News Stream Pro – PT PLN (Persero) menunjukkan kinerja gemilang di tahun 2024 dengan menyetor kontribusi signifikan kepada negara sebesar Rp 65,59 triliun. Setoran ini meliputi dividen, pajak, dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), yang terungkap dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menegaskan komitmen perusahaan untuk memberikan yang terbaik bagi seluruh pemangku kepentingan, terutama negara sebagai pemegang saham utama. “Kami ingin memastikan bahwa setiap langkah yang diambil PLN mampu memberi hasil yang optimal bagi seluruh pemangku kepentingan, khususnya negara sebagai pemegang saham utama,” ujarnya, seperti dikutip dari Antara, Sabtu (21/6).
RUPS yang diselenggarakan di Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Jakarta, pada Rabu (18/6) lalu, menjadi wadah bagi PLN untuk melaporkan kinerja keuangannya. Total setoran Rp 65,59 triliun ini mengalami peningkatan sebesar 17,98 persen dibandingkan dengan tahun 2023.
Secara rinci, PLN menyetorkan dividen sebesar Rp 3,35 triliun kepada negara. Kontribusi signifikan lainnya berasal dari pendapatan pajak yang mencapai Rp 62,17 triliun, mencakup berbagai jenis pajak seperti Pajak Penghasilan (PPh), Pajak Pertambahan Nilai (PPN), bea meterai, bea masuk, serta pajak daerah dan retribusi daerah. Selain itu, PLN juga menyumbangkan PNBP senilai Rp 73,68 miliar.
Kinerja positif ini didukung oleh laba bersih perusahaan yang mencapai Rp 17,76 triliun sepanjang tahun 2024. Pendapatan perseroan juga mencetak rekor tertinggi dalam sejarah, mencapai Rp 545,38 triliun, meningkat 11,90 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp 487,38 triliun. Pencapaian ini tentu menjadi angin segar bagi perekonomian nasional.
Capaian gemilang PLN ini tak luput dari apresiasi berbagai pihak. Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) turut memberikan pujian atas kontribusi BUMN setrum tersebut. Sekretaris Jenderal BPP Hipmi, Anggawira, dalam keterangan tertulisnya pada Sabtu (21/6), menilai kinerja PLN sebagai bukti nyata peran BUMN strategis dalam menopang ketahanan fiskal dan pembangunan nasional.
“Setoran ke negara lebih dari Rp 65 triliun kepada negara sepanjang 2024 layak diapresiasi. Hal itu mencerminkan peran strategis PLN sebagai BUMN yang mampu menopang fiskal negara,” ungkap Anggawira.
Lebih lanjut, Anggawira menjelaskan bahwa peningkatan setoran sekitar 18 persen dibandingkan tahun sebelumnya merupakan hasil dari transformasi bisnis yang telah dijalankan PLN sejak tahun 2020. Transformasi ini terbukti mampu meningkatkan efisiensi dan profitabilitas perusahaan.
“Selain itu, PLN juga membukukan pendapatan sebesar Rp 545 triliun dengan laba bersih mencapai hampir Rp 18 triliun,” imbuhnya.
Anggawira mengakui bahwa bisnis ketenagalistrikan saat ini menghadapi berbagai tantangan, mulai dari fluktuasi harga energi primer, proses transisi energi, hingga tuntutan elektrifikasi sektor industri. Namun, PLN mampu menjaga profitabilitasnya di tengah kondisi yang tidak mudah ini.
Ia juga mengapresiasi kepemimpinan direksi PLN yang dinilai berhasil mendorong efisiensi operasional dan digitalisasi sistem kelistrikan. “Berbagai inovasi dan perbaikan tata kelola keuangan telah memberikan dampak yang signifikan dan berkelanjutan bagi perusahaan,” pungkas Anggawira.
Ringkasan
PT PLN (Persero) mencatatkan kinerja positif di tahun 2024 dengan menyetorkan Rp 65,59 triliun kepada negara dalam bentuk dividen, pajak, dan PNBP. Setoran ini meningkat 17,98 persen dibandingkan tahun 2023 dan merupakan hasil dari laba bersih perusahaan yang mencapai Rp 17,76 triliun serta pendapatan sebesar Rp 545,38 triliun.
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menegaskan komitmen perusahaan untuk memberikan kontribusi optimal kepada negara sebagai pemegang saham utama. Kinerja PLN ini mendapat apresiasi dari berbagai pihak, termasuk Hipmi, yang menilai PLN sebagai BUMN strategis yang mampu menopang fiskal negara melalui transformasi bisnis sejak 2020.








