News Stream Pro – Sasis Yamaha R25 2025 ternyata masih setia menggunakan platform yang sama dengan generasi kedua yang pertama kali meluncur pada tahun 2018. Rangka besi tubular dengan desain berlian tetap menjadi andalan, dipadukan dengan suspensi depan upside down berdiameter 37 mm.
Suspensi belakangnya pun masih menggunakan model tunggal tanpa linkage, namun tetap dilengkapi setelan preload untuk menyesuaikan kekerasan suspensi. Bahkan, peleknya pun tak berubah, masih dengan desain palang Y khas R25 generasi pertama yang dibalut ban IRC Road Winner berukuran 110/70-17 di depan dan 140/70-17 di belakang.
Meski demikian, sensasi berkendara dengan R25 2025 ini terasa sedikit berbeda. Perbedaan ini ternyata terletak pada desain jok dan bodi tengahnya.
Yamaha melakukan sentuhan ergonomi dengan merampingkan bodi tengah sebesar 13 mm dan memangkas lebar jok sebanyak 6 mm. Tujuannya jelas, meningkatkan kenyamanan pengendara.
Dan hasilnya memang terasa signifikan, terutama saat berhenti dan menurunkan kaki. Area paha tidak lagi merasa terganjal, sehingga lebih nyaman saat menunggu lampu merah atau dalam kondisi lalu lintas padat. Saat berkendara, kenyamanan tetap terjaga karena area utama jok tetap lebar dan memberikan support yang baik.
Posisi berkendara secara umum tidak mengalami perubahan. R25 tetaplah sebuah motor sport full fairing dengan posisi menunduk, namun lebih condong ke arah sport touring.
Tinggi jok yang hanya 780 mm membuat posisi duduk cenderung lebih tegak dibandingkan motor R series lainnya yang umumnya memiliki tinggi jok di atas 800 mm. Hal ini membuat R25 cukup nyaman untuk digunakan sehari-hari, apalagi jika tubuh sudah beradaptasi.
Memang, rasa pegal di telapak tangan, lengan, dan pinggang tetap ada, namun tidak seekstrem saat mengendarai motor R series lainnya, termasuk R15. Posisi menunduk ini didapatkan dari penggunaan setang jepit underyoke yang posisinya hampir rata dengan segitiga, serta pijakan kaki yang cukup tinggi.
Bagaimana dengan handlingnya? Ternyata, karakter handling R25 masih tetap sama. Motor sport full fairing 250 cc ini cukup mudah dikendalikan.
Dengan bobot 166 kg, adaptasi mungkin diperlukan di awal penggunaan untuk membiasakan diri dengan karakternya saat pengereman dan berbelok. Lengan harus kuat menahan saat melakukan pengereman keras, dan tubuh harus aktif saat berbelok.
Namun, setelah terbiasa, R25 akan terasa nyaman dikendarai. Hal ini didukung oleh karakter rangka yang masih memiliki sedikit fleksibilitas, tidak terlalu kaku, serta karakter suspensi yang empuk.
Karakter suspensi R25 bisa dibilang merupakan sebuah kompromi. Cukup nyaman untuk digunakan sehari-hari, namun tidak terlalu limbung saat dipacu dalam kecepatan tinggi. Namun, jika ingin digunakan untuk balapan di sirkuit, tentu saja suspensi perlu diupgrade agar lebih stabil.
Ringkasan
Yamaha R25 2025 masih menggunakan sasis dan suspensi yang sama dengan model sebelumnya, termasuk rangka besi tubular, suspensi depan upside down 37 mm, dan suspensi belakang tunggal dengan preload. Perubahan signifikan terletak pada ergonomi, yaitu perampingan bodi tengah dan pemangkasan lebar jok, yang bertujuan meningkatkan kenyamanan pengendara, terutama saat berhenti dan dalam lalu lintas padat.
Posisi berkendara R25 2025 tetap mengadopsi gaya sport full fairing yang condong ke sport touring dengan tinggi jok 780 mm yang relatif rendah. Handling motor tetap mudah dikendalikan dengan bobot 166 kg. Karakter suspensi yang empuk menawarkan kompromi antara kenyamanan sehari-hari dan kestabilan pada kecepatan tinggi, meskipun upgrade suspensi mungkin diperlukan untuk penggunaan di sirkuit.








