News Stream Pro JAKARTA. Nilai tukar rupiah di pasar spot menunjukkan pergerakan yang cenderung terbatas pada perdagangan tengah hari ini. Pada Jumat (17/10/2025), rupiah tercatat berada pada level Rp 16.586 per dolar Amerika Serikat (AS), mengindikasikan sedikit pelemahan.
Pelemahan ini tercatat tipis sebesar 0,03% dibandingkan dengan posisi penutupan hari sebelumnya yang berada di level Rp 16.581 per dolar AS. Dinamika pasar pada sesi tengah hari ini menunjukkan bahwa tekanan jual masih sedikit membayangi pergerakan mata uang Garuda. Perlu dicatat, rupiah sendiri telah dibuka melemah tipis pada hari ini di level Rp 16.584 per dolar AS, mencerminkan tren yang berlanjut sepanjang paruh pertama perdagangan.
Hingga pukul 11.45 WIB, fluktuasi mata uang di kawasan Asia secara keseluruhan menunjukkan pola yang bervariasi, menegaskan kondisi pasar global yang tidak seragam. Beberapa mata uang di Asia menghadapi tekanan, sementara yang lain mampu mencatatkan penguatan.
Di antara mata uang yang mengalami pelemahan, won Korea Selatan menjadi yang tertekan paling dalam di Asia, anjlok sebesar 0,25%. Tren serupa juga dialami oleh dolar Taiwan yang terkoreksi 0,17%, diikuti oleh baht Thailand yang melemah 0,13%. Sementara itu, rupee India juga terpantau bergerak lebih rendah, namun dengan koreksi yang lebih tipis, yakni 0,02%.
Sebaliknya, beberapa mata uang di Asia berhasil menunjukkan kinerja positif. Yen Jepang memimpin penguatan dengan melonjak 0,22%, menjadikannya mata uang dengan apresiasi terbesar di Asia pada tengah hari ini. Diikuti oleh dolar Singapura yang menguat 0,1%, serta ringgit Malaysia yang terangkat 0,09%. Tak ketinggalan, dolar Hongkong terapresiasi 0,04% dan peso Filipina naik 0,03%. Bahkan, yuan China juga turut menguat tipis 0,01% terhadap the greenback, melengkapi gambaran beragamnya pergerakan mata uang di tengah hari ini.








