MATARAM, KOMPAS.com – Gedung DPRD Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menjadi sasaran amuk massa pada Sabtu (30/8/2025), mengakibatkan kebakaran hebat yang melanda seluruh bangunan. Kobaran api terlihat membumbung tinggi, melahap kantor DPRD NTB yang terletak di Jalan Udayana, Kota Mataram.
Aksi ini bermula ketika massa berhasil menerobos masuk ke area Gedung DPRD NTB melalui pintu gerbang selatan, yang sebelumnya telah jebol akibat demonstrasi. Situasi semakin tak terkendali ketika massa mulai merangsek ke dalam gedung, melempari batu, membakar kursi, dan akhirnya menyulut api yang membakar seluruh gedung DPRD NTB.
Muhamad Erwan, Kepala Bagian Umum Humas DPRD NTB, mengungkapkan bahwa demonstrasi siang itu benar-benar di luar kendali. “Demo siang ini tidak terkendali sehingga massa aksi melakukan perusakan, termasuk penjarahan dan pembakaran, sehingga situasinya saat sekarang ini kantor gedung DPRD terbakar,” ujarnya.
Sebelumnya, aliansi mahasiswa dan komunitas ojol di NTB berencana untuk melakukan aksi demonstrasi. Kini, aksi tersebut berujung pada kerusuhan dan pembakaran gedung. Aksi unjuk rasa ini diduga berkaitan dengan penolakan terhadap kenaikan tunjangan anggota DPR. Ketua DPRD NTB sebelumnya telah menjamin bahwa para pendemo tidak akan diteror maupun ditahan.
Saat ini, petugas pemadam kebakaran mengalami kesulitan dalam mengakses lokasi kebakaran. Erwan berharap api tidak merembet ke area lain di sekitar gedung. Lebih lanjut, Erwan menjelaskan bahwa seluruh staf dan anggota dewan tidak berada di gedung DPRD NTB saat kejadian berlangsung.
Hingga berita ini diturunkan, situasi di Jalan Udayana masih memanas. Aparat Brimob dan TNI terlihat berjaga-jaga dan berupaya menghalau massa yang mencoba mendekat ke lokasi kebakaran. Masyarakat pun memadati Jalan Udayana untuk menyaksikan secara langsung peristiwa yang tengah terjadi di gedung dewan.
Ringkasan
Gedung DPRD Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) dibakar massa pada Sabtu, 30 Agustus 2025. Aksi ini bermula dari demonstrasi yang berujung anarkis, di mana massa berhasil menerobos masuk ke gedung DPRD dan melakukan perusakan hingga pembakaran. Kobaran api melahap seluruh bangunan, sementara petugas pemadam kebakaran mengalami kesulitan mengakses lokasi.
Aksi unjuk rasa ini diduga terkait penolakan terhadap kenaikan tunjangan anggota DPR. Kepala Bagian Umum Humas DPRD NTB menyatakan demonstrasi tersebut tidak terkendali. Saat kejadian, seluruh staf dan anggota dewan tidak berada di gedung. Aparat Brimob dan TNI berjaga-jaga untuk menghalau massa, sementara masyarakat memadati Jalan Udayana untuk menyaksikan peristiwa tersebut.








