Presiden Prabowo Subianto mengumpulkan sejumlah menteri Kabinet Merah Putih dan kepala badan di Istana Kepresidenan pada Selasa, 4 November 2025, pukul 14.00 WIB. Pemanggilan ini dilakukan tak lama setelah pengumuman pemerintah akan menanggung beban utang proyek kereta cepat Whoosh mencuat.
Sejumlah menteri terlihat tiba di Kompleks Istana Kepresidenan. Berdasarkan pantauan Tempo, beberapa di antaranya adalah Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Brian Yuliarto; Menteri Sosial Saifullah Yusuf; Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Pratikno; Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal Yandri Susanto; serta Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar.
Selain itu, hadir pula Menteri Koperasi Ferry Juliantono; Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman; Menteri Ekonomi Kreatif Teuku Riefky Harsya; Kepala BP Taskin Budiman Sudjatmiko; dan Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Roeslani.
Para menteri dan kepala lembaga tersebut kompak mengenakan kemeja putih dan celana hitam. Saat dimintai keterangan, mereka memberikan jawaban singkat. “Kami mau rapat bidang pemberdayaan,” ujar Mensos Saifullah Yusuf singkat, menanggapi pertanyaan mengenai agenda rapat.
Sementara itu, Yandri Susanto hanya menyampaikan bahwa kehadirannya adalah untuk mengikuti rapat terbatas. Sempat terjadi pelarangan peliputan oleh BPMI dan Paspampres yang meminta media menunggu di pilar atau area masuk sisi timur Istana Negara.
Pilar merupakan area pintu masuk dan keluar ke Kantor Presiden, sekaligus area *doorstep*. Namun, sekitar 20 menit kemudian, wartawan kembali diizinkan untuk meliput di area tersebut. Sebelum pertemuan ini, Presiden Prabowo telah meresmikan Stasiun Tanah Abang Baru yang baru saja direnovasi pada hari yang sama.
Dalam peresmian Stasiun Tanah Abang Baru di Jakarta Pusat, Selasa, 4 November 2025, Presiden Prabowo Subianto menyatakan kesiapannya untuk bertanggung jawab atas polemik utang kereta cepat Jakarta-Bandung, Whoosh.
Prabowo menegaskan bahwa PT Kereta Api Indonesia (KAI) tidak perlu khawatir mengenai masalah utang Whoosh. Ia mengaku telah mempelajari secara mendalam proyek ini dan menyatakan tidak ada persoalan yang signifikan.
“Saya akan tanggung jawab nanti Whoosh semuanya. Indonesia bukan negara sembarangan, saya hitung enggak ada masalah,” tegas Prabowo di Stasiun Tanah Abang, Jakarta.
Kepala negara tersebut menjanjikan bahwa pemerintah akan membayar utang kereta cepat Jakarta-Bandung atau Whoosh sebesar Rp 1,2 triliun per tahun. Pernyataan ini diungkapkan bersamaan dengan peresmian Stasiun Tanah Abang Baru.
“Pokoknya enggak ada masalah karena itu kita bayar Rp 1,2 triliun per tahun,” imbuh Prabowo.
Kasus kekerasan seksual di kampus juga menjadi sorotan. Sementara itu, Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Jakarta menilai gugatan yang diajukan oleh Menteri Amran tidak layak untuk diterima oleh Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
Ringkasan
Presiden Prabowo Subianto memanggil sejumlah menteri dan kepala badan ke Istana Kepresidenan pada 4 November 2025, tak lama setelah isu pemerintah menanggung utang proyek kereta cepat Whoosh mencuat. Beberapa menteri yang hadir termasuk Menteri Pendidikan Tinggi, Menteri Sosial, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, serta sejumlah menteri lainnya yang kompak mengenakan kemeja putih.
Sebelum pertemuan di Istana, Presiden Prabowo meresmikan Stasiun Tanah Abang Baru dan menyatakan kesiapannya bertanggung jawab atas utang kereta cepat Whoosh, dengan menjanjikan pembayaran Rp 1,2 triliun per tahun. Prabowo menegaskan bahwa PT KAI tidak perlu khawatir dan pemerintah akan menanggung beban utang tersebut.








