari juga mengantar makanan di tempat itu karena sopirnya ganti,” ucap Pramono usai mendatangi sejumlah korban di RSUD Koja, Jakarta Utara, Kamis (11/12/2025).
Baca juga: Mobil Berstiker BGN Tabrak SD di Cilincing, 18 Siswa dan 1 Guru Luka
Pramono menjelaskan, pada saat kejadian kondisi gerbang sekolah sedang tertutup.
Namun, mobil melaju dengan kecepatan penuh hingga menabrak gerbang beserta siswa dan guru yang tengah berada di lapangan sekolah.
Baca juga: Mobil Tabrak SD Negeri di Cilincing, Puluhan Siswa Terluka
“Padahal pintunya tertutup, masuk dengan kecepatan yang tidak terkontrol, menabrak murid dan guru, dan juga yang ada di sana,” ungkap Pramono.
Untuk saat ini, ada 21 orang terluka. Lima orang dirawat di RSUD Koja, sementara 16 lainnya dibawa ke RSUD Cilincing.
“Sampai sekarang ini tercatat ada 21 korban. Lima dirawat di Rumah Sakit Koja, satu guru, empat SD, dan enam belas di RSUD Cilincing. Saya tadi sudah melihat lima yang di Koja ini, mudah-mudahan tidak ada hal yang lebih parah dari itu,” ungkap Pramono.
Pramono memastikan seluruh korban mendapatkan perawatan terbaik. Ia sudah meminta rumah sakit menyiapkan semua kebutuhan pengobatan, termasuk tindakan operasi bila diperlukan. Semua biaya akan ditanggung oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
“Saya berdoa betul dan saya tadi langsung memerintahkan kepada Direktur RSUD Koja dan juga nanti kepada RSUD Cilincing untuk memberikan pelayanan yang terbaik. Kalau perlu harus ditindakan bedah dan sebagainya, saya minta untuk diberikan support sepenuhnya,” ungkap Pramono.
