News Stream Pro JAKARTA – Aset kripto Ethereum secara mengejutkan berhasil merebut posisi teratas sebagai jawara dengan menghasilkan return investasi tertinggi dalam portofolio per Agustus 2025. Kinerja gemilang ini tidak hanya mengukuhkan dominasinya secara bulanan, tetapi juga melampaui performa Bitcoin, aset kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, sejak awal tahun.
Berdasarkan data yang dihimpun oleh Bloomberg, Ethereum mencatatkan return year-to-date (YTD) sebesar 31,68% hingga Agustus 2025. Angka ini jauh melampaui aset investasi populer lainnya. Diikuti oleh emas spot yang menunjukkan kinerja kuat dengan return 24,02%, serta emas Antam yang berhasil membukukan return 21,23%.
Ironisnya, di tengah kegemilangan Ethereum dan emas, Bitcoin justru hanya mampu mencetak return 3,56% YTD hingga periode yang sama. Performa Bitcoin yang relatif lesu ini tentu memicu pertanyaan di kalangan investor. Walaupun demikian, pasar kripto dikenal dengan dinamikanya yang cepat, dan sejumlah analis telah memprediksi bahwa Bitcoin berpotensi bergerak volatil sepanjang September 2025, yang menuntut investor untuk lebih cermat dalam menyusun strategi.
Christopher Tahir, Co-founder CryptoWatch sekaligus Pengelola Kanal Duit Pintar, menyoroti bahwa kinerja unggul Ethereum ini tak lepas dari adanya rotasi arus modal. “Dengan demikian, hal ini menyebabkan harga Ethereum lebih tinggi,” jelasnya saat dihubungi Kontan pada Selasa (2/9/2025).
Christopher menambahkan, para investor kini semakin melihat Ethereum sebagai aset dengan potensi kenaikan yang lebih besar. Pandangan ini didasari oleh fakta bahwa kapitalisasi pasar Ethereum masih jauh lebih kecil jika dibandingkan dengan Bitcoin, menyiratkan ruang pertumbuhan yang lebih luas.
Tidak hanya unggul secara YTD, Ethereum juga menunjukkan performa memukau secara bulanan. Per Agustus 2025, aset ini memimpin dengan return bulanan (MoM) sebesar 17,53%. Angka ini mengungguli return obligasi pemerintah yang tercatat 12,54% secara bulanan, semakin menegaskan posisi Ethereum sebagai primadona investasi.
Meskipun Bitcoin tertinggal dalam perolehan return YTD, harapan terhadap aset ini masih ada. Beberapa pihak meyakini bahwa, meski “September Effect” seringkali membawa sentimen negatif ke pasar, Bitcoin masih berpotensi untuk mengalami penguatan di masa mendatang, mengingat karakteristiknya sebagai aset kripto pionir.
Per Sabtu (6/9/2025) pukul 09.12 WIB, merujuk data Coinmarketcap, harga Ethereum tercatat pada US$ 4.309,85. Meskipun terkoreksi tipis 0,43% dalam 24 jam terakhir, harga ini tetap menunjukkan kenaikan 0,28% selama sepekan. Yang lebih signifikan, dalam kurun waktu sebulan terakhir, harga Ethereum telah melonjak drastis sebesar 17,34%, mengukuhkan tren positifnya.









