Kepolisian Daerah Jawa Barat (Polda Jabar) bergerak cepat mengusut tuntas insiden keracunan makanan bergizi gratis (MBG) yang menimpa ratusan siswa di Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat. Komisaris Besar Hendra Rochmawan, Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jawa Barat, menyatakan bahwa tim investigasi telah diterjunkan. “Tim sedang bergerak,” tegasnya dalam keterangan tertulis, Rabu, 24 September 2025.
Fokus utama penyelidikan adalah mencari tahu penyebab pasti dari keracunan massal ini. Untuk itu, polisi akan berkoordinasi erat dengan berbagai instansi terkait. “Sedang melakukan penyelidikan untuk mengidentifikasi sumber makanan yang diduga menjadi penyebab keracunan massal,” jelas Kombes Pol Hendra Rochmawan, menekankan pentingnya menemukan titik awal permasalahan ini.
Sebagai respons cepat terhadap kejadian ini, Pemerintah Kabupaten Bandung Barat telah menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) untuk kasus keracunan massal ini. Langkah ini diambil untuk mempercepat penanganan dan memastikan seluruh korban mendapatkan pelayanan medis yang optimal. Prioritas utama adalah kesehatan dan keselamatan para siswa.
Ratusan siswa dari berbagai jenjang pendidikan menjadi korban setelah mengonsumsi menu MBG. Bupati Bandung Barat, Jeje Ritchie Ismail, menjelaskan situasi terkini. “Dari total 364 orang terdampak, sebanyak 225 sudah dipulangkan setelah menjalani perawatan,” ujarnya dalam keterangan resminya pada Selasa, 23 September 2025. Pemerintah daerah berkomitmen penuh untuk mendampingi para korban dan keluarga mereka.
Selain pendampingan, pemerintah juga mengoptimalkan pelayanan medis bagi para siswa yang masih membutuhkan perawatan. Sebagai langkah pencegahan, operasional dapur penyedia MBG di Cipongkor telah dihentikan sementara untuk keperluan investigasi lebih lanjut. Hal ini dilakukan untuk memastikan tidak ada lagi korban yang berjatuhan.
Penyebab pasti keracunan masih dalam proses investigasi mendalam. Hasil uji sampel terhadap menu makanan MBG diharapkan dapat keluar dalam waktu 2 hingga 3 hari ke depan. Temuan ini akan menjadi kunci untuk mengungkap penyebab keracunan dan menentukan langkah-langkah perbaikan yang diperlukan.
Lebih lanjut, evaluasi menyeluruh akan dilakukan terhadap seluruh Sentra Penyedia Pangan Gizi (SPPG) di wilayah Kabupaten Bandung Barat. Data yang ada menunjukkan bahwa masih terdapat 85 dapur MBG yang belum memiliki sertifikasi sehat. “Kami akan memastikan semua dapur MBG segera tersertifikasi agar makanan yang diterima siswa aman dan layak,” janji Bupati Jeje, menegaskan komitmen pemerintah untuk meningkatkan standar keamanan pangan. Hal ini krusial untuk mencegah kejadian serupa di masa depan.
Solusi Hukum bagi Korban Keracunan Makan Bergizi Gratis menjadi sorotan penting seiring dengan proses investigasi yang berjalan. Pendampingan hukum dan pemulihan hak-hak korban menjadi prioritas selain penanganan medis.
Ringkasan
Polda Jabar sedang menyelidiki kasus keracunan makanan bergizi gratis (MBG) yang menimpa ratusan siswa di Cipongkor, Bandung Barat. Tim investigasi diterjunkan untuk mencari penyebab pasti keracunan dan berkoordinasi dengan instansi terkait. Pemerintah Kabupaten Bandung Barat menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) untuk mempercepat penanganan dan memberikan pelayanan medis optimal.
Ratusan siswa menjadi korban setelah mengonsumsi MBG, dan sebagian telah dipulangkan setelah perawatan. Operasional dapur penyedia MBG di Cipongkor dihentikan sementara. Pemerintah akan melakukan evaluasi terhadap seluruh Sentra Penyedia Pangan Gizi (SPPG) dan memastikan semua dapur MBG segera tersertifikasi. Solusi hukum bagi korban dan pemulihan hak-hak mereka juga menjadi prioritas.








