KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menunjukkan pelemahan signifikan pada perdagangan Kamis (18/12/2025). Indeks acuan pasar saham Indonesia ini tak kuasa menahan tekanan jual, seiring dengan tren pelemahan yang juga terjadi di bursa regional.
Mengutip data RTI, pada Kamis (18/12/2025), IHSG tercatat turun sebesar 0,68% atau kehilangan 19,149 poin, sehingga ditutup pada level 8.618,20. Kondisi pasar mencerminkan dominasi sentimen negatif, di mana sebanyak 411 saham mengalami penurunan, sementara hanya 252 saham yang berhasil menguat, dan 138 saham lainnya stagnan.
Menurut Herditya Wicaksana, Head of Retail Research MNC Sekuritas, salah satu faktor utama yang memicu pelemahan IHSG adalah tekanan pada nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Ditambah lagi, tekanan juga datang dari aksi ambil untung atau profit taking pada saham-saham di sektor energi dan infrastruktur yang sebelumnya telah mencatatkan kenaikan signifikan.
Sejalan dengan pandangan tersebut, Analis Riset Ekuitas OCBC Sekuritas, Liga Maradona, menambahkan bahwa koreksi IHSG juga dipicu oleh aksi ambil untung investor setelah pasar saham global menunjukkan pelemahan. Kekhawatiran terhadap sektor teknologi di Amerika Serikat (AS) menjadi salah satu pemicu koreksi di bursa global yang turut berdampak pada indeks domestik.
Pada penutupan perdagangan Kamis (18/12/2025), IHSG secara spesifik tercatat ditutup di level 8.618,19. Di antara saham-saham yang mencatatkan pelemahan terdalam atau top losers saat itu adalah EMTK, AMMN, dan EXCL, yang semakin mempertegas tekanan jual yang terjadi di pasar.
Proyeksi IHSG dan Rekomendasi Saham
Menatap perdagangan Jumat (19/12/2025), para analis pasar memberikan proyeksi dan rekomendasi saham bagi para investor. Herditya Wicaksana memperkirakan IHSG masih berpotensi melanjutkan koreksinya. Ia menempatkan level support di 8.588 dan level resistance di 8.668. “Pergerakan IHSG akan sangat dipengaruhi oleh rilis data inflasi AS yang akan diumumkan nanti malam, serta potensi adanya aksi profit taking menjelang libur,” jelas Herditya kepada Kontan pada Kamis (18/12/2025).
Sementara itu, Liga Maradona memproyeksikan pergerakan IHSG pada Jumat (19/12/2025) akan berada di rentang 8.550 hingga 8.700. Menurut Liga, para investor akan mencermati data ekonomi penting dari Amerika Serikat, terutama terkait angka retail sales dan inflasi, yang berpotensi menjadi sentimen penggerak pasar. “Investor akan menunggu data ekonomi AS terutama terkait retail sales dan inflasi,” ujar Liga kepada Kontan, Kamis (18/12/2025).
Dari sisi rekomendasi saham, Liga Maradona menyarankan strategi speculative buy untuk saham PT Goto Gojek Tokopedia Tbk (GOTO). Ia menyarankan pembelian pada kisaran harga Rp 61āRp 63 per saham, dengan target resistance di level Rp 72 per saham. Di sisi lain, Herditya menyarankan investor untuk mencermati beberapa saham unggulan. Ia merekomendasikan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dengan target harga Rp 5.200-Rp 5.325, PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) dengan target harga Rp 1.290-Rp 1.345, dan PT Pyridam Farma Tbk (PYFA) pada rentang harga Rp 585-Rp 605.
Meskipun demikian, dalam gambaran yang lebih luas, potensi pasar saham Indonesia tetap kuat. Bahkan, beberapa pandangan menyatakan bahwa saham-saham di Indonesia masih tergolong undervalued dan IHSG berpeluang menembus level 10.000 pada tahun 2026, menunjukkan optimisme jangka panjang di tengah fluktuasi pasar saat ini.









