Massa aksi di depan Gedung DPR RI masih bertahan hingga Sabtu dini hari (30/9), melanjutkan aksi yang dimulai sejak Jumat (29/9). Ketegangan antara demonstran dan aparat keamanan terus berlanjut di halaman kompleks parlemen, Senayan, Jakarta.
Bentrok antara massa dan aparat kembali pecah di pagar yang sebelumnya telah berhasil dijebol oleh demonstran. Aksi saling dorong dan lempar terus terjadi.
Hingga pukul 00.22 WIB, massa terus menerus melemparkan berbagai benda, termasuk molotov, ke arah aparat keamanan. Sebagai respons, aparat menembakkan gas air mata untuk membubarkan kerumunan. Selain itu, di sisi pagar lainnya, massa dilaporkan berhasil menjebol pertahanan. Dua pagar telah berhasil ditembus, namun upaya massa untuk merangsek masuk terhambat oleh tembakan gas air mata yang terus menerus diluncurkan oleh pihak kepolisian.
Dampak dari aksi ini meluas hingga ke jalan-jalan utama di sekitarnya. Jalan Gatot Subroto dan Tol Dalam Kota mengalami imbas kemacetan akibat membludaknya massa. Bahkan, ruas Tol Dalam Kota dipenuhi oleh demonstran yang menggunakan sepeda motor.
Situasi semakin memanas ketika gerbang keluar Tol Pejompongan dilaporkan hangus terbakar. Diduga, gerbang tol tersebut sengaja dibakar oleh massa yang terlibat dalam aksi demonstrasi.
Hingga saat ini, belum ada tanda-tanda polisi dan TNI akan keluar dari halaman DPR. Belum diketahui secara pasti kapan aparat akan mengambil tindakan untuk memukul mundur massa yang masih bertahan. Kehadiran aparat keamanan bertujuan untuk menjaga keamanan dan ketertiban di sekitar Gedung DPR RI.
Pesan Redaksi: Demonstrasi adalah hak yang dilindungi undang-undang dalam negara demokrasi. Kami mengimbau semua pihak untuk menyampaikan aspirasi secara damai dan menghindari tindakan anarkis yang merugikan kepentingan umum serta merusak fasilitas publik.
Ringkasan
Aksi demonstrasi di depan Gedung DPR RI berlanjut hingga Sabtu dini hari, dengan ketegangan antara massa dan aparat keamanan yang terus meningkat. Bentrokan kembali pecah di pagar yang telah dijebol, diwarnai aksi saling dorong, lempar, dan penggunaan gas air mata oleh aparat untuk membubarkan massa.
Aksi ini menyebabkan kemacetan di Jalan Gatot Subroto dan Tol Dalam Kota, bahkan gerbang keluar Tol Pejompongan dilaporkan terbakar. Aparat keamanan masih berjaga di dalam Gedung DPR RI, sementara belum ada tanda-tanda tindakan untuk memukul mundur massa yang masih bertahan.








