JAKARTA – Investor kawakan Lo Kheng Hong masih menjadi salah satu pemegang saham terbesar di PT Bank CIMB Niaga Tbk. (BNGA) hingga kuartal IV/2025. Data resmi perusahaan menunjukkan bahwa Pak Lo, demikian sapaan akrabnya, menduduki peringkat keenam dalam daftar 10 besar pemegang saham BNGA per akhir Oktober 2025, dengan kepemilikan mencapai 45,90 juta lembar saham atau setara dengan 0,18%.
Keberadaan Lo Kheng Hong dalam daftar pemegang saham utama ini menarik perhatian, apalagi mengingat aktivitasnya di pasar modal. Sebelumnya, Lo Kheng Hong juga terpantau menambah kepemilikan sahamnya di Bank Danamon (BDMN), menunjukkan kepercayaan investor kawakan ini pada sektor perbankan.
Sementara itu, kinerja keuangan Bank CIMB Niaga pada kuartal III/2025 menunjukkan tren positif. Laba bersih yang dapat diatribusikan kepada entitas induk mencapai Rp5,33 triliun, naik 2,92% dibandingkan dengan Rp5,18 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Berdasarkan laporan keuangan per September 2025, pendapatan bunga CIMB Niaga tercatat sebesar Rp18,59 triliun, meningkat 3,18% dibandingkan dengan Rp18,02 triliun pada kuartal III/2024. Namun, beban bunga juga mengalami kenaikan sebesar 6,27% menjadi Rp8,51 triliun dari sebelumnya Rp8,01 triliun. Alhasil, pendapatan bunga bersih hanya naik tipis 0,7% menjadi Rp10,07 triliun.
Di sisi lain, CIMB Niaga berhasil menekan beban kerugian penurunan nilai aset keuangan (impairment) sebesar 5,09% menjadi Rp1,25 triliun. Akan tetapi, beban lainnya justru mengalami peningkatan sebesar 9,08% menjadi Rp2,81 triliun.
Selain kinerja laba, penyaluran kredit CIMB Niaga juga menunjukkan pertumbuhan yang menggembirakan. Kredit yang diberikan naik 3,69% menjadi Rp226,65 triliun. Seiring dengan peningkatan penyaluran kredit, cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan turun signifikan sebesar 20,07% menjadi Rp8,94 triliun, menandakan kualitas aset yang semakin baik.
Dari sisi pendanaan, Dana Pihak Ketiga (DPK) CIMB Niaga tumbuh 8,92% menjadi Rp278,01 triliun. Komposisi dana murah (CASA) juga mengalami pertumbuhan yang kuat sebesar 10,57% menjadi Rp188,78 triliun. Hal ini menunjukkan kemampuan bank dalam menghimpun dana dengan biaya yang lebih rendah.
Secara keseluruhan, total aset CIMB Niaga tercatat sebesar Rp369,45 triliun, tumbuh 4,27% dibandingkan dengan Rp354,30 triliun pada September 2024. Sebelumnya, Lo Kheng Hong juga dikabarkan terus mengakumulasi saham GJTL pada November 2025, semakin mempertegas strateginya dalam berinvestasi jangka panjang. Meskipun NIM (Net Interest Margin) diproyeksikan mengalami penurunan, CIMB Niaga menunjukkan tren perbaikan yang menjanjikan.
Bank CIMB Niaga Tbk. – TradingView
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.
Ringkasan
Hingga kuartal IV/2025, Lo Kheng Hong masih menjadi salah satu pemegang saham terbesar Bank CIMB Niaga (BNGA), menduduki peringkat keenam dengan kepemilikan 0,18% atau 45,90 juta lembar saham. Sebelumnya, Lo Kheng Hong juga terpantau menambah kepemilikan sahamnya di Bank Danamon (BDMN).
Kinerja keuangan Bank CIMB Niaga pada kuartal III/2025 menunjukkan pertumbuhan, dengan laba bersih mencapai Rp5,33 triliun, naik 2,92% dari tahun sebelumnya. Penyaluran kredit juga meningkat 3,69% menjadi Rp226,65 triliun, dan Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh 8,92% menjadi Rp278,01 triliun.









