JAKARTA, KOMPAS.com – Dunia musik Indonesia berduka. Penyanyi Ecky Lamoh, vokalis yang dikenal lewat suara khasnya di grup Edane dan Elpamas, meninggal dunia di Yogyakarta pada hari Minggu, 30 November 2025. Kabar duka ini disampaikan melalui akun media sosial @edane_official, membawa kesedihan bagi para penggemar musik rock tanah air.
Ecky Lamoh, yang memiliki nama asli Alexander Theodore Lamoh, menghembuskan nafas terakhir di Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Sardjito Yogyakarta pada pukul 02.15. Kepergiannya meninggalkan kenangan mendalam bagi mereka yang mengenal dan mengagumi karya-karyanya.
Lahir di Jakarta pada 13 Juli 1961, Ecky Lamoh adalah sosok berdarah Eropa yang menorehkan namanya sebagai penyanyi rock solo yang disegani. Ia bukan hanya dikenal sebagai vokalis grup Edane, tetapi juga pernah menjadi bagian penting dari grup musik Elpamas. Kiprahnya di dunia musik rock Indonesia memang tak bisa dipandang sebelah mata. Meninggalnya Ecky Lamoh menambah daftar panjang musisi legendaris yang telah berpulang.
Sebelum terjun ke dunia musik bersama Elpamas, Ecky Lamoh sempat mencicipi dunia seni peran sebagai aktor dan pemain teater. Pada masa-masa awal kariernya, ia bahkan mengalami kesulitan finansial. Namun, semangatnya untuk berkarya tak pernah padam.
Perjalanan musiknya bersama Elpamas dimulai pada tahun 1986 dan berlangsung hingga awal tahun 1988. Kemudian, pada tahun 1992, Ecky bergabung dengan Edane dalam formasi awal yang solid.
Formasi awal Edane saat itu terdiri dari Eet Sjahranie, Ecky Lamoh, Fajar Satritama, dan Iwan Xaverius. Kolaborasi mereka menghasilkan karya-karya yang tak lekang oleh waktu, melibatkan musisi-musisi ternama seperti Iwan Madjid dan Sawung Jabo.
Setelah malang melintang bersama Edane, Ecky memutuskan untuk mengundurkan diri pada tahun 2006 dan kembali bergabung dengan band lamanya, Elpamas. Keputusannya ini menunjukkan kecintaannya pada musik dan keinginan untuk terus berkarya.
Di tengah kesibukannya bermusik, Ecky Lamoh juga menunjukkan sisi kreatifnya dengan merilis lagu “Always” (Tresno Karo Kowe) pada tahun 2019. Lagu berbahasa Jawa ini diciptakannya sendiri, membuktikan bahwa ia adalah musisi yang serba bisa dan tidak terpaku pada satu genre.
Pada tahun 2023, Ecky Lamoh juga menjadi salah satu kejutan dalam Konser 51 Tahun Kerajaan Cinta Ahmad Dhani di Istora Senayan. Ia membawakan lagu “Cukup Siti Nurbaya” dengan gaya khasnya, menghibur para penonton yang hadir. Seperti halnya Lee Seo Yi, bintang drama Cheongdam-dong Scandal yang juga telah meninggal dunia, Ecky Lamoh meninggalkan jejak yang tak terlupakan di dunia hiburan.
Selain berkiprah di dunia musik, Ecky Lamoh juga dikenal sebagai sosok yang pertama kali memperkenalkan istilah ‘Iner’, kelompok etnis Indonesia Eropa di Indonesia yang dulunya sering disebut sebagai ‘Indo’. Mereka yang tergabung dalam kelompok ini sebagian besar berstatus Warga Negara Indonesia (WNI). Beberapa nama populer yang tergabung dalam Iner antara lain Connie Constantia, Ahmad Dhani Prasetyo, Lydia Kandou, dan Dina Mariana. Kepergian Ecky Lamoh merupakan kehilangan besar bagi komunitas Iner dan dunia musik Indonesia.
Ringkasan
Dunia musik Indonesia berduka atas meninggalnya penyanyi Ecky Lamoh, mantan vokalis Edane dan Elpamas, pada tanggal 30 November 2025 di Yogyakarta. Kabar duka ini disampaikan melalui media sosial Edane. Ecky Lamoh, yang memiliki nama asli Alexander Theodore Lamoh, meninggal dunia di Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Sardjito pada usia 64 tahun.
Ecky Lamoh dikenal sebagai penyanyi rock solo yang disegani dan pernah menjadi bagian penting dari Elpamas sebelum bergabung dengan Edane pada tahun 1992. Selain bermusik, ia juga sempat terjun ke dunia seni peran dan memperkenalkan istilah ‘Iner’ untuk kelompok etnis Indonesia Eropa. Kepergiannya merupakan kehilangan besar bagi komunitas Iner dan dunia musik Indonesia.









